Jangan lupa tinggalkan vote and komen (◠‿◕)
Happy Reading
☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎
21. Hampir Salah Paham“Kamu dari mana, Ra? Kok lama banget,” ucap Manda.
Azura mendudukkan dirinya di sebelah Manda, “Aku habis bertemu dengan seseorang.”
“Siapa?” tanya Manda penasaran.
“Rahasia,” canda Azura.
Manda merengut mendengarnya, ia ingin protes. Namun, ia urungkan saat melihat wajah sembab sahabatnya.
Manda menarik dagu Azura agar bisa berhadapan dengannya. “Kamu habis nangis?” tanya Manda menelisik wajah Azura.
Azura melepas tangan Manda yang memegang dagunya, ia memalingkan wajahnya. “Enggak, memangnya kenapa aku harus nangis?” elak Azura.
Mata Manda menyipit, ia tahu Azura sedang berbohong, terlihat sekali dari gelagatnya yang langsung membuang muka.
“Kamu nggak bisa bohongin aku, Ra,” ucap Manda menatap Azura dengan tatapan seriusnya.
Azura menghela napas kasar, ia melirik Manda sekilas. “Tadi aku bertemu Kanha.”
Mendengar nama Kanha disebut mampu menyulut emosi Manda. “Jadi dia yang buat kamu nangis gitu?” tanya Manda tak sabar.
Azura menggeleng tegas, “Enggak, Man. Dia udah jelasin semuanya ke aku.”
“Jelasin apa maksud kamu?” tanya Manda bingung.
“Kejadian dua tahun yang lalu, ternyata itu semua hanya kesalahpahaman.” Azura mulai menceritakan semuanya pada Manda.
Mendengar semua cerita Azura dari awal sampai akhir entah mengapa Manda tiba-tiba merasa bersalah pada Kanha.
“Ra.”
Azura menoleh saat Manda memanggilnya.
“Kayaknya aku harus minta maaf deh sama dia karena udah benci dia, padahal dia nggak salah,” ucap Manda merasa bersalah.
Azura mengangguk setuju. seketika ia tersadar sesuatu, sedari tadi hanya ada dirinya dan Manda di sana. “Loh, Naina sama Sofia ke mana?” tanya Azura tak melihat kehadiran kedua temannya.
“Naina ikut menemani Sofia untuk pergi menemui Kanha.”
“Nah itu mereka datang," lanjut Manda saat melihat kedua temannya baru datang.
Azura menoleh mengikuti arah pandang Manda, senyumnya luntur saat melihat raut wajah Sofia yang kentara sekali habis menangis.
“Sofia, are you okay?” tanya Manda. Namun, Sofia hanya diam saja tak menjawab.
Gadis itu malah beralih menatap Azura tajam, Sofia mendekat ke arah Azura yang kini menatapnya juga.
“Kau–“ tangannya menunjuk tepat di depan wajah Azura.
Entah mengapa rasanya sangat sulit untuk mengatakannya, Sofia merasa suaranya tercekat di tenggorokannya, ia menatap Azura dengan pandangan berkaca-kaca. Matanya memancar kekecewaan di sana.
Tanpa berkata apa pun lagi Sofia pergi dari sana dan menabrak bahu Azura membuat gadis itu terhuyung beberapa langkah ke belakang. Manda yang bingung pun mendekat ke arah Naina.
“Ada apa dengan Sofia?”
Naina melirik Manda sekilas sebelum ia kembali melihat ke arah Azura. “Tadi Sofia melihat Kanha sedang memeluk Azura di belakang taman.”
Deg!
Pupil mata Azura melebar mendengarnya, ini gawat! Sofia pasti salah paham padanya. Ia harus segera menemui Sofia dan menjelaskan semuanya pada gadis itu.
“Dia sempat menangis tadi, sepertinya Sofia merasa sakit hati melihat kalian berdua,” ucap Naina sembari menatap Azura yang masih terdiam.
“Aku percaya padamu, Ra. Kamu nggak berniat jadi orang ketiga di hubungan Sofia dan Kanha, kan?”
Azura menggeleng tegas mendengarnya, “Enggak, Nai. Demi Tuhan, aku tidak punya niat hal itu.” Manda mengangguk menyetujui ucapan Azura barusan.
“Benar Nai, Sofia hanya salah paham.”
Naina mengernyit bingung, “Salah paham bagaimana maksudmu?”
Azura menepuk pundak Naina, “Aku akan menceritakan semuanya, tapi aku harus segera menemui Sofia dulu.”
Setelah mengatakan itu Azura langsung pergi begitu saja meninggalkan Manda dan Naina di sana.
🎤🎤🎤
Hampir sepuluh menit Azura mencari Sofia di setiap sudut gedung fakultas kedokteran ini akhirnya ia menemukan Sofia yang sedang duduk sendiri di tangga.
Azura berjalan perlahan mendekat Sofia. Ia duduk di sebelah Sofia yang hanya diam saja tak menggubris kehadirannya.
Gadis itu duduk terdiam dengan pandangan kosongnya, tangannya perlahan menyentuh pundak Sofia.
“Sofia, apa yang kamu lihat itu tidak seperti yang kamu pikirkan,” ucap Azura hati-hati.
Azura tersenyum tipis melihat Sofia yang masih enggan meresponsnya, “Dengarkan penjelasan ku, Sofia. Aku tidak mau kau salah paham padaku.” Azura menunduk berharap Sofia mau meresponsnya.
Kini Azura sadar, dulu juga ia bertingkah sama seperti Sofia saat memergoki Kanha sedang memeluk perempuan lain.
“Aku dan Kanha dulu memang punya hubungan, tapi sekarang tidak. Itu semua karena kebodohanku.”
Sudut bibir Azura terangkat saat melihat Sofia melihat ke arahnya. “Kau mau kan mendengar penjelasan ku?” tanya Azura.
Tanpa sadar Sofia mengangguk pelan. Melihat itu Azura langsung menceritakan semuanya pada Sofia, tidak ada satu pun cerita yang terlewat dari mulutnya.
“Sekarang aku dan Kanha tidak mempunyai hubungan apa pun lagi. Jujur, meskipun rasa ini masih ada untuknya, namun aku sudah merelakan Kanha untukmu Sofia. Karena aku sadar, kau lebih pantas bersamanya.”
☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎
To Be Continued

KAMU SEDANG MEMBACA
Thread of Destiny
Fantasy[ FANFICTION : TIME TRAVEL SERIES ] ☠️ WARNING TYPO BERTEBARAN Azura Gabriella, seorang psikiater yang mengalami kecelakaan ketika sedang pulang menuju rumahnya. Tanpa Azura sangka, dirinya kembali ke 6 tahun yang lalu saat dirinya masih kuliah. Sa...