Bab 1 : Berselingkuh [21+]

558 43 4
                                    

Sebuah suara rintihan memenuhi seisi ruangan. Tepatnya di salah satu kamar club. Kedua insan kini tengah sibuk dengan kenikmatan masing-masing yang mereka cipakan.

"Eung... Alan..." wanita itu yang kini tengah berada dalam pangkuan Alan mendesah menyebutkan namanya ketika tangan Alan meremas bokong nya.

"Iya Ara... terus lah mendesah buat aku," pintah Alan yang kini tengah sibuk menjamah tubh Ara.  Ia mendesakkan ciuman di leher Ara membuat wanita itu mendongak.

Alan melirik ke atas, mendapati Ara membuka bibirnya, medesahkan namanya berulangkali. Sungguh terlihat begitu sexy jika melihat ekspresi Ara.

Tidak tahan melihat bibir Ara yang terbuka, sampai pada akhirnya Alan mendaratkan bibirnya ke bibir perempuan dihadapannya. Ia semakin merengkuh gadis didepannya ini dan memagut  bibirnya.

Memberikan ciuman yang lembut dan panas. Sang perempuan yang diperlakukan seperti itu hanya terdiam dan tersenyum. Ia membalas ciuman Alan dan melingkarkan tangannya ke leher Alan.

"Aku sangat menginginkan kamu," ucap Alan sambil meggerakkan pinggang Ara maju mundur utuk merasakan bagaimana miliknya yang begitu tegang.

Dengan rasa tidak sabar, Alan membuka kancing kemeja perempuan ini. Lalu melepaskan kemejanya dengan grusar, setelahnya ia menatap dada perempuan ini yang masih terbungkus sebuah bra.

Tangan Alan terulur kebelakang, mencari pengait bra dan melepaskan benda itu. Tidak menunggu waktu lama, Alan menunduk dan mengecup ujung dada perempuan ini.

Perempuan yang ada di hadapannya ini hanya terdiam mendapatkan perlakuan dari Alan. Tidak memberontak sama sekali dan hanya mendesah kenikmatan menyebut nama Alan.

"Eungh..."

Alan menggigit kecil ujung dada perempuan ini dan mengulumnya. Sebelah dadanya tidak ia biarkan menganggur, Alan meraihnya dan meremas dada tersebut dengan sedikit kasar.

Cekrek

Seseorang di ambang pintu yang sedikit terbuka mengabadikan momen itu. Lalu pergi darisana ketika melihat hasil foto yang ia abadikan.

"Macem-macem sama temen gue, lo bakalan nyesel."

***********

Jam 12 siang, seperti biasa beberapa pria sudah menempati salah satu bangku di kantin fakultas teknik. Mereka memberi nama geng mereka dengan sebutan Vagos. Berisi empat orang di dalamnya.

Vagos bukanlah geng yang dibentuk hanya untuk tawuran dan lain sebagainya, justru geng itu berisi mahasiswa yang ambis dari beberapa jurusan.

Terutama ada Arlo Zayyan, biasa dipanggil Arlo. Mahasiswa teknik semester akhir, kabarnya dia sedang fokus dengan skripsinya dan ingin secepatnya lulus karena dia akan menikah dengan sang kekasih.

"Tumben ya si Ghafi gak ada?" tanya Arlo kepada kedua temannya bernama Ezar dan Domani. Ia menyadari bahwa salah satu temannya tidak ikut bergabung.

"Palingan juga godain cewe, kayak gak tau Ghafi aja," ujar Ezar.

Setelah mengucapkan hal itu, serentak ketiganya tertawa mengingat bagimana playboynya sosok Ghafi. Saat mereka tertawa, sosok yang mereka tertawakan tiba-tiba muncul di hadapan mereka bertiga.

Ghafi datang dengan nafas memburu. Ia menepuk pundak Arlo dan duduk di sebelah Arlo.

"Kayaknya lo harus batalin pernikahan lo sama Ara deh!" ujar Ghafi dengan tiba-tiba. Ia juga menyambar minuman Arlo dan meminumnya sampai habis.

Hello, Arlo 1999Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang