07 | Berita yang menghebohkan

506 76 21
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading.
Gais, komen yang banyak ya. Biar aku semangat terus nulisnya.

***

“Ayo, masuklah!” Noel mempersilakan. Membuat Scarlett yang berdiri ragu di ambang pintu bergeser. Melangkah ke dalam.

“Kau tidak sekamar dengan seseorang?” tanya Scarlett ragu.

“Awalnya, ya. Aku bersama Justin. Tapi, kamar kecil itu tidak bisa menampung hadiah fans. Pengap. Jadi, aku membayar kamar ini sendiri.” Noel menjelaskan, sedikit tersenyum kaku.

“Apa aku boleh merokok di sini?” Scarlett memandang. Membuat Noel sedikit menarik sudut bibirnya yang tebal. “Tidak masalah, jika kau keberatan.” sahut Scarlett kemudian.

“Maaf. Aku cukup steril dari asap rokok.”

“Aku mengerti. Aku tidak akan menyentuh nya.” Scarlett tersenyum.

Thanks. Oh. Aku harus mandi sebentar, kau bisa menunggu, 'kan? Aku tidak akan lama. I promise,” kata Noel, sambil melepas atasannya yang basah akibat keringat. Bertelanjang dada, memamerkan sedikit otot-ototnya yang kokoh.

Sure,” ucap Scarlett. Menjadi memalukan dan betapa tidak sopannya dia, sengaja melihat tubuh milik Noel. Dia mengulum bibir, memainkan rambutnya yang pendek. Mendadak canggung.

“Kau bisa duduk di manapun, dan ada beberapa minuman serta camilan di kulkas, ambil saja!” pesan Noel. Melihat Scarlett mengangguk mengerti.

Scarlett terdiam buntu. Terlalu banyak menatap dada telanjang pria itu hingga Noel bergeser pergi sepenuhnya. Dia menarik napas panjang, kemudian menghela dengan kencang. “Kamar ini besar, tapi kenapa begitu panas?” Scarlett mengipas-ngipas wajahnya. Lalu melepaskan outer yang melekat pada sebagian tubuh rampingnya. Meninggalkan sisa dalaman berwarna putih yang senada dengan kulitnya.

Di saat yang tepat, Noel keluar akibat melupakan sesuatu. Dia terdiam, tertuju pada Scarlett. Menyaksikan lebam pada punggung perempuan itu. Dia yakin, bahwa luka yang dialami perempuan itu, bukan akibat benturan atau jatuh.

“Maaf, aku lupa memberitahumu, aku memesan makanan, jika datang lebih awal. Makan saja duluan,” mendadak saja, Noel mengganggu. Membuat Scarlett lekas menoleh ke sisinya.

“Ya.” Scarlett hanya mengangguk. Memberi jawaban yang cukup singkat.

Okay!” Noel kembali ke kamar mandinya. Sementara Scarlett bergerak menuju balkon untuk menghirup udara yang tampaknya bagus. Sore setelah pertandingan melawan Iraq cerah. Langit perlahan gelap, menunjukkan betapa indahnya wisata malam di Jakarta.

***

“Dompetmu. Aku membukanya hanya untuk melihat namamu,” aku Noel. Menyerahkan milik Scarlett, setelah ia terlihat segar dan harum kembali.

Enervated Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang