20|Pria bertopeng

352 31 1
                                    

Saat ini memang masih terlalu pagi untuk meluapkan kemarahan, bahkan matahari belum menampakkan wujudnya, namun entah bagaimana bisa dua orang didepannya ini begitu membuat gadis kecil dengan surai coklatnya itu kesal!

Bermula dari kesepakatannya dengan pria yang ia panggil calon ayah, ternyata membuat pria itu berlaku seenaknya dan membawa pergi ibunya tiap malam.Ingat,tiap malam!.

Oh tunggu, bukan berarti Helen tak suka ya! Hanya saja tingkahnya seakan mengeksploitasi ibu tercintanya hanya untuk pria itu seorang.

Dan itu membuat Helen muak!.

"Astaga paman!ini masih terlalu pagi,mengapa kau sudah dirumahku?!"dengus Helen kesal seraya menarik kursi bergabung di meja makan bersama sepasang manusia didepannya.

Derry mengalihkan tatapannya kearah gadis kecil yang tengah menekuk bibirnya itu

"Ada apa calon anak?, mengapa kau cemberut seperti itu, bukankah kemarin sudah ku kirim kanvas dan cat lukis favorite mu?apa masih ada yang kau inginkan lagi hmm, katakanlah akan ku berikan untukmu"

Helen semakin merenggut kesal "Kau selalu menyogok ku huh! "

Derry terkekeh dan mencubit pipi Helen yang menggembung dengan gemas.

"Jadi mengapa kau kesal gadis manis?" Tanya Derry yang kini mendudukkan Helen di kursi sampingnya.

"Aku kesal padamu paman!"

Derry mengernyitkan dahinya"Padaku? Mengapa?"

"Kau sedari kemarin mengambil perhatian ibu dariku, kalian selalu meninggalkan ku dengan bibi Jane, aku selalu sendirian! " Helen berbicara dengan menggebu-gebu

Hera dan Derry saling bertatapan mendengar perkataan gadis cantik itu.

Hera tersenyum tipis menghampiri putrinya "Jadi itu yang membuat gadis manis ibu kesal?"

Helen menganggukkan kepalanya dengan bibir yang ditekuk.

"Kalau begitu, kami minta maaf ya sayang, bukan maksud kami membuat mu merasakan kesepian,setelah ini ibu akan lebih memperhatikanmu" Hera mengusap jemari kecil putrinya.

Derry tersenyum melihat interaksi keduanya "Benar gadis manis, aku sendiri meminta maaf telah mengambil perhatian ibu mu, tapi kemarin kami memang perlu membicarakan beberapa hal dan juga-

-ini demi kelancaran rencana kita,jadi tolong kerjasamanya calon anak" Lanjut Derry tepat berbisik di telinga Helen.

Helen menghela nafas mengingat kembali kesepakatan mereka tempo hari,sungguh melelahkan ternyata mewujudkan impian kecilnya.

Hera mengerutkan keningnya melihat gelagat aneh keduanya.

"Sepertinya ada yang mulai berani menyimpan rahasia dibelakangku?!" Hera bersedekah dada memandang keduanya.

"Tidak ada rahasia apapun diantara kami ibu" Jawab Helen dengan senyum terpaksa.

Derry berdiri menggacak surai Helen gemas, membuat sang empu menekuk bibir kesal sebab rambutnya menjadi berantakan.

"Dia benar Hera, lagipun ini upaya pembangunan ikatan calon ayah dan anak, benarkan gadis manis"

Helen tersenyum simpul dan menjawab seadanya "Hmm"

Ucapan Derry membuat Hera memerah dan mengalihkan pandangannya.

"Apa dia bilang,calon ayah?calon anak?astaga aku bisa gila! " Batin Hera.

Tak lama Hera berdehem berusaha menormalkan kondisinya "Ba-baiklah, untuk saat ini aku mempercayai kalian"

"Tentu, itu keharusan untukmu mempercayai kami" Derry tersenyum tipis, memandang Hera.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LADY HERANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang