Salju menutupi kota Astarmh, membuat semua warga menetap di rumah mereka masing-masing untuk menghangatkan diri di depan perapian yang nyaman. Namun, tidak dengan seorang pria berumur 26 tahun, yang bernama Ellioth A. Ervanthe.
Ellioth adalah seorang pria yang tinggal sendiri tanpa pasangan ataupun keluarga. Hanya ditemani bunga-bunga yang ia pajang di tokonya maupun di rumahnya.
Karena sekarang memasuki musim dingin, Ellioth memutuskan untuk rehat sejenak dari pekerjaannya sebagai Florist atau penjual bunga. Sore hari, di jalanan yang cukup sibuk, Ellioth berjalan menuju ke sebuah area taman kecil yang cukup jauh dari rumahnya. Hanya berbekal Handphone, mantel musim dingin dan syal rajut berwarna biru yang terlilit di lehernya, ia berjalan mendekati sebuah pagar kawat yang memberi jarak antara kota dan hutan liar.
Area hutan itu, atau biasa disebut Deer Forest, adalah area hutan yang ditandai sebagai tempat yang berbahaya. Karena, selain banyaknya hewan liar, banyak warga lokal yang mengatakan bahwa sebagian dari mereka pernah melihat sosok misterius di sana. Sosok seorang pria tinggi dengan kepala tengkorak rusa, atau biasa orang lokal sebut sebagai Deer Man. Sebab itu juga, hutan itu dinamai Deer Forest, selain karena banyaknya rusa yang habitatnya di hutan itu.
Tapi, yang membuat Ellioth tertarik untuk masuk ke dalam hutan itu adalah, ia mendengar bahwa ada lapangan bunga yang luas dan indah di dalam sana. Ia tak percaya, tapi ia ingin melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.
Dengan hati-hati, Ellioth menarik kawat besi yang sudah sedikit terbuka. Beruntungnya, tubuhnya kecil. Sehingga, ia dapat dengan mudah masuk ke dalam area hutan itu. Saat ia di sana, ia berjalan mengikuti jalan setapak yang hampir tertutup oleh tebalnya salju. Di sekitar, hanya ada pohon-pohon tinggi dan besar yang dedaunannya terlihat seperti warna putih karena tertutup oleh salju. Karena pohon yang rindang menutupi cahaya matahari yang saat itu masih belum tenggelam, Ellioth mengambil Handphone-nya dari saku mantel musim dinginnya dan menghidupkan Flashlight untuk membantunya melihat sekitar.
"Hutan ini memang terlihat seram sih," gumam Ellioth sembari melihat sekitar sambil memeluk dirinya sendiri untuk menjaganya tetap hangat.
~~~
Ellioth terus berjalan menyusuri hutan itu. Sampai, matanya tertuju pada seekor kelinci kecil berwarna putih yang terjebak di semak belukar. Karena merasa iba, ia segera berjalan menuju kelinci itu dan membantunya keluar dari semak belukar itu. Dengan segera pula, Ellioth memeriksa tubuh kelinci itu untuk mengetahui apakah ia terluka atau tidak.
"Syukurlah, kau tak terluka.. Kau harus lebih berhati-hati lain kali, sobat kecil," ucap Ellioth pada kelinci kecil itu sambil tersenyum manis. Perlahan, ia melepaskan kelinci itu dan membiarkannya pergi.
Ketika kelinci itu akhirnya menghilang, Ellioth melanjutkan perjalanannya untuk pergi ke tujuannya. Lapangan bunga.
Setelah beberapa menit berjalan menyusuri hutan yang lebat itu, Ellioth menemukan apa yang ia cari-cari. Lapangan bunga yang luas. Sebagian bunga tertutup oleh salju dan mulai layu karena musim dingin. Ia berjalan ke dalam lapangan bunga itu dan perlahan mengambil salah satu bunga yang tertutup salju. Itu adalah bunga tulip putih yang puncuk bunganya sedikit membeku karena udara dingin.
Ellioth memandangi bunga tulip putih yang ada di tangannya sambil tersenyum. Merasa senang karena ia akhirnya dapat menemukan taman bunga yang ingin ia datangi.
Namun, saat ia menoleh ke depan. Mata birunya melebar saat ia memandangi apa yang ada di hadapannya. Ia melihat sosok pria berpakaian rapi dengan kepala tengkorak rusa. Memandanginya.
"Deer Man..." Ellioth bergumam lembut saat ia melihat sosok yang ada di hadapannya. Melihat mata Deer Man tersebut, ia dapat merasa tubuhnya merinding.
Ellioth perlahan menutup matanya dan mengusapnya, mengira itu semua hanya halusinasinya semata. Kemudian, saat ia membuka matanya kembali, sosok Deer Man tersebut menghilang di tempat ia berada sebelumnya.
"Hanya halusinasi" bisik Ellioth, walau ia masih merasa sedikit tegang dengan apa yang barusan ia lihat.
~~~
Di rumahnya, Ellioth melepas mantel musim dinginnya dan berjalan ke arah dapur untuk membuat kopi. Pikirannya tak dapat berhenti kembali kepada sosok Deer Man yang ia temui di hutan. Sosok itu membuat Ellioth merinding. Walaupun ia menganggap itu semua hanya halusinasi karena ia kelelahan, kejadian sore ini tetap terasa nyata baginya. Namun, ia sendiri tak yakin apakah yang ia lihat benar Deer Man atau bukan.
"Apa benar Deer Man memang ada?" Gumam Ellioth sembari menuangkan kopi panas ke cangkirnya.
Karena tak ingin terlalu memikirkannya, Ellioth pergi ke ruang tamu dengan secangkir kopi di tangannya. Duduk di sofa sembari memandangi bunga tulip putih yang ia ambil dari lapangan bunga di hutan.
Pikirannya kembali ke Deer Man. Ia merasa asing. Namun, ia juga penasaran apakah sosok yang ia lihat hari ini memang Deer Man. Rasa penasaran itu membuatnya ingin kembali ke dalam hutan dan memeriksanya.
"Matanya.. Dia seakan memberitahuku sesuatu.. Tapi apa?" Pikir Ellioth dalam hati sembari memperhatikan bunga tulip putih yang ada di meja kecil di depannya.
Ellioth hanya diam dan meminum kopinya, lalu, ia menghela nafas panjang dan akan memikirkannya lagi nanti. Apakah ia akan memeriksa hutan itu lagi besok atau tidak, itu semua tergantung pada keyakinan Ellioth.
To Be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian of The Flower
RomanceMemasuki hutan yang lebat bernama "Deer Forest", sang tokoh utama, Ellioth nekad memasuki hutan itu walaupun ia tahu rumor yang ada di balik hutan itu. Walau, ia sama sekali tak begitu percaya dengan cerita yang beredar. Semua indah, namun, ada sesu...