chapter 5

242 23 4
                                    

Gak ada.. Karna tidak ada yang istimewa bila tanpa indah.."

"Ah dasar goblok"

"Ini mata lu kelilipan apaan dah? Kok bisa se buta ini dan segoblok ini?" Daniel hanya menghiraukan perkataan aldo. Daniel menarik selimutnya dan menyelimuti seluruh tubuhnya, ia tak memperdulikan perkataan aldo sedikit pun dan memilih untuk tidur

"Wah ini sih indra pendengarannya udah di tutup ama tuhan"

"Dasar goblok" Aldo hanya mampu menggeleng gelengkan kepalanya melihat perilaku sahabatnya tersebut

"Curiga masuk ui lewat ordal" Gumam aldo sembari membaringkan tubuhnya di kasurnya

........


Keesokannya harinya.
Daniel tak bisa fokus sama sekali di dalam kelasnya. Ia tak henti memikirkan kejadian malam itu. Daniel ingin sekali kembali ke cafe tersebut dan menemui indah lagi, namun di sisi lain ia tau bahwa indah tak ingin menemuinya sama sekali. Rasa cemas, sedih, bingun, itu membuatnya tak bisa fokus dengan mata pelajarannya. Berulang kali kenangan kenangan yang tak bisa ia lupakan mulai terputar seperti sedang menonton sebuah bioskop.

Berkali kali daniel di tegur oleh dosennya hingga ia selesai dengan seluruh kelasnya, dia masih saja memikirkan wajah yang tak bisa ia lupakan.

𝘽𝙐𝙆𝙆𝙆

Sebuah buku melayang ke arah belakang kepalanya yang membuat dirinya keluar dari lamunannya tersebut. Ia berbalik badan dan melihat sosok yang telah memukul kepalanya dari belakang

"Masih mikirin indah?"

"Ishh sakit, do!"

"Itu supaya lu SADAR!!"

"Sshhh berisik tau gak!" Aldo hanya memutar mata malas ke daniel

"Nyesel gua ikut lu"

"Ya siapa suruh!?"

"Gua masih butuh pendidikan"

"Ughh.. Jangan ganggu gua dulu, do!"

"Dihh, gini nih yang paling gua malesin kalo lu dah ketemu ama indah"

"Gua kira cuman semesta aja yang gak setuju gua ketemu ama indah dan ternyata sahabat gua juga!"

"Emang lebih baik kagak usah ketemu!"

"Ke jakarta bukannya tambah pintar malah tambah goblok"

"Kalau cinta itu bodoh maka aku rela jadi orang bodoh itu"

"Wah udah beneran goblok nih anak"

"Mau gua ceramahin atau gua pukul pake buku lagi pala lu!?"

"Lu gak ngerti, do!"

"Hmm mulai mulai" Batin aldo

"Lu gak tau.. betapa kuatnya cinta gua ke indah.. gua tuh sayang sama indah.. gua cinta, banget sama dia, do"

"Makin percaya kalo lu kena pelet"

"Mau kena atau enggak, gua tetap cinta sama indah"

PDKT S2 (ONDAH) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang