24 MOONSTRUCKs - FATE

15 2 0
                                    

Musim semi datang, waktu yang cukup singkat untuk merapalkan janji sehidup semati bersama seorang Nona Jang. Sunghoon dengan jas serba putih dan perempuan itu dengan gaun putri semalamnya.

Mereka tampak berbahagia, berbagi cinta di antara bibir yang saling memungut mesra membuat semua orang turut terhanyut. Termasuk Jay yang sejak Sunghoon memasuki kawasan sakral di depan matanya tak berhenti merasa terharu.

“Jadi, Hoon menikah juga!” kelakar Jake yang berdiri sambil membawa gelas anggur di tangan kanannya. “Ia benar-benar tangguh.”

“Hidup bukannya harus begitu, Jake-ssi? Tidak seperti dirimu yang selalu mengulur dan mengandalkan orang lain.” Jay terkekeh. “Ia mengandalkan Tuhan untuk jalan cintanya.”

“Kau sendiri kapan akan mencari kekasih? Orang-orang sudah pamer tidur bersama kekasih mereka!” Jake mendaratkan jarinya di kening Jay.

“Apa itu satu kebanggaan?” Jay mendesis. “Aku hanya akan menikah dengan seseorang yang Tuhan kirim sekali seumur hidupku.”

“Uh, kau benar-benar laki-laki sempurna.”

Sederet tamu mulai berdatangan, termasuk Heeseung dan Sunoo. Mereka menyapa dan menikmati jamuan makan. Jay membawakan Sunoo puding persik yang manis dengan sedikit rasa asam. Keduanya duduk menghadap ke arah pemandangan bunga-bunga mawar putih dan biru.

“Kau datang ternyata, kupikir tidak akan datang.” Jay tertawa kecil. “Pasalnya, kau bilang tidak kenal pada Hoon.”

“Kakak ternyata rekan kerja ayahnya Nona Jang. Bahkan sepupu jauhnya adalah saudari dari Nona Jang. Dunia sesempit itu, ya?”

Jay menyematkan kelingkingnya di kelingking Sunoo. “Saking sempitnya, kau bahkan pernah bertemu dengan kakekku di masa lalu, dan bertemu denganku di masa depan. Tuhan memang benar-benar punya jutaan naskah dalam kepalanya,” kata Jay masih tertawa kecil.

Sunoo tak bisa melepaskan atensinya dari jemari Jay yang bertaut padanya tanpa canggung. Perasaan yang membuatnya ingat sesuatu tentang Jisoo. Sudah berapa lama waktu berlalu tanpa memikirkan tentang wanita itu? Sudah berapa waktu yang Sunoo lewatkan tanpa bertanya kabar tentangnya?

Ddeonu kecilku, tolong selalu ingat ini, ya … suatu hari pasti akan ada seseorang yang berdiri di sisimu sambil mengatakan kalau dunia pasti akan baik-baik saja. Kakak telah berdoa pada Tuhan, kalau Kakak akan sangat marah jika kau tidak bahagia. Jadi, berbahagialah dengan siapa pun kau berdiri, berbahagialah.

Sunoo menggenggam seluruh jemari Jay membuat laki-laki itu terkejut barang beberapa jenak. Ia tersenyum manis membuat Jay makin bingung.

Sementara itu, Heeseung tengah berdiri mengobrol bersama seorang perempuan sebayanya. Dokter Rei, salah satu dokter spesialis anak di rumah sakit keluarga milik keluarga Jang. Keduanya tampak begitu asyik berbincang-bincang.

“Rei, berkencan dengan seseorang,” kata Heeseung tersenyum kecil. “Gosipnya sudah menyebar.”

“Gosip, ‘kan?” Perempuan itu mendelik ketus. “Dan kau percaya tanpa mendengarkan konfirmasi dariku. Dariku, lho!” Ia mengerucut bibirnya.

“Aku akan dengarkan!” ucap Heeseung mendekatkan wajahnya pada perempuan itu. “Aku akan dengar langsung darimu.”

Rei, perempuan itu malah memukul wajah Heeseung. “Ah, hentikan, kau selalu saja membuatku merasa ….”

“Aku belum lelah menunggu jawabanmu, Rei. Sejak kita kuliah, sejak kita tugas di rumah sakit yang sama, bahkan kini kita sama-sama menjadi dokter pribadi putra bungsu keluarga Jang Nara. Aku masih menunggumu.”

“Hee …?” panggil Rei merintih.

“Aku sudah terbebas dari Profesor Kwon,” jawabnya.

Rei mendaratkan kepala di lengan Heeseung. “Pasti lelah,” katanya.

MOONSTUCKS | SunJay FF [END✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang