4

186 25 13
                                    

🌙

Jimmy Jitaraphol Potiwihok, lelaki yang diberkahi ketampanan di atas rata-rata dan berusia tiga tahun lebih tua dari Sea.

la lahir pada tanggal 21 Agustus tahun 1994 di Thailand dan saat itu juga sudah mewarisi 2 anak perusahaan properti dari sang kakek walau ia belum mampu membersihkan kotorannya sendiri.

Akan semakin terdengar tak adil ketika mengetahui bahwa faktanya lelaki tersebut berhasil mendapatkan gelar MBA di Universitas Stanford dalam jangka waktu 3 tahun dengan predikat cumlaude.

Dan dengan otak briliannya itu ia sudah dipercaya untuk memegang jabatan kepala divisi pengembangan usaha di Capital Retail Group pada usia 22 tahun.

Telah melakukan 5 dari 120 tawaran pertemuan perjodohan dan 4 dari pertemuan tersebut tak ada kelanjutannya.

Tentu saja Sea 'yang menurut orang lain sangat beruntung' ini berhasil masuk ke dalam nomer 5.

Semua fakta lengkap tentang Jimmy telah diketahui Book yang masih kegirangan setelah tahu bahwa temannya adalah salah satu dari ratusan orang yang mengantri.

Book tertular Kimmy, ibunya, yang selalu
meninggikan keluarga sang Potiwihok.

"Apa kau tak bisa diam?" Sea menjuruskan
tatapan super sinis kepada Book yang masih
semangat berbicara pada sofa ruang kerjanya, "inspirasiku menghilang mendengar penjelasan tak bergunamu. Pergi sana kalau hanya ingin mengganggu!"

"Tapi ini seorang Jimmy, Sea. Kau sudah gila!" Book masih tak percaya akan respon pasif sahabatnya walau ia telah menumpahkan dan mengungkap berbagai kelebihan Jimmy.

"Diam atau kuusir kau dari sini?!"

Sea yang emosinya sudah memuncak ke ubun-ubun tengah melempar bantal sofa di belakangnya ke wajah Book dengan keras, hingga sang sahabat membalas berupa umpatan.

"PERGI KAU DASAR MANUSIA TAK BERETIKA"

"AMPUUUN SEA AMPUUN. AKU HANYA
BERCANDAAAA. AAAA!!!" Teriakan Book
menghilang di balik pintu kerja Sea. Ia berhasil
mengusir sipenganggu dengan bantal sofa.

Sea kembali duduk pada meja kerjanya, berusaha fokus namun tak berhasil. Ucapan Book tentang lelaki bernama Jimmy itu mulai sedikit masuk ke memori otaknya.

Jimmy Jitaraphol. Apa spesialnya sih?

Sea bersandar pada kursinya dan mengangkat kertas berisikan desain yang belum terselesaikan.

Ting. Satu pesan masuk dari nomor tak dikenal.

+66219...:
Hi, Sea?

Sea mengacuhkan pesan tersebut. Ia cukup sering menerima pesan seperti itu.

+66219...:
Ini Jimmy, maaf jika mengganggu

Sea hanya melihat pesan tersebut melalui pop up notification tanpa ada keinginan untuk membuka pesan dari Jimmy.

la memasukkan ponsel ke dalam saku celananya dengan acuh dan keluar dari ruang kerjanya untuk mencari udara segar.

Kakinya melangkah pelan melewati lorong
berwarna putih gading yang di kelilingi oleh
dinding cermin dan bercahayakan lampu kristal.

Bisa dikatakan Sea menghabiskan separuh harinya disini, jika ia sedang rajin. Tempat ia menuangkan segala kreatifitas yang dimilikinya di secarik kertas putih dengan desain yang ada di dalam otaknya. Adalah pusat dari butik 'mungilnya', yang berhasil melahirkan brand pakaian terkenal.

SeanCloud merupakan sebagian jati diri Sea. la cukup puas dengan pencapaian dirinya yang tak seberapa pintar dalam bidang teknis itu untuk menjalankan butik impian.

Just a Game (Jimmysea)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang