Chapter 16: OSIS

48 4 1
                                    

Hasil kegabutan author

Typo dimana mana, sabar ya, semoga gak sakit mata

Met membaca

OSIS

Oke hari ini adalah hari yang ditunggu oleh para siswa/i yang mengejar kepopuleran di sekolah. Emangnya ada apa hari ini?

"Sabo-kun! cepetann!! Posternya harus cepat disebar!!" -Koala

Sabo, cowo rambut kuning yang dipanggil hanya menoleh, matanya nyipit, entah kenapa merasa terganggu.

"Suruh bidang kesenian, kenapa suruh saya?" -Sabo

Ctak!!

Perempatan imajiner muncul di pelipis si gadis, kesal dengan ketuanya yang pemalas ini (sebenarnya tidak).

"Kau yang pergi atau keseret?" -Ancam Koala.

Si kuning berdecak kesal, ya siapa suruh malas, ia mendekat ke arah Koala, mengangkat tangannya tinggi tinggi, dengan wajah bengisnya yang sudah terlihat jelas ingin menampar gadis dihadapannya.

Tangannya diayunkan kuat, membuat si gadis jadi takut dan mengambil ancang ancang.

































"Iya iya, rewel." -Sabo

Diluar dugaan bukannya menampar, Sabo malah mencubit kecil hidung Koala, membuat gadis itu terdiam untuk sesaat untuk memproses semua kejadian tadi, sesaat setelahnya pipi Koala memerah sempurna bak kepiting rebus.

"I-iya" -Koala.

So sweet.

Bagi kita

Tapi tidak ada yang sadar kalau sedari tadi ada sepasang mata yang terbakar melihat adegan itu.

Rahasiakan saja pemilik mata itu, kasian, kan malu kalau ketahuan cemburu karena takut kalah saing?

❤💛❤💛

"Baiklah selamat pagi menjelang siang semua! Perkenalkan saya Sabo, selaku ketua OSIS di sekolah ini. Berhubung sekarang kami sudah menginjak kelas 12, maka disini kami akan mengumumkan pada kalian semua bahwa rekruitmen anggota OSIS baru telah dibuka!! bagi yang mau daftar atau yang tahun kemarin gagal masuk bisa daftar lagi tahun ini." -Sabo

Siswa/I yang lagi ada di kelas itu langsung rusuh, entah antara antusias untuk daftar atau malah menolak keras.

Dengan cepat Koala membagikan formulirnya ke seluruh siswa/I yang ada di kelas, Sanji, salah satu penghuni kelas itu menatap datar kertas formulir di tangannya, ia tidak mau ikut, mengingat ia bukanlah anak yang ambis, tapi disisi lain dia Mama Sora berharap Sanji ikut tesnya, sehingga mau tak mau ia harus daftar.

Disisi lain Zoro, cowo lumut yang sedang duduk di pojokan berdecih kesal, pasalnya ia disuruh untuk ikut tes OSIS ini, lagi.

Iya, Lagi.

☐ Not You!! (ZoSan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang