Setelah dua hari izin sakit, akhirnya Fritzy sekarang bisa berangkat sekolah. Dia diantar sama Fiony karena motornya masih di sekolah sejak kejadian waktu itu. SMA Nabastala ini sangat ketat penjagaannya, jadi kalau ada barang yang ketinggalan pasti tidak akan hilang.
*Di sekolah...
Selama menuju kelasnya, Fritzy mendapat tatapan tidak suka dari orang-orang disekitarnya. Bisik-bisik juga terdengar sangat nyaring di telinganya.
"Hai Ce". Sapa Moreen membuatnya berhenti dan menatapnya.
Dia mengingat pesan yang diberikan Fiony semalam.
"Hai juga". Moreen sedikit terkejut karena baru kali ini sapaannya dijawab ama Fritzy.Mereka berjalan beriringan menuju kelas. Saat Moreen hendak memisahkan diri karena kelasnya beda arah, Fritzy memegang tangan Moreen membuat Moreen melihatnya.
"Ayo Gw anter ke kalas lo". Ucap Fritzy
'ha? Ini beneran? Kesambet apa Ce Fritzy? Kok dia tiba-tiba banget nganterin gw ke kelas'. Batin Fritzy.
"Malah bengong. Ayo!". Mereka pun berjalan menuju kelas Moreen (10 IPS 1).
Didalam kelas, teman-teman Moreen (Regie, Ribka dan Kimmy) heboh melihat adegan yang ada didepan matanya.
"Gw ke kelas dulu. Belajar yang rajin!". Ucap Fritzy dengan nada datar.
"Iya Ce, makasih ya". Senyum lebar dan wajah memerah, itulah yang sedang terjadi sekarang pada Moreen.
Moreen masuk kelas ketika Fritzy sudah berjalan agak jauh meninggalkan kelasnya.
Ketika masuk kelas, dia disuguhi banyak pertanyaan sama teman-temannya.
Moreen tidak menjawab, dia hanya menunjukkan senyumannya dan ke-gesrekannya. Hal itu tentu membuat temannya sedikit kesal....
Di kelas 11 IPA 2, sudah banyak siswa yang datang. Beberapa isi kelas menatap kedatangan Fritzy. Ada yang memberi tatapan tidak suka dan ada yang biasa aja.
"Zy, lo udah baikan?". Tanya Oline. Kebetulan bangku Oline ada didepannya.
"Udah". Jawaban singkat Fritzy.
Tiba-tiba Erine dan Delynn datang ke kelas mereka untuk menemui Fritzy.
Erine duduk di samping Oline alias tempat duduknya Lily. Sekarang Lily masih menjalani masa skorsing.
Sedangkan Delynn, dia izin duduk disamping Fritzy karena Fritzy hanya duduk sendiri."Zy, aku minta maaf ya untuk perlakuan Lily kemarin sama kamu". Ucap Delynn.
"Gw ngga papa kok". Balas Fritzy.
"Lebam di wajah kamu aja masih terlihat Zy, mana mungkin ngga papa". Geram Delynn.
"Iya tuh Zy, pasti sakit banget kan". Oline tanpa aba-aba menekan bekas luka dimuka Fritzy.
"AAH". Jerit Fritzy.
"Oline, kasian tau si Fritzy, malah dipencet lukanya". Marah Erine pada Oline.
"Ya lagian sok-sokan bilang ngga sakit. Baru dipencet gitu aja udah teriak". Bela Oline.
"Stt, udah jangan berantem... Zy, pokoknya aku minta maaf ya. Seandainya waktu itu kita ngga ketemu pasti ngga bakal kaya gini". Delynn tertunduk mengatakan itu.
"Jangan gitu Del. Emang takdirnya kek gini, jangan nyalahin diri lo". Fritzy menepuk pundak Delynn.
Suara bel masuk sudah berbunyi, membuat Delynn dan Erine harus beranjak keluar dari kelas itu.
...
Jam istirahat tiba. Moreen berjalan ke kelas Fritzy untuk menemuinya. Untung saja kelas Fritzy telat keluarnya jadi Moreen tidak akan kehilangan jejak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjuang Mendapatkan Mu [MOZY]
Teen FictionNote : Cerita ini hanyalah fiksi belaka, jangan dibawa di kehidupan nyata.