Arga yang mulai tertarik

3 0 0
                                    

1 semester kini sudah berlalu semenjak Oriana bersekolah di SMA tersebut, dengan parasnya yang cantik begitu juga suaranya yang lembut, namun di sekolah itu dia terkadang di bully karna ia hanya seorang anak yang ibunya jualan sarapan pagi hal itu membuat Oriana sedih walaupun ada Keyla dan Argani atau yang biasa di panggil Arga yang selalu mendekatinya, walaupun Ana sudah menolak berkali-kali namun Arga di mata Ana anaknya tetap mau berusaha

Siang ini jam menunjukkan waktunya istirahat ia sedang jalan menuju kantin untuk membeli makanan, seperti biasa yang ia beli somay mang Mamat dengan kuah kacang yang kental dan saos yang pedas

"Beli berapa atuh Ana? " Tanya mang Mamat

" 5 ribu aja ya mang" Jawab Ana

"Pedas tidak? " Tanya mang Mamat lagi?"

"Jangan pedes mang" Ujar suara Laki-laki yang sangat di kenal Ana

Mang mamat pun menahan botol saos yang ingin di tuang ke dalam bungkusam somay itu

"Mang jangan pedas, Ana tuh ada asam lambung nanti kumat mang mau tanggung jawab? "tanya Arga

" Yah gak atuh Arga" Jawab mang Mamat

"Yaudah, nah uangnya berapa tadi 5 ribu kan" Ujar Arga yang mengeluarkan uang 5 ribu nya untuk membayar somay Ana

Ketika sudah di bayar Arga pun menyerahkan somay tersebut namun Ana
"Kak gak usah, aku bisa sendiri kok" Ujar Ana

"Buat kamu, biar belajarnya makin fokus" Ujar Arga yang terus menatap Ana

Ana pun tidak mengambil somay itu karna ia tau pasti ketika ia ambil ia akan di bully lagi dengan di katain perempuan murahan yang mau sama Arga karna Arga anak orang kaya, bahkan ia sampai terkunci di dalam kamar mandi karna pembullyan itu oleh teman perempuan sekelas Arga yang katanya sangat menyukai Arga namun Arga tidak suka

Ana pun langsung balik badan dan pergi dari kantin itu, namun Arga terus mengikutinya dan berkata
"Kenapa kamu menjauh terus dari aku? " Tanya Arga yang membuat Ana berhenti di tempat

"An, aku tuh sayang sama kamu, selama satu semester ini aku ngejar- ngejar kamu terus, tapi kenapa kamu menghindari aku terus an? " Tanya Arga

Ana hanya diam seperti patung tanpa menjawab omongan dari arga, lalu bel pun berbunyi membuat Ana langsung bergegas menuju kelasnya.

Saat di dalam kelas Ana hanya temenung memikirkan omongan yang Arga katakan tadi, tanpa ia sadari ia membatin
"Kak Arga sebenarnya Ana juga sayang sama kakak, tapi kita beda kak, dari finansial dan kehidupan kita, aku rasa kita gak cocok jadi lebih baik aku menghindar" Batin Ana

Cringggg........

Bell pun berbunyi menandakan jam pulang sekolah, Ana langsung memasukkan bukunya ke dalam tas, kini ia harus pulang sendiri karna Keyla sakit ia tidak bersekolah namun tiba-tiba saat ia ingin keluar kelas ia di jegat oleh geng Vanya, yah siapa yang tidak kenal geng perempuan yang suka membully dan Vanya adalah ketua geng tersebut, Ana pun di seret ke dalam toilet dan

"Cepetan jalannya" Ujar Kiara dan Deby yang menyeret Ana

Ana yang kesakitan terus mengikuti kakak kelasnya itu dan tibalah ia di masukkan ke dalam toilet tubuh Ana di lempar dan membuat kaki dan pelipisnya bedarah terkena benturan

"Kan gue udah ngomong sama elo ya Ana, lo tuh jangan kecentilan sama Arga, Arga itu milik gue sampai selamanya dan elo itu cuman anak penjual sarapan pagi gak cocok atuh sama Arga yang anak orang kaya, Arga itu cocoknya sama gue sama-sama kaya paham gak lo" Ujar Vanya sambil menarik rambut Ana

Ana hanya menangis dan mengatakan
"Kak Vanya sakit kak" Ujar Ana

Namun Vanya malah menarik rambut Ana semakin kuat dan mengeluarkan gunting untuk memotong rambutnya, Ana yang melihat itu

"Kak jangan kak" Ujar Ana

"Ini balesan buat orang yang suka ganggu Arga" Ujar Vanya.

Di tempat lain Arga yang baru keluar kelas berjalan di Koridor sekolah dan mendengar jeritan dari arah toilet perempuan, dengan bergegas Arga pun langsung berlari dan melihat Ana dan geng Vanya di dalam situ

"Apa-apaan ini Van?" Tanya Arga

Vanya yang melihat Arga langsung terdiam dan ketakutan, dan Arga mendengar apa yang Vanya katakan

"Jadi selama ini elo yang bully dia? " Tanya Arga

Ana yang melihat Arga penuh amarah hanya terdiam

Dengan cepat Arga memegang tangan Vanya dan mengatakan
"Siapapun yang ganggu Ana akan berurusan sama gue Argani samudra Erlangga, lo lupa bokap lo kerja sama keluarga gue, gue bisa aja nyuruh papa untuk mecat bokap lo atau ngadu bahwasanya anak perempuan nya telah melakukan tindakan pembullyan di sekolah dan lo tau apa yang akan lo Terima lo akan di keluarkan dari sekolah ini" Ujar Arga

Vanya yang mendengar itu ketakutan dan langsung mengatakan
"Ar, aku minta maaf, kamu tau kan aku suka sama kamu dari SMP tapi kenapa kamu gak bisa balas cinta aku" Ujar Vanya menarik tangan Arga

"Gue sukanya cuman sama Oriana putri dafiq lo inget itu" Ujar Arga

Vanya yang mendengar itu pun langsung menangis dan pergi meninggalkan toilet itu bersama gengnya, di sisi lain Ana yang masih ketakutan dan menangis sangat takut

Arga yang melihat Ana langsung membantu Ana dengan mengulurkan tangannya itu, namun Ana tidak bisa karna kakinya luka

"Bisa Ana?" Tanya Arga

"Aku bisa sendiri kok" Jawab Ana

Namun usahanya itu gagal Ana tidak bisa bangkit dan akhirnya

"Coba liat lukanya" Ujar Arga

Saat Arga melihat lukanya Arga langsung paham luka ini cukup perih dan Ana bisa berdiri hanya bisa di gendong

"Sini aku gendong aja kamu" Ujar Arga

"Gausah kak" Ujar Ana

"Jadi kamu mau sampai malam di toilet ini aja, gak kan" Ujar Arga

Tanpa lama-lama Arga pun langsung menggendong Ana dengan cepat, dengan badan mungin Ana membuat Arga tidak merasa berat

"Aku anter kamu pulang ya" Ujar Arga

"Kak gak usah nanti di kira apa" Ujar Ana

"An, aku tuh sayang sama kamu, aku mau jagain kamu terus, aku mau jadi rumah yang nyaman buat kamu, kamu ya jadi pacar aku" Ujar Arga ketika berada di mobil

"Kak aku pikir-pikir dulu ya, kasih aku waktu 2 minggu buat jawab hal itu" Ujar Ana

"Okay aku tunggu" Ujar Arga dengan senyumannya itu

Kini mereka pun telah sampai di rumah Ana, Arga pun langsung menggendong Ana. Dan Mina yang melihat putrinya itu langsung lari menghampirinya

"Ini kenapa nak" Ujar Mina

"Tadi ada kecelakaan kecil kok bu gapapa syukur ada kak Arga yang nolong aku" Ujar Ana

Mina yang melihat Arga pun langsung mengucapkan terimakasih karna telah menolong Ana, dan Arga pun langsung menyalimi ibunya Ana

"Iya bu gapapa, bu ini udah semakin sore, Arga pamit pulang dulu ya" Ujar Arga pamit

"Iya nak Arga kamu hati-hati ya" Ujar Mina

"Balik dulu ya" Ujar Arga kepada Ana

Ana pun mengangguk dan tersenyum kecil kepada Arga

Hari ini benar-benar Arga membuat jantung Ana terasa tidak beraturan.

Nantikan kisah selanjutnya

Di publikasikan pada tanggal: 16 September 2024

PULANG UNTUK ORIANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang