Selamat membaca nelatvers!🌷🌷🌷
🎀🍂🍂🎀
Bagian 6
Saat ini inti Saveros bersama dua anggota tengah berkumpul di RS Ahmadinata tepatnya didepan ruang gawat darurat. Tepat 12 hari sebelum hari keramat itu tiba, sayangnya salah satu otak yang cukup berperan juga salah satu calon inti Saveros, Altair di serang secara brutal oleh musuh Saveros...Clayden. Tidak hanya Altair, beberapa anak buah kepercayaan inti Saveros juga dilumpuhkan. Juna, Altair, Gavin juga diserang habis-habisan oleh segerombolan orang dengan jaket Clayden.
Natta mengerutkan keningnya sejenak, mencerna apa yang terjadi. Pasalnya mereka diserang bukan di jalan namun di basecamp mereka sendiri. Yang memiliki kunci basecamp hanya para inti dan orang kepercayaan inti yang hanya berjumlah sekitar 5 orang.
"Ada pengkhianat di antara kita" ucapnya
"Gw gasuka ini, BANGSAT" sambungnya
Nafasnya naik turun, melihat Altair yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan alat bantu yang lumayan banyak menempel di tubuhnya.
"Altair kena luka tusuk sebanyak 4 tusukan, untungnya ga nusuk area vital. Ga bisa di biarin, Clayden makin sini makin BANGSAT! Kepercayaan yang kita bangun di Saveros kayaknya udah mulai busuk ya? Sekarang diantara kita berdua belas. Antara 7 inti dan 5 kepercayaan? Serius? Bakal ada Gerry kedua?" tanya Rama, tak biasanya Rama seperti ini, ia takut apa yang Gerry lakukan akan terjadi lagi. Pengkhianatan, hal yang sangat Rama benci di dunia ini
"Galvin bilang, segerombolan orang yang ngeroyok dia salah satunya pakek jaket kita" tegasnya
"Maksud Lo gimana Ram?" tanya Alvin
"Pengkhianat nya ada diantara kita, jaket nya bukan jaket anggota. Jaket yang dipakai salah satu dari mereka, jaket spesial"
"Berarti antara kita termasuk Lo Lang, gada yang bisa gw percaya begitu pun kalian, gada yang bisa kalian percaya" tekan Alvin
"WOEY ANJING LU BISA DIEM GA? BERISIK BANGSAT, GW LAGI MIKIR!" teriak Natta sambil menyugar kasar rambutnya
"ANJING? Nat gw tau lu emosi, tapi ga gitu juga. Dan Lo Vin jangan nyimpulin secepat itu, soal jaket bahkan Ade gw bikin jaket kita versi bocil coquete. Gw ga becanda, maksud gw bisa aja ini siasat anjing Clayden buat mecah belah kita? Kan?" Ucapan Langit berhasil memecahkan situasi yang tadinya memanas.
"Gw harap ini cuma siasat Clayden. Gw harap gada pengkhianat lagi setelah Gerry" tegas langit yang lalu pergi meninggalkan mereka.
••••
Langit datang kesana bersama Shania. Gadis itu sedari tadi hanya melihat dari jauh, ini semua karena langit tau yang mereka bicarakan hal yang cukup berat dan merasa Shania tidak perlu mendengar hal itu
Shania yang duduk di bangku besi rumah sakit yang dingin itu melempar tatapan kosong ke sembarang arah sampai ia terfokus dengan siluet seseorang yang sangat familiar
"Samuel? Samuel kan?"
Shania berjalan ke arah siluet itu pergi hingga menuntun nya ke atas rooftop rumah sakit.
Bukan hanya siluet, didepannya kini terdapat cowok dengan sorot mata yang Shania kenal, ia memakai masker dan Hoodie hitam.
"Samuel? Kamu Samuel kan?" tanya Shania, dengan langkah gemetar ia berlari ke arah Samuel lalu menghamburkan dirinya memeluk Samuel
"Shania Dwi Ratna, perempuan yang gw sayangi. Sayangnya gw bukan Samuel" ucap lelaki itu yang lalu membuat Shania melepas pelukannya. Tanpa ia sadari, kini pisau sudah tertancap di perutnya "Sha, lu itu bawa sial. Jangan sampe Saveros nya langit hilang karena elu" ucap lelaki itu lalu pergi meninggalkan Shania yang terbaring lemah dan pisau yang tertancap. Darah segar mengalir dari perut juga mulut Shania.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHANIA | Let's Gets Some Play On Tears
Teen FictionSemua akan baik-baik saja kan? Perempuan itu sudah menerjang terlalu banyak badai. Bolehkah semesta membiarkannya istirahat sebentar? "Semua yang dekat sama gw, semesta ambil sa" "Sampai kapan gw harus bertahan? Lo jamin yakin gw bisa?biarin aku ist...