5. Lily Of The Valley

253 26 13
                                    

Friday, 27 September

Happy Reading......







Pada sebagian orang, bunga disukai karena keindahannya. Pada sebagian yang lain, bunga disukai karena makna nya. Namun, berbeda dengan Maxime yang justru menyukai bunga ini karena racunnya.

Lily of the valley

Begitu orang menamai nya, bunga yang kuncup nya seperti lonceng. Bunga ini lembut, indah dan mempesona. Sama seperti sosok yang berada dalam dekapannya saat ini. Akan tetapi, mengetahui fakta bahwa bunga ini beracunlah yang membuat Maxime menjadikannya lebih cocok diumpakan dengan Noelle.

Maxime mengelus pergelangan tangan lelaki manis dalam dekapannya. Tepat di ukiran bunga itu. Sesekali ia menciumnya, membuat si empunya terbangun dari tidurnya.

"apa kau yang menggambarnya?"

Suara Lemah Noelle menginterupsi apa yang tengah dilakukan Maxime. Pria itu hanya mengangguk, mengiyakan.

"jadi, kau yang - akh!" Noelle yang terkejut spontan mendudukkan dirinya dan refleks memegang area bokong nya yang terasa nyeri.

Maxime yang melihat Noelle mengaduh kesakitan, langsung sigap mengelus pinggulnya.

"jadi, kau yang memindahkan ku ke kasur waktu itu?"

"ya"

"kenapa?" tanya Noelle ingin tahu.

"apa?"

"ck! Kenapa menggambar bunga ini di pergelangan tanganku?"

"kau ingat, sewaktu aku keracunan dan kau yang menolong ku?" obsidian Maxime mengawang dalam gelap.

Noelle mengangguk "itu... hmm... Waktu pertemuan pertama kita"

Maxime tersenyum. Ternyata Noelle masih mengingat nya. Hati nya membuncah bahagia.

"lily of the valley. Bunga ini yang membuat ku keracunan dan berkat mu aku masih hidup" ucapannya terhenti melihat respon Noelle yang menatapnya intens.

"dan kau menggantinya dengan racun mu saat kau meninggalkan ku. Jadi, kau dan lily of the valley tidak jauh berbeda"

"kau menyamakan ku dengan racun?"
Noelle merasa jengkel. Membaringkan tubuhnya kembali, membalik posisi membelakangi Maxime.

Maxime terkekeh melihatnya. Tangannya menyelip dari belakang untuk mengusap pelan perut Noelle yang tidak terbungkus kain.

Maxime mendekatkan bibirnya pada telinga Noelle, lalu berbisik "maka jadilah penawar nya".

Noelle diam saja. tak juga menolak perlakuan pria es itu. Tubuhnya terasa pegal, karena....

Sesi percintaan panas mereka baru saja selesai. Ber jam-jam Noelle digempur oleh kekuatan Maxime yang tiada habisnya. Suara desahan saling bersahutan sepanjang malam, juga bibir yang menebal dan terasa kebas karena saking brutal nya cumbuan Maxime. Ditambah cahaya bulan yang menyatu dengan kegelapan malam menciptakan suasana yang begitu erotis.

Sudah tak ada gunanya dia merasa bersalah. Sudah tak ada gunanya dia merasa menyesal. Yang Noelle tahu, dia melakukan ini semata-mata agar Evan mendapatkan perawatan sampai sembuh.

Ini sudah pukul 3 dini hari. Mata Noelle sudah tidak dapat menahan rasa kantuk nya lagi. Namun, ia teringat dengan perkataan Maxime tentang fakta suaminya yang tidak ia ketahui.

"bisakah kau memberitahu ku fakta yang kau bicarakan?"

Maxime menghentikan kegiatannya. Tangan yang tadinya mengelus perut Noelle, kini mendekap dan menariknya tanpa celah tersisa.

the DEMON'S OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang