PULANG UNTUK ORIANA

Oriana namanya

15 juni 2009, seorang wanita di rumah sakit sedang berjuang melahirkan anaknya dengan di dampingin oleh suaminya

"Aku udah gakuat" Ujar Mina, perempuan yang akan melahirkan itu

"Bisa, kamu bisa bu" Ujar Dafiq sang suami

"Ayoo bu sedikit lagi" Ujar bu bidan yang membantu persalinan Mina

Akhhhhhhhhhhh

Dengan teriakan yang kuat bayi itu pun lahir

Oek oek oek, begitu lah suara bayi itu

"Bayinya perempuan pak, bu, cantik sekali" Ujar bidan tersebut

"Alhamdulillah, terimakasih bu bidan" Ujar Mina.

Bayi perempuan itu pun langsung di bersihkan oleh bidan dan bidan pun memberi kepada ibunya untuk mengendong

"Ini bu bayinya, selamat ya, anaknya cantik seperti ibu" Ujar bidan dengan wajah tersenyum

Dafiq pun melihat bayi itu dengan tersenyum, sungguh wajah nya yang mungil membuat Dafiq sangat gembira

Mina pun melihat Dafiq dan bertanya
"Mau di beri nama siapa bayi kita ini mas?" Tanya Mina

Dafiq pun gantian menggendong bayi itu dan ia pun menjawab pertanyaan dari Mina
"Aku akan memberi namanya Oriana putri dafiq, yang artinya anak perempuan yang lahir pada saat matahari terbit dan membuat seseorang bahagia apabila melihatnya" Ujar Dafiq

Mina pun bertanya kepada suaminya "Apakah matahari ini terbit? Tanya Mina

Dafiq pun tersenyum dan melihat Mina dan menjawab" Iya  bu, sebentar biar aku buka dulu tirai jendelanya" Jawab Dafiq

"Mas, aku mohon kau jangan tinggalkan kami berdua ya mas" Ucap Mina sambil menangis

"Bu, aku janji gak akan meninggalkan kalian, yang hanya bisa misahkan kita cuman ajal bu" Ujar Dafiq, langsung memeluk istrinya itu.

9 tahun kemudian...

Anak perempuan dengan rambut panjangnya dan berkulit putih sedang membantu ibunya yang berjualan warung sarapan pagi seperti nasi gurih, lontong sayur, lontong pecel, lupis gula merah, dan bubur ayam

"Ana, ambilkan ibu telur rebus yang di dapur ya sayang ini habis" Ucap Mina

Anak perempuan itu menjawab
"Baik bu, ini Ana ambilkan" Ujar Ana yang selesai menjawab langsung ke dapur mengambil telur rebus

Tak lama dagangan itu pun habis bersih, Ana pun langsung membantu ibunya untuk membersihkan tempat-tempat atau wadah yang kotor

Selang beberapa menit Mina pun mendatangi Ana yang sedang di kamar, duduk sambil memegang foto seseorang

Ketika ibunya memegang pundaknya ia berbalik badan dan menangis, Mina yang melihat itu langsung memeluk putri tunggalnya itu dan berkata
"Kenapa nak, udah jangan nangis sayang kan ada ibu disini" Ujar Mina menenangkan anaknya

Ana pun bertanya dengan nada yang masih nangis
"Ibu kenapa ayah pergi bu, kenapa ayah meninggal bu? Tanya Ana

Mina pun bingung bagaimana lagi ia harus menjelaskan hal ini kepada anaknya itu
" Sayang semua itu udah takdir nak, sudah ya"jawab Mina

"Tapi kalau aja mobil itu gak nabrak ayah pasti ayah masih disini ibu, masih main-main sama Ana" Ujar Ana lagi

"Dan kenapa orang yang nabrak ayah di rahasiakan ibu?" Tanya Ana bertubi-tubi

Mina pun memeluk putrinya itu sambil meneteskan air mata, namun benar apa yang di katakan oleh Ana, mengapa yang menabrak suaminya itu di rahasiakan apa karna mereka orang kaya atau bagaimana, Mina pun hanya memikirkan itu tersebut