SHANIA | Let's Gets Some Play On Tears

• Maybe I The problem •

Selamat membaca Nelatvers!!

🍀🍀🍀

Bagian 1

Cantik namun penuh luka, paras nya yang dapat menyihir banyak orang. Kulit putih bersih bak salju, rambut hitam kecoklatan yang panjang tergerai rapi, bibir mungil dan mata berwarna hazel dengan tatapan tajam namun teduh.

Shania Dwi Ratna namanya, remaja yang tampak selalu kuat dan tersenyum namun dia tidak lebih dari penipu, sang pembohong handal. Bahagia menjauh darinya, semesta tidak pernah membiarkan adil menyentuhnya. Langkahnya hanya akan dipenuhi duri yang menusuknya.

Langkah kaki nya bergerak perlahan turun menuruni anak tangga, mencoba untuk berhati hati agar tidak membangunkan orang rumah. Pagi ini dia berangkat dengan selamat biasanya dia akan mendapat satu atau dua sabetan sebagai sambutan selamat pagi dari orang rumah.

                       <<•°•°•°•°•°•>>

Kelas dimulai dengan diawali pelajaran geografi pak Handi mulai mengabsen "Shania Dwi Ratna ?"
"Hadir" jawab Shania.

Kelas bermulai dengan lancar, jam menunjukan jam istirahat pertama "pulang nanti ikut temui bapak di kantor, akhir akhir ini kamu banyak absen" pesan pak Handi pada Shania yang lalu meninggalkan ruangan

"Shania? Kamu kemana aja?" Tanya Laura teman satu kelas sekaligus satu sirkelnya, ya semesta masih baik Shania memiliki lima teman yang selalu ada untuknya. Laura teman sebangku yang pintar matematika, Alby anak OSIS yang selalu menjadi kameramen sirkel, Lily sibungsu paling dimanja di dalam sirkel, Aulia si rangking satu kelas dan Widya Anak OSIS yang terkenal juga sebagai anak silat.

"Owh itu, kemarin aku abis ada acara keluarga di bandung" ucapnya sambil tersenyum "owhh, yaudah ayo kekantin" ajak Laura

Mereka kini beriringan berjalan menuju kantin, namun Shania yang tiba-tiba merasa pusing memisahkan diri dari Laura dan yang lainnya.

"Bentar aku mau ke toilet"

Shania berjalan sempoyongan menuju WC "lagi lagi gini, lemah amet ni tubuh" gumam nya sambil membasuh wajah lalu melihat kedepan, dihadapannya kini ada cermin "sampe kapan? Sampe kapan hidup aku harus berjalan diatas paku?"

Shania berjalan lagi keluar menuju kantin dengan wajah tertunduk sambil memegangi kepalanya yang sakit 'Brakk! Kuah mie panas mendarat mulus ke kulit Shania
'akhh! erangnya

"Jalan tu pakek mata anjing, mie gw tumpah jadinya" suara yang sangat Shania kenal, sang ratu sekolah Alesha Sabrina Mahadikusuma penguasa sekolah Taruna Bangsa, tidak ada yang tidak mengenal nya. Salah satu anak pejabat tinggi di Jakarta juga anak dari donatur sekolah, hampir 90% dana yang ada di sekolah ada karenanya, sebagai balasan ia diperlakukan bak ratu di sekolah.

'mati gw batinnya, Shania hanya bisa terdiam perutnya mual mencerna kesialan yang menimpanya "Ma-maaf nanti ku ganti, kalau ga sekarang juga aku ganti" gagap Shania sambil mencoba untuk menahan rasa perih akibat siraman kuah mie panas Alesha

"Owh oke, bye the way. Nama Lo siapa? Dari kelas mana?" tanya Alesha yang nampaknya punya niat terselubung "aku Shania Dwi Ratna dari kelas 11 IPS 7" jawab Shania dengan hati hati

Saat mendengar nama itu Alesha emosi dan menjambak rambut Shania hingga leher Shania sedikit berbunyi karena terdongak kebelakang 'Akhh! erangnya "Owhh.., JADI LO CEWEK BERWAJAH BIDADARI YANG DIRUMORIN? HAHA" lantang Alesha
peristiwa yang terjadi antara Alesha dan Shania membuat mereka menjadi sorot perhatian di tengah koridor menuju kantin bahkan siswa yang tengah bermain basket di lapangan ikut menonton

"Padahal Lo lebih mirip..JALANG!" cengkraman Alesha yang menjambak rambut Shania semakin kuat membuat Shania sangat tersiksa, kepalanya yang sakit rasanya semakin sakit "LO TAU SIAPA GW? BERANI AMET BIKIN MIE GW JATUH SIA SIA" bentaknya dengan suara keras tepat di telinga Shania, hal itu membuat pendengaran Shania berdenging, dan lalu tanpa ia sadari darah segar mengalir dari hidung dan telinganya