CHAPTER FIFTEEN - DECISION

217 24 7
                                    

Victoria's POV-

Hari ini aku harus pergi untuk mengantar Leticia, sebenarnya aku sudah sangat tidak mau menurutinya tapi dia merayuku sangat melas, jadilah saat ini aku menunggu didepan rumahnya. Setelah sekitar 10 menit menunggu, akhirnya dia keluar juga dari rumah.Mood leticia terlihat sangat bagus, dari caranya tersenyum dan berjalan kearah mobbilku.

" Heyyy.. sorry ya aku agak lama" katanya saat masuk kemobil

" isokay" jawabku dan tersenyum

perjalanan dimulai, jujur sedari tadi aku sangat khawatir Sara akan menelfonku. aku berbohong padanya dan berkata ada meeting penting dan mungkin akan lembur hari ini, aku tidak ingin berbohong tapi jika aku mengakatan yang sejujurnya pada Sara sudah pasti dia akan mengamuk.

"Kamu kenapa kok diem aja sih vict?" Tanya Leticia menyadari kerisauanku

" ehh.. hmm.. enggak kok, kenapa emang?" jawabku malah balik bertanya padanya

" Kamu dari tadi diem ajaa terus kayak gak fokus gitu, kenapa sih???" Leti berbicara sedikit kesal

" enggak let, aku gapapa" jawabku santai

" turunin aja deh aku" ucapnya tiba-tiba

"Hah?"

"berhenti"

aku memberhentikan mobilku

" aku pergi sendiri aja" ucapnya dan hendak turun

" Eh.. " aku menahannya

aku menghela nafas pelan

" maafin aku let.. udah ya please jangan turun" ucapku memohon padanya

" aku tau kok kamu mikirin mba Sara" ucapnya lemas

aku jadi merasa sangat bersalah padanya

" enggak, aku udah bilang ke Sara aku pergi sama kamu" ucapku

"beneran?" tanyanya

"iyaa" aku tersenyum

akhirnya Leticia luluh dan tidak jadi turun dari mobil

hari itu hingga sore aku mengantarkan Leticia membeli beberapa kain karena dia ingin membuat baju. aku merasa sangat bersalah berbohong pada Sara, tapi semoga saja ini tidak menjadi masalah besar.

Aku mengantar Leticia pulang setelah selesai dengan aktivitas belanja-belanja ini

"thankyou for today" ucapnya

"My pleasure Leticia" aku tersenyum

Dia tiba tiba memelukku dan mencium lembut pipiku, aku tidak kaget karena Leticia memang sering mencium pipiku.

Setelah itu aku menelfon Sara dan memberitahunya jika aku akan mampir kerumah.

- - - - - -

" Cape banget?" Tanya Sara sambil membawakanku air putih

aku mengangguk dan meminum air itu

" Terus kenapa kamu gak langsung pulang aja sih? Kan bisa langsung istirahat" ucap Sara

" aku kangen sama kamu" aku tersenyum dan menarik tangannya ke pipiku

Sara mengelus lembut pipiku

" yaudah ayo tiduran aja di sofa" ajaknya

aku mengangguk

jadilah kami berdua tiduran di Sofa sambil menonton film.

Ahh posisi ini sangatlah nyaman. aku memeluknya dan dia menaruh kepalanya dileherku dan tangannya mengelus lembut pipiku.

And Then I Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang