2 - Salah Paham

387 56 15
                                    

Sedari tadi, Fiony membangunkan Fritzy untuk makan siang. Tadi pagi anaknya itu udah skip sarapan karena susah dibangunin. Jadi sekarang dia tidak membiarkan anaknya tidak makan.

"Anak perawan kok jam segini baru bangun!". Tegur Fiony

"Maaf, Ma. Adek ngantuk banget". Jawabnya sambil menunduk bersalah.

"Tidur jam berapa semalem? Mentang-mentang weekend, tidur dan bangun seenaknya". Ucap Fiony

"Subuh baru tidur Ma, Maaf". Lirih Fritzy

"Astaga. Jangan diulangi lagi. Kamu harus biasain tidur dibawah jam 12". Ujar Fiony.

"Iya Ma".

Selesai makan, Fritzy dan Fiony menonton TV bersama. Fritzy menggunakan paha Fiony sebagai bantal tidur. Satu jam mereka nonton, akhirnya Fritzy bosan juga. Dia izin ke Mamanya untuk ke minimarket dekat rumahnya karena dia ingin beli es krim. Fiony tentu saja mengizinkan.

Fritzy mengeluarkan motornya untuk ke minimarket itu. Jarak rumah Fritzy dengan minimarket tidak terlalu jauh. Cukup menempuh waktu 5 menit.

Fritzy mengambil beberapa es krim dan dan camilan, setelahnya dia langsung membayar di kasir.
Ketika sedang menikmati es krim di depan minimarket, tiba-tiba hujan deras datang mengguyur kotanya. Sebenarnya tadi waktu berangkat, matahari sudah dihalangi oleh awan hitam, alias cuaca sedang mendung.

Fritzy tidak mungkin menunggu hujannya reda karena  es krim yang dimakan Fritzy cuma satu sedangkan dia beli banyak es krim. Jadi dia memutuskan untuk pulang, sekalian hujan-hujanan.

Diperjalanan, ada seseorang yang dikenali Fritzy sedang duduk di taman komplek rumahnya. Orang itu punggungnya bergetar, sepertinya sedang menangis. Fritzy pun menghampiri orang itu.

"Del, ngapain ujan-ujanan disini?". Tanya Fritzy pada Delynn.

"Ngga papa". Jawabnya sambil menatap Fritzy.
Fritzy bisa melihat mata Delynn memerah. Benar dugaannya bahwa gadis ini sedang menangis.

"Hujan-hujan gini ngga baik diluar rumah. Rumah lo dimana, gw anter". Ucap Fritzy.

"Makasih, tapi rumahku jauh dari sini. Rumahku di Jl.Kehormatan". Jawab Delynn

"Lah? Jauh banget. Em... mending ke rumah gw aja dulu ya. Deket kok dari sini". Tawar Fritzy

"Emang ngga papa?". Fritzy hanya mengangguk.
Sebenarnya dia ngga pernah ngajak temennya main kerumah karena dia males aja. Tapi karena kasian sama Delynn akhirnya dia membiarkan gadis itu singgah dirumahnya sebentar.

Fritzy pulang dengan basah kuyup membuat Fiony panik, takut anaknya sakit. Fiony membuka pintu belakang agar Fritzy bisa langsung kekamar mandi.

"Ma, ini temen adek, tadi kehujanan di taman. Adek ajak kesini aja, ngga papa kan?". Tanya Fritzy

"Ngga papa sayang. Kalian mandi gih. Biar ngga sakit".

"Iya Ma/Tante".

Selesai mandi, Fritzy mengajak Delynn untuk dikamarnya saja. Delynn hanya ikut saja apa kata Fritzy, toh dia sekarang sedang menjadi tamu.

"Makasih ya, Zy". Fritzy mengangguk.

"Aku sering lewat sini, tapi aku baru tau kalau rumah kamu di komplek sini". Ucap Delynn.

"Emang lo ngapain lewat sini?". Tanya Fritzy.

"Aku suka sama taman komplek sini. Soalnya sepi dan terawat gitu. Jadi setiap pulang dan pergi dari taman itu aku selalu lewat jalan depan rumah kamu". Fritzy mengangguk paham.

"Oh iya Del, kalau boleh tau. Lo kenapa nangis?". Pertanyaan Fritzy membuat Delynn kembali tertunduk.

Delynn menghelat nafas panjang sebelum menceritakan kejadian yang dialaminya.
"Tadi aku liat Lily jalan di mall sama cewek lain. Mesra banget". Jelas Delynn.

Berjuang Mendapatkan Mu [MOZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang