10. melawan dua senior

142 9 7
                                    

Akio yang merasa senang kemudian melambai-lambai kan tangannya ke arah penonton dengan raut bahagia.guru Diego sendiri dengan bangganya langsung turun kemudian menghampiri mereka bertiga.

" Aku tidak menyangka kalian bertiga bisa." Ujarnya sambil memeluk mereka bersama dengan perasaan bangga.

" Guru..." Ucap mereka bertiga secara bersamaan sambil berpelukan satu sama lain.

Para guru yang melihat pertandingan mereka juga merasa terkesima dengan kehebatan mereka bahkan mereka kebingungan kenapa murid baru bisa memilih kemampuan sebagus itu.

" Selamat atas kemenangan kalian bertiga." Keempatnya yang mendengar ucapan selamat dari seseorang seketika langsung melepaskan pelukan mereka masing-masing dan melihat ke arah belakang.

" Tetua gou terimakasih banyak." Ujar kano mewakili yang dimana ketiganya langsung membungkuk kan badan tanda penghormatan mereka.

" Hahahah sudah kuduga kalian adalah murid-murid berbakat saya senang bisa memiliki murid seperti kalian terus berlatih mulai dari sekarang." Kata tetua gou.

" Siap tetua...." Ujar ketiganya serempak.

Pangeran Aziel dan flavio yang sedari tadi melihat pertandingan calon anggota baru yang masuk kedalam tim mereka hanya terlihat biasa saja.mereka berdua pun langsung turun menuju ke tengah-tengah lapangan.sorak sorak penonton yang melihat kedua pria tampan nan berbakat membuat heboh arena kembali.

" Aku ingin menantang kalian." Seru Flavio yang membuat mereka semua saling pandang satu sama lain.

" Wahhh apa kalian sendiri senior Flavio dan pangeran Aziel." Tanya Akio yang kedua matanya langsung berbinar-binar.

" Hmmm." Pangeran Aziel  hanya berdehem melihat kearah mereka.

" Mohon maaf pangeran mereka bertiga baru saja bertarung saya sebagai guru mereka menolak karna mereka butuh istirahat sejenak." Ucap guru Diego dengan sopan.

" Wehh guru tenang saja kami bertiga baik-baik saja kami bisa bertarung kembali." Tutur Akio yang langsung diangguki oleh libai dan kano.

Guru Diego yang mendengar ucapan muridnya itu dibuat mendengus ahli-ahli ingin membantu mereka malah dibuat gemas dengan sifat keras kepala mereka.

" Astaga murid mu sungguh bersemangat Diego baiklah-baiklah kalian boleh bertarung hanya saja jika kalian sudah tidak mampu kalian boleh berhenti anggap saja pertarungan ini bentuk perkenalan satu sama lain." Kata tetua gou 

Guru Diego yang mau tak mau harus menghela nafas ia pun langsung mengelus rambut ketiga murid nya secara bergiliran dan memberikan semangat kepada mereka semua dan kemudian pergi meninggalkan arena bersama tetua gou.

MC yang diberitahu atas pertandingan mereka pun langsung saja bersuara dengan lantang yang membuat semua murid-murid yang menonton bersorak-sorai.

Disisi kanan Akio,libai dan kano dan disisi kiri pangeran Aziel dan flavio mereka berlima nampak saling pandang dan mulai bersiap satu sama lain.

" Baiklah pertandingan kali ini peraturan nya sama jika kalian keluar dari batas maka dianggap gugur dan kalah." Ujar MC 

Mereka berlima hanya menganggukan kepala mereka tanda bahwa mereka mengerti akan peraturan tersebut.

" Baiklah pertandingan dimulai.." kata MC dengan suara menggelegar...

" Pangeran Aziel semangat......." 

" Senior Flavio semangat........"

Suara teriakan para murid wanita dan pria terdengar begitu bersemangat mereka semua tak sabar melihat pertandingan keduanya yang dikenal sebagai murid berbakat di akademi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Akio the perverted boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang