Garry Pranawa, anak kepada dokter terkenal bernama Tom Pranawa dan Niaz Pranawa pasangan Tom yang bekerja sebagai nurse
Garry seorang yang ambivert, dia selalu mood swing tapi jika tentang pertemanan dia gak bakal mengkhianat.
Dia di didik dengan kejujuran, kesetiaan dan ketaatan nya
Dia selalu bersama sahabat baiknya yang dia sukai secara diam bernama Alvano Rajadewa, anak kepada CEO terkenal dan terkaya dialah penerus seterusnya
Alvano suka belanjain Garry makan walaupun kekayaan Garry sama Alvano sama rata aja
"Aku bisa bayar sendiri kok, Vano" ujar Garry menyilangkan lengannya menatap Alvano yang menyerahkan black card pada waiter di restoran itu
"Ya gapapa, biarin sugar daddy ini membayarnya" jawab Alvano tertawa geli, dia menatap Garry yang mau muntah denger perkataan sugar daddy
"Sugar daddy? Kok aku liat kamu sesuainya sugar baby" balas Garry bikin Alvano kesel
"Garry sialan! Aku gakmau jadi sugar babyy!" Rengek Alvano gemesin, Garry udah terbiasa sama sikap manja Alvano karna mereka udah berteman dari zaman sd lagi
"Haduh iya iya cukup teriaknya, gue tampol mampus juga lo" jawab Garry mau beranjak pergi bersama Alvano
"ANJIR! KAMU PAKE GUE LO? JAHAT BANGETTT!!!!" rengek Alvano kuat banget sampe Garry aja kaget
"Iya maafin aku, Vano yaa" lembut Garry lalu dia merangkul pinggang Alvano buat jalan bareng
"Hm kira-kira Aurora lagi ngapain ya sekarang?" fikir Alvano menatap Garry yang menghela nafas
"Kita lagi bareng..padahal tapi masi aja pikirin pacar! Tunggu ya aku punya pacar! Bakalan aku pamer 7 tahun 7 malam ke kamu!" balas Garry bikin Alvano tertawa geli matanya bahkan tertutup ketawanya gara-gara Garry
"Si kocak! 7 tahun? 7 malam? Kenapa gak 100 tahun 100 malam 100 siang aja" tawa Alvano menyandarkan kepala nya di bahu Garry
Garry tertawa geli
"Papa kangen kamu, Gar! Yuk ketemu papa" ujar Alvano memeluk pinggang Garry bermanja-manja sama Garry
Mereka gak pacaran, aku ulangi lagi mereka gak pacaran
Itu perkara biasa karna dari kecil lagi mereka suka physical touch and give money to each other di hari anniversary mereka sebagai teman baik
Aurora gak bisa pisahin mereka walau apa jua karna Alvano gak percaya kalo Aurora bilang Garry ngerokok atau benda-benda yang Alvano gak suka karna dia tau Garry gak gitu, Garry di didik keras dengan kejujuran itu sebab Alvano percaya sama Garry
"Iya, nanti aku ketemu sama papa..aku juga kangen si" jawab Garry menggangguk lalu membawa Alvano ke kereta porsche nya
Alvano menjadi passenger princess, always.
"Pak supir anterin aku ke rumah ya!" canda Alvano bikin Garry tertawa lalu menjentik dahi Alvano
"Aku tinggal juga kamu di sini!" ujar Garry sambil tertawa, mengawal steering wheel
Garry menyetir di jalan manakala Alvano melihat permandangan "bentar lagi ada juga yang tidur tuh kecanduan permandangan" dugaan Garry pada Alvano karna itu memang selalu terjadi
"nanti kamu mau ngambil fakultas apa di universitas? Kita kan masi ada 2 bulan aja buat sekolah di high school neraka ini" tanya Garry yang fokus ke jalan
"Aku mau Chulalongkorn University dan ngambil fakultas Law aja, yuk kita ke universitas itu bersama" ujar Alvano memandang Garry dengan puppy eyes nya, dia meraba-raba paha Garry "yaa? Yaa? Sama aku aja yuk!" rayu Alvano pada Garry
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken HeartBeat
RomansKisah tentang Garry Pranawa yang menyukai temen baiknya Alvano Rajadewa yang udah punya pacar nama Aurora ++ "Aku pacaran sama Aurora, Garry!" -Alvano Rajadewa "oh..? bagus dia kan cakep juga"-Garry Pranawa ++ "kok kamu ngejauhi aku, Garry?"-Alvano...