Selamat membaca Nelatvers !
🍁
🍁
Bagian 2Shania turun dari lantai dua menggunakan tirai ke jendelanya, ini bukan baru baginya yang sering kabur atau keluar rumah secara diam diam. Kamarnya adalah loteng bangunan yang disebut rumah.
Biasanya untuk berangkat sekolah ia tidak pernah diam-diam, namun untuk hari ini sambutan cambuk selamat pagi dari ayah rasanya tidak bisa ia terima dulu, punggungnya benar-benar sedang hancur.
Saat melangkahkan kaki keluar pagar ternyata sudah ada mobil dan langit yang sedang menunggu sambil bermain handphone.
Shania terkejut kenapa tidak menghubunginya dulu jika ingin berangkat bersama? Namun ia lalu teringat belum bertukar nomor ponsel dengan Langit
"Langit? Ngapain kamu disini?" tanya Shania basa-basi.
"Mau nganter kamu ke sekolah gw lah" balas langit dengan senyum bulan sabitnya
"Aku bisa naik angkot, lagian Arlendra school kan dekat dengan sekolah lama aku"
"Udahlah naik, udah jam 7.30 bentar lagi gerbang tutup" langit langsung menarik tangan Shania dan mempersilahkannya masuk ke mobil, mereka berangkat bersama menuju sekolah.
<<•°•°•°•°•°•>>
Gerbang sekolah masih terbuka, dan dilapangan banyak siswa-siswi yang tengah di disiplinkan oleh organisasi GDS atau gerakan disiplin siswa.
Mobil langit masuk dengan santainya seolah ingin menabrak mereka yang sedang didisiplinkan dan membuat semuanya menghindari mobil langit.
Langit lalu membuka pintu mobilnya, dengan aura cogan gila nya itu saat keluar mobil banyak mata tertuju padanya. Langit lalu mempersilahkan Shania untuk keluar.
Shania disambut dengan tatapan sinis nan dingin dari berbagai arah. Dari arah berlawanan ada cewek yang berlari ke arah langit.
"Abang berangkat Ama cewek, tumben. Biasanya anti cewek Ampe dikatain nge-gay ama Rama " ucap cewek itu yang lalu membuat langit mengacak acak rambut cewek itu
"Hai kak kenalin, aku adek cowok gay ini. Namaku Arsena Syeaika Putri Dwipta kakak bisa panggil aku Sena, Arsy, Ika, putri, Mput, Puput atau apapun itu selama masih ada unsur namaku. Owh iya kakak aku gay jauh jauh dari dia ya, ayo ikut aku" Shania menatap cengo melihat betapa cerewet nya adik dari cowok yang menolongnya
Suara sahut-sahutan motor terdengar memasuki sekolah yup itu anak anak Saveros. Langit berlari ke arah motor motor itu lalu menendang pelan ban depan motor CBR milik Natta Alvaro wakil Saveros gang.
"Anjing lu,motor gw mahal. Untung lu ketua kalau ga gw hantam lu" Natta adalah teman baik langit sekaligus teman masa kecilnya, makannya ia sama sekali tidak takut terhadap langit yang notabene nya adalah ketua atau boss nya.
"Mau gw beliin berapa sih nat?" Balas langit, owh iya kalian semua berdiri dilapang sekarang juga!" titah langit yang lalu dituruti anak anak Saveros yang baru saja datang kecuali Natta, Rama, Brian, Vano dan Alvin para anggota inti Saveros.
Langit berjalan menuju barisan anggota Saveros "kalian semua ingat wajah gadis yang gw bawa," ucap langit lalu menunjuk ke arah perempuan yang tak lain adalah Shania "mulai hari ini kalian jadi bodyguard dia" titah langit yang lalu pergi tanpa aba-aba bubar dan membuat barisan anak Saveros hanya mengangguk dan tetap pada barisan nya
"OY LANGIT MENDUNG, BUBARIN NYA JANGAN LUPA EGE" teriak Natta
"Owh iya, lupa. SAVEROS BUBAR KE KELAS MASING MASING!" Titah langit yang lalu berjalan kembali menuju kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHANIA | Let's Gets Some Play On Tears
Teen FictionSemua akan baik-baik saja kan? Perempuan itu sudah menerjang terlalu banyak badai. Bolehkah semesta membiarkannya istirahat sebentar? "Semua yang dekat sama gw, semesta ambil sa" "Sampai kapan gw harus bertahan? Lo jamin yakin gw bisa?biarin aku ist...