Leaska[2]

8 1 0
                                    

Happy Reading.

Disinilah Aishley dikamar ia sedang menangis dengan kencang, tangisannya terdengar pilu ia memukul kepalanya kencang dengan tangan, sungguh rasanya Aishley ingin memilih menyerah tapi ia tidak sanggup untuk melihat Alvaska, Aska nya Lea dengan perempuan lain.

"Hiks, kenapa kamu tega Aska? mana Aska yang dulu Lea kenal? hiks Aska kayak beda orang". Aishley menangis, lagi dan lagi disaat ia memerlukan rumah untuk bersandar nyatanya semua tempat yang pernah ia jadikan rumah perlahan pergi meninggalkan ia sendiri.

Bahkan orang tuanya pun dari awal tak pernah perduli dengannya, ayahnya yang suka sekali bermain tangan, ibunya yang bahkan tak memperdulikannya, kedua abangnya yang bahkan sama sekali enggan untuk melihatnya.

Dipukuli sejak kecil oleh sang ayah dan bentakan dari para abangnya sudah menjadi makanan sehari hari bagi Aishley, Aishley menyembunyikan masalah keluarganya dengan rapat bahkan temanya pun tidak mengetahui apa yang terjadi dengan Aishley.

Terlalu lama menangis, ia bahkan tak sadar ada yang memperhatikannya, Alano Xaviero abang Aishley yang paling tua, berumur 19 tahun dan menjadi ceo muda diperusahaannya sendiri yang bernama A'N Company, perusahaan yang memiliki banyak cabang dimana mana bahkan menjadi perusahaan terbesar di asia.

Alano memperhatikan lama sang adik, niat awalnya ia pulang untuk mengambil dokumen penting yang tertinggal di kamarnya kini harus melihat pemandangan yang menyakitkan, melihat mata sang adik yang banyak menyimpan rasa sakit, ia sedikit tak tega melihat Aishley begitu terpuruk disitu tapi ia tak bisa melakukan apa-apa selain memperhatikan dari kejauhan.

Lama memandangi Aishley yang sedang menangis, ia langsung pergi menuju kamarnya sepertinya makan malam dirumah tidak buruk pikirnya.

"Lea ga boleh cengeng, ayo semangat bukannya udah biasa ya diginiin kok jadi lemah sih, Lea mandi dulu deh cape banget hari ini udah gerah juga". setelah menyemangati diri sendiri, Aishley memutuskan untuk mandi dan makan malam di bawah.

***
Disinilah Alvaska berada, ditempat tongkrongan dengan teman-temanya di sebuah cafe yang cukup hits dikalangan anak remaja.

ting

Nazela🌍💗

al, free ga? ayo jalan
ke pasar malam

Alvaska dengan cepat membalas pesan dari Nazela, sahabat perempuannya yang sangat berarti dihidupnya, atensinya dari tadi tak pernah lepas dari Rajash, teman Alvaska.

"Lo lagi chatan sama Nazela?".

"Kepo lo anjir, mau gua chatan Nazela atau siapapun itu, masalah buat lo?". tukas Alvaska.

"Masalah sama Lea". sahut Filza tiba tiba yang membuat keheningan, Rajash sendiri langsung mengejek Alvaska "Lo denger kan? masalah sama Lea". ejek Rajash tersenyum puas.

"Emang gua perduli sama dia?". balas Alvaska dengan acuh.

"Al sadar, Lea itu beneran tulus sama lo, buktinya dia masih ngejar ngejar lo dan milih bertahan sama sifat lo yang brengsek ini". Filza tak membenarkan temannya yang satu ini, ia merasa kasihan melihat Aishley yang selalu di abaikan oleh Alvaska, sedangkan Rajash yang mendengarkan langsung mengangguk menyetujui ucapan Filza.

"Lo ga ada perasaan sama Lea?". dijawab gelengan oleh Alvaska, ia sebenarnya dulu memiliki perasaan lebih untuk Aishley tapi kian lama setelah sahabatnya pulang dari luar negeri perasaannya kian lama memudar.

"Kenapa ga lo putusin aja si Lea?". Alvaska terdiam ia sendiri bingung mengapa ia dulu berpacaran sama dia, menurutnya berpacaran dengan Aishley itu membosankan.

"Gua ga bakal mutusin Lea, sampai dia sendiri yang bilang nyerah sama hubungan ini".

"Lo yakin ga bakal nyesel?".

***
Aishley tersenyum senang melihat sang kakak yang sedang duduk di meja makan, dengan langkah lebar ia mendekati meja makan dan duduk di depan kakaknya, ah dia merindukan semua keluarganya disini walaupun dia seperti angin yang di acuhkan bahkan tak dianggap ada disitu tapi ia benar benar merindukan ayah, ibu, bahkan abangnya.

Dahi Alano berkerut, mengapa ia terlihat senang padahal aku cuman makan malam dirumah? aneh begitulah kira kira pemikiran Alano tetang Aishley yang dari tadi tidak pernah melunturkan senyumannya, ia memperhatikan mata Aishley yang membengkak.

'apa dia terlalu lama menangis?'. batinya, namun ia terlalu gengsi untuk bertanya dengan Aishley, lama memandangi sang adik ia pun langsung makan sambil sesekali melirik Aishley yang tampak tersenyum juga sambil memperhatikan ia makan.

"Lea seneng banget tau liat abang pulang kerumah, hehe walaupun cuman abang tapi gapapa yang penting abang udah mau disini temenin Lea dirumah". Aishley terus berceloteh ria, bahkan dengan antusias ia melupakan bahwa hati Alano sedikit sakit mendengarkan cerita dari Aishley.

Dari kedua abangnya cuman abang tertuanya yang sedikit perhatian denganya, walaupun tidak ia tunjukan tapi Aishley mengetahui itu, ia bahkan sangat menyayangi abang terutanya ini.

Abang kedua Aishley, Revano Xaviero sangat berbanding terbalik dengan abang tertuanya, jika Alano acuh dengan Aishley tapi Revano bahkan tak segan menampar dan membentak Aishley saat Aishley melakukan kesalahan sekecil apapun, Revano tak pernah mengakui Aishley di depan publik yang menyebabkan orang orang tak mengetahui Aishley berasal dari keluarga mana

Revano berumur 17 tahun sedangkan Aishley berumur 15 tahun, Revano sedang di skors oleh pihak sekolah kerena tidak sengaja ketahuan membuat koma siswa disekolahnya, itu yang membuat Revano tidak terlihat di sekolah kemarin.

Lama bercerita Aishley tak sadar waktu sudah larut menunjukan pukul 22.13 malam, ia juga sudah mulai mengantuk, Alano yang mengetahui itu langsung menyuruh Aishley tidur.

"Tidur". kata Alano sambil mengerjakan tugas kantornya di labtop, sambil sesekali memlirik Aishley yang sudah menahan kantuk dari tadi.

Aishley yang dari tadi sudah mengantuk langsung pergi ke kamar, tapi sebelum itu

Cup

"selamat malam abang Ano". Aishley langsung menaiki tangga dan masuk kekamarnya untuk tidur, Alano yang diperlakukan seperti tadi pun langsung terdiam dan memegangi pipinya yang di c!um oleh adiknya tadi.

***
Pagi pun tiba, Aishley sudah siap dengan seragam sekolahnya, ia bahkan meminta antar oleh abangnya Alano untuk ke sekolahnya, di mobil tak ada percakapan, hening itulah yang dirasakan, Alano yang fokus ke depan sedangkan Aishley memilih untuk melihat keluar jendela hingga matanya tak sengaja melihat Alvaska yang sedang membonceng Nazela, sahabatnya.

Mata Hazelnya tak sengaja bertubrukan dengan mata tajam bak elang milik Alvaska, lama mereka bertatapan Alvaska langsung memutuskan kontak mata mereka, dan mulai pergi dengan Nazela yang memeluk pingganganya, sakit itulah yang dirasakan oleh Aishley tapi ia tidak boleh terlihat lemah ataupun menangis dihadapan Alano.

Namun sialnya, Alano dari tadi melihat gelagat yang di lakukan oleh Aishley ia sedikit bingung saat melihat tatapan sedih Aishley mengarah keluar jendela, tapi ia memilih abai dan tetap melanjutkan perjalanan ke sekolah Cakrawala High School

12 menit kemudian mereka sampai, Aishley langsung turun dari mobil dan mengucapkan terimakasih ke abangnya, melambaikan tanganya lalu memasuki kelasnya yang ternyata sudah ada sang sahabat yang menunggunya di bangku.

"AISHLEY LO MURAHAN BANGET YA!!".

***
haii aku kembali hehe sorry agak lama up sibuk ges maklum udah esema haha, lanjut ga? jangan lupa vote dan follow akun aku ya.
kalo kalian ga vote aku nangis nie😈

LeaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang