bab 3. zea

6 1 0
                                    

______________________________________

"kalo semisal gue punya istri baru dia ga usah kerja cukup di rumah ngurus anak sama nguras harta"
-elvano savero archandra

______________________________________

"rav, cariin gue baby sister"

uhukkk

sontak raven pun langsung tersedak saat mendengar ucapan elvano. mukanya pun sampai memerah, ia segera mengambil gelas yang berisikan air putih dan langsung meminumnya hingga tandas.

"hah? ga salah denger kan gue?" tanya raven memastikan bahwa yang ia dengar itu benar

"budek lo?"

raven mendengus mendengar jawaban elvano.

'untung bos kalo engga udah gue lempar lo ke rawa-rawa!' batin revan kesal

hubungan mereka ber 2 seperti saudara, namun pangkat mereka adalah sebatas tuan dan tangan kanan. selebihnya adalah sahabat atau saudara.

"kriteria?" tanya raven sambil menyuapi Galang kembali

"masih gadis, lulusan sma gapapa, bisa ngurus anak, lemah,lembut, umur nya 20 tahun ke atas" ucap elvano santai

"gadis?"

"hmm"

'kek nya si bos doyan daun muda' batin revan

"cariin lusa udah harus ada" titah elvano tak terbantahkan

"hmm"

elvano pun mengambil cangkir yang berisi kopi lalu meminumnya sedikit. sedangkan raven ia lanjut menyuapi galang.

"udah!" ucap galang mendorong sendok yang akan masuk ke mulutnya

raven pun mengambilkan gelas yang berisi air putih dan memberikannya ke galang. galang pun menerima gelas itu lalu meminumnya hingga sisa setengah.

"udah nih anak lo. gue mau cari baby sister dulu buat lo!" ucap raven lalu pergi dan langsung menuju ke arah lift.

"udah kenyang?" tanya elvano sambil mendudukkan galang ke pangkuannya.

"udah!" jawab galang lalu menyenderkan kepalanya ke dada sang papa

"pa, ngantuk" lirih Galang.

"yaudah tidur aja nanti papa gendong ke kamar" ucap elvano sambil mengelus kepala anaknya.

tak butuh waktu lama dengkuran halus pun terdengar dari galang. elvano pun langsung menggendong anaknya dan menuju ke lantai atas menggunakan lift.

setelah sampai di kamar galang, elvano langsung meletakkan galang dengan perlahan agar anaknya tidak terbangun.

dirasa sudah selesai ia pun menyelimuti tubuh anaknya hingga sampai ke batas dada lalu mencium kening galang dengan sayang.

"good night boy. mimpi indah"
*
*
*
*
*
pagi harinya di kediaman rumah zea. ia sedang memasak membantu ibunya. hingga suara cempreng sang abang mengalihkan atensinya.

"ZEA NIH ADA KERJAAN KAMU MAU GA!?" tanya sang abang sambil menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa.

saat bangun tidur tiba-tiba di handphonenya ada notifikasi masuk. ternyata tentang artikel seorang duda yang mencari seorang baby sister.

"ga usah teriak bisa bang?" sinis zea menatap malas ke arah sang abang

"hehe" altair hanya cengengesan

My Husband Is a Duda ( slow up ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang