28. Ingat dia

163 10 4
                                    

Entahlah Al merasa disaat banyaknya masalah yang menghampiri seiring waktu, ia malah teringat akan cinta pertamanya sekaligus orang yang sering memberikannya dukungan.

"kabar lo setelah waktu itu gimana cak ?"tanyanya lirih entah pada siapa.

"gue kangen lo, kangen nasehat serta perlakuan lembut lo buat gue".

"kangen ucapan random namun dengan wajah datar lo yang ngebuat hari hari gue makin berwarna, gue kangen lo Cakra" Lanjutnya sambil menahan isak tangis nya, ia mendongak menghalau air mata yang akan turun.

"Gue cape Cak, tolong hibur gue, tolong rangkul gue yang hampir nyerah ini hiks" tangisnya sambil menyembunyikan wajahnya pada kedua lututnya yang ditekuk.

"Gue mau kalian disini"lirihnya.

Tak lama suara gaduh di luar membuat Al segera menghapus air matanya dan menatap kearah pintu yang kini terbuka lebar bersamaan dengan perdebatan perdebatan kecil diantara mereka.

"Bisa diem gak ? Ini rumah sakit tolol"Geram Restu membuat ketiganya berhenti lalu serempak menatap kearah Al yang hanya diam menatap mereka.

Dengan cengengesan mereka semua masuk. "Yo Al lo kenapa dah ? Perasaan kemaren baek baek aja ?"tanya Jani membuat Ivan langsung memukul kepala temannya itu.

"Goblok dari kemaren kan si Al di Uks sama di Rey"Kesalnya membuat si empu mengaduh.

"Lah iya yak"Balas Jani membuat temab temannya memutar bola matanya malas.

"Oke ganti, lo sakit apa sayangku ? Cintaku ? Manisku ?"Ralat Jani membuat Ucup yang kini memukul kepala jani membuat si empu mengaduh.

"Aduhh, apaan sih anjing ?"tanyanya kesal.

"Jijik tau gak"Jijik Ucup diikuti teman temannya membuat Jani membuat wajah seolah tersakiti.

"Jahat kalian, Al liatt mereka jahat sama aa Janiiii"Adu Jani sambil mendekati Al namun sebelum mendekat ia sudah Vano dorong hingga si empu terjungkal.

Melihat bagaimana Jani ternistakan membuat mereka semua tertawa sedangkan Jani meringis sambil mengelus pantat nya yang sakitt.

"Mampus hahaha"Ejek mereka.

Vano tak memperdulikan mereka ia hanya menatap Al yang terkekeh melihat teman temannya, ia mendekat lalu mengelus rambut Al membuat si empu berhenti tertawa dan kembali menatapnya.

"Gimana keadaan kamu ?"tanya Vano membuat Al tersenyum.

"Lebih baik"balasnya lalu kembali menatap mereka ralat tapi menatap salah satu dari mereka yang kini sedang menggelengkan kepalanya lalu mata mereka beradu membuat ia menghampiri Al.

Restu mendekati Al lalu tangannya mencubit pipi Al membuat si empu meringis hingga dengan kasar Vano menepis tangan Restu. "Dia sakit" peringat Vano membuat Restu tersenyum tipis.

"Cepet sembuh Al, kita semua kangen lo"Ujar Restu sambil tersenyu membuat Al terdiam menatapnya.

"Mereka atau lo yang kangen gue ?"Goda Al yang mencoba bersikap biasa saja, mendengar itu sontak Restu terkekeh dan.

Cupp.

"gue kangen lo"bisiknya.

Heninggg.

"RESTU ANJINGGG" Umpat mereka semua lalu mereka segera memberikan pukulan pada Restu yang hanya tertawa karna bisa mencium pipi Al terlebih dahulu.

"Woy udah woy kasian anak orang itu" Lerai Al yang sudah kembali sadar, mendengar itu mereka melepaskan Restu.

"Gue juga mau sunnnn"Rengek Ucuppp sambil memonyongkan bibirnya mendekati Al namun dobrakan pintu membuat mereka semua menoleh kearah suara.

Cowo Tapi Cewe ? {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang