☁☁☁
•
•
•
Di pagi hari yang cukup cerah pagi ini, asa sedang berkutat di dapurnya membuat cookies kesukaan chiquita
Dirinya hanya sendiri karena yang lain sedang bermain di halaman belakang mansion
Ruka berjalan ke arah kulkas untuk mengambil minuman soda miliknya
"Kau lagi apa?" tanya ruka sambil mengambil soda di kulkas
"Lo ga liat gue lagi apa! Ya lagi masak lah!" jawab asa tidak santai
"Santai aja anjay"
"Eh"
"Apa?"
"Nanti gue ama rora mau ke cafe"
"Ngapain"
"Ketemuan ama buaya darat"
"Yaudah sono""EONNIEEEEEE!!!"
"Heh!"
"Aku bawa rambutan"
"Wih"Setelah chiquita duduk di kursi dekat ruka, yang lainnya pun datang
"Bagi anjay rambutan nya"
Dan semuanya makan rambutan dengan anteng, asa juga lagi nunggu cookies nya matang
"Dapwet dwarwi mwana?" ruka bertanya dengan dua rambutan yang ada di mulutnya
"Kunyah dulu ogek"
"Gamwau""Nyolong tempat wak item"
"Lu mau bikin dosa satu keluarga ya?"
"Iya, biar aku berguna dikit lah di sini"
"Ya ga gitu juga TOLOL!".
.
.
.
Asa dan rora sudah sampai cafe dan mereka sedang menunggu seseorang
"Woi buaya, kami di sini!"
Setelah buaya darat itu duduk di hadapan asa dan rora, asa langsung bertanya
"Jadi lu kenapa manggil kita berdua?"
"Emm.. Itu.. "
"Langsung to the point aja napa sih! Gue mau nyeblak!"
"Sabar dulu ngapa sih ror! Dengerin dulu heeseung nya ngomong!"
"Alah Sia! Dia mah suka lama kalo ngomong!"
"Eee jadi gini.."
Heeseung mengubah raut wajahnya menjadi serius membuat asa dan rora semakin penasaran, apa jangan jangan dia mau ngutang ke om hyunjin
"Gue suka sama kakak lu bedua, gue mau nyatain perasaan gue yang udah lama terpendam tapi takut di tolak"
"Buset banh! Terus terus!"
"Gue mau ngomong tapi gue gengsi"
"Gengsinya jangan di gedein! Kalo gitu terus ya lu ga bakal dapetin hatinya si kurcaci itu lah!" nyolot si rora
Asa menimpali "eh, tapikan kak ruka juga suka sama lu sung, ya pastinya ga bakal di tolak, lu kalo mau lamar dia juga gapapa, asalkan minta restu dulu ama tante jubran end the geng, yaa.. Sama adeknya juga sih" ucap asa panjang lebar
Rora memelototkan matanya lebar lebar "yang bener aja! Berarti yang selama ini cowok yang dia ceritain ke gue si hisenk! Temen sesohib nya rami! What the!!"
Plak!
"Diem dulu anjing!"
"Tumben ngomong kasar, biasanya lembut banget""Tapi gue ga ada modal anjir"
"Alah urusan itu mah kita minta bang chenle aja, iyakan sa? Diakan kaya"
"Kita juga kan kaya, kenapa kita minta?"
"Kan dia pernah bilang 'kalo mau apa apa, minta aja ke gue ntar di beliin kok sekalian habisin tuh duit yang menumpuk' gitu sih"
"Eh, tapikan bapak lu pengusaha besar, lu tinggal minta aja duitnya, susah amat dah!"
"Bapak gue pengusaha besar, anaknya pengangguran"
"Elu kan jadi sekertaris pribadinya kakak gue tolol!"
"Eh iya juga yak!"
"Jadi bisa dong, bantuin gue ya pliss""Najis lu! Udah yok ror kita pulang, tapi nyeblak dulu tempat mbak jisoo"
"Ayok aku mah!"
"Woi tapi gimana ini!"
"Urus aja sendiri! Hahaha!"
Setelah ngomong begitu, asa dan rora pun mampir ke kerajaan milik jisoo, temannya tante mereka buat nyeblak
.
.
.
.
"RUKA RUKAAA!!" teriak asa sambil berlari
"Apaan sih! Jangan teriak teriak kenapa! Lu kira ini hutan apa 😒"
"Lu tau ga sih si-"
"Ga"
"Dengerin dulu tai!"
"Buruan gue mau nyuci mobil Lamborghini pink kesayangan gue"
"Katanya si heeseung kan suka sama elu, tapi dia gengsi mau nyatain perasaan nya ke elu"
"Cinca?"
"Cicak sumbeng"
"Udah ah! Males gue ngomong ama elu""Yaudah sono, gue mau nyuci mobil dulu biar kinclong"
TBC