3. Starting Chaos

205 24 7
                                    

Prok prok prok

Maxime dan Evan saling berjabat tangan diiringi suara tepukan tangan yang menggema dalam ruangan.

Pemilik Elevate itu telah menjalin hubungan kerja sama dengan Ignite Industri dan menandatangani kontrak untuk menjadi investor terbesar dalam semua proyek Ignite Industri.

Mulai dari proyek pembangunan jalan tol, beberapa mall dan apartement serta gedung-gedung perkantoran di seluruh negeri ini.

"senang bekerja sama dengan anda tuan Maxime".

Evan menghembuskan nafas nya. Aura bahagia terpancar dari wajah nya. Untuk proyek - proyek sebesar ini dengan dukungan dari Elevate, maka semua akan menjadi lebih mudah.

Berbeda dengan Maxime yang tersenyum dibalik aura gelap nya, rencana liciknya sudah di mulai. Evan sudah masuk ke dalam perangkap nya dan hanya tinggal menghitung hari, Noelle akan berada dalam pangkuannya.
.
.
.
.
.

Matahari senja di ufuk barat begitu mempesona. Perpaduan gradiasi warna merah keemasan melingkupi tubuh seorang Noelle, yang kini tengah menggunting tangkai berduri bunga mawar untuk dia letakkan dalam vas dan di pajang di kamar nya.

Jika ada yang bertanya 'diantara sinar senja, Noelle, dan setangkai mawar. Mana yang paling indah? Tentu saja Evan akan menjawab Noelle lah yang paling indah diantara semuanya'.

"aku akan menutup telfonnya".

Evan menutup ponsel nya dan memasukkan ke dalam saku celananya. Pemandangan Noelle yang sedang menghirup aroma mawar disana lebih menyita atensinya daripada apapun.

Pria itu berjalan pelan menginjak rumput hijau di sepanjang langkahnya. Bibirnya tak henti tersenyum melihat tingkah imut istrinya. Rencana nya Evan akan mengejutkan Noelle dengan memeluknya dari belakang, tapi bunyi ranting yang patah karena dia injak membuat Noelle menoleh cepat ke arahnya.

Kedua nya saling melempar senyum, tatkala manik kedua nya bertabrakan.

"kau sudah pulang"

"aku punya kabar bagus untuk mu"

Noelle mendongak, masih dengan senyumannya saat Evan sudah sampai di hadapannya. "kabar bagus apa?"

"Ignite dan Elevate sudah menandatangani kontrak"

Senyuman Noelle berganti tegang pada wajahnya "apa?". Bukan, itu bukan pertanyaan agar Evan mengulang perkataannya tapi lebih kepada keterkejutannya menanggapi pernyataan Evan.

"dan tuan Maxime mengundang kita makan malam di rumah nya"

Pernyataan Evan sekali lagi membuatnya terkejut. "mm - makan... malam? Kita? mm - maksudku... kau dan aku?"

"benar. Malam ini"
.
.
.
.
.

Dan disinilah Noelle berada. Duduk anggun di kursi makan, dimana meja makannya berbentuk bundar. Meja makan bundar itu tidak besar, sehingga apabila Maxime ingin meraih telapak tangan Noelle, dapat dengan mudah pria itu lakukan.

Outer berbulu dan dalaman kemeja yang berwarna senada membalut tubuh Noelle dengan begitu cantik. Namun sayangnya wajah cantik itu tertutup raut tegang yang sangat ketara.

Di sampingnya ada Evan yang sibuk bicara dengan Jay. Dan di depannya ada Maxime yang sedari tadi tidak mengalihkan pandangan darinya barang sedetik pun.

'benar - benar kecantikan abadi'

Seiring berjalannya waktu bukannya berkurang malah bertambah.

'dan si sialan Evan itu yang selama ini menikmatinya'

Tatapan Maxime bagai panah yang melesat tepat sasaran dan menancap tajam. Ditambah seringaiannya yang seakan mengancam, membuat bulu kuduk Noelle terbangun.

the DEMON'S OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang