• Kunjungan dari Sahabat •

2 0 0
                                    

Selamat membaca nelatvers!!
🌷
🌷
Bagian 7

Shania terbangun, matanya mengedar menatap sekeliling memperhatikan ruang yang didominasi warna abu dan putih, ruangan itu bertuliskan VIP.

Pandangannya berhenti di kedua lelaki yang tengah tertidur sambil terduduk di sofa merah yang ada diruangan. Shania tersenyum 'lagi-lagi yang nyelamatin aku kalian ya? Makasi batinnya

Tenggorokan nya terasa sangat kering, wajar saja Shania tidak sadarkan diri selama empat hari. Ia kembali mengedarkan pandangan nya lalu mendapati gelas berisi air yang ada disampingnya.

Mencoba terbangun dari posisi terbaringnya, 'akhhrintihnya merasa perih dibagian perutnya. Namun ia berusaha kembali untuk mengambil gelas itu.

' Brakk!

'prangg!

Tubuhnya terjatuh dari atas ranjang, tangannya yang mencoba untuk meraih gelas itu membuat gelas kaca jatuh bersamaan dengan nya, membuat suara bising pecahan kaca.

Langit dan Natta terbangun bersamaan karena terkejut mendengar suara bising itu, tatapan mereka tertuju pada Shania yang merintih kesakitan karena terjatuh.

Dengan sigap langit memangku Shania kembali ke ranjang dan Natta membereskan pecahan kaca dari gelas yang terjatuh

Untungnya pecahan itu tidak ada yang mengenai shania dan hanya membuat basah karena air yang terdapat di gelas

"Nat, panggilan suster. Suruh mereka ganti pakaian dan sprei yang basah "

" Pencet aja tombol nya eot" ucap Natta yang lalu memencet tombol yang ada di dekat ranjang

"Cih, lupa gw panik tadi" protesnya

Natta hanya kembali duduk dengan ranjang buah dan pisau yang ia bawa dari meja disamping ranjang shania, lalu menyibukan diri mengupas buah naga merah dan memotong nya menjadi dadu.

Shania memperhatikan Natta yang lihai memotong buah naga, awalnya biasa saja namun saat melihat air saripati buah naga yang berwarna merah dan pisau, tubuhnya bergetar. Memori mengenai kejadian perutnya yang ditikam pisau kembali terputar

Langit yang menyadari langsung membelai rambut Shania dengan pelan berusaha menenangkan gadis itu, hingga tenang

"Nat, ganti buah nya. Beliin mangga aja atau apa kek selain buah naga merah" titah langit

Natta mengerutkan dahinya, ia menatap tubuh Shania yang masih bergetar melihat pisau yang ia gunakan, dengan cepat ia menghentikan kegiatan itu lalu membuang pisau, buah naga bersama piring nya ke keranjang sampah yang ada di ruangan itu.

"Gw beli buah dulu ya" Natta pergi meninggalkan mereka berdua

••••

Langit dan Shania kini saling bertatapan. Shania menatap langit bingung karena langit yang menatapnya lekat sedari tadi

"Kenapa Sa? Ada yang salah kah di muka gw?"

"Gw tau Lo belum sembuh total buat dibebanin pertanyaan. Tapi please jawab gw, ngapain Lo ke rooftop sendiri? Kenapa ga bilang-bilang dulu ke gw? Siapa yang nusuk Lo?" tanya langit beruntun.

"Gw, gw ke rooftop karena gw liat El. Lang gw yakin itu El, muka dia sama suara dia El banget" jelas Shania sambil meraba memory saat dia bertemu Samuel di rooftop

"Shania, ga mungkin itu Samuel. Lo sendiri yang cerita dia mati tepat didepan mata Lo" langit menautkan tangan nya ke tangan Shania

"Tapi gw ga halusinasi, gw juga kaget sa. Dan Lo nanya kan siapa yang nusuk gw? Samuel sa Samuel yang nusuk gw" langit memutar matanya tak percaya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHANIA | Let's Gets Some Play On TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang