[END] BL - Socially Phobic Beauty And Domineering Boss Reunite In Love Show

04. Kamu Sangat Mengagumkan!

The Socially Horrified Beauty and the Domineering Boss Have a Happy Ending

Author: Not a Flower but a Little Carp

***

　  Sebuah kotak kardus tertutup telah disiapkan di pintu, dan para tamu harus mengambil bola dari kotak itu.

　　 Gu Yusheng menatap Xie Wenyu, dan pria itu mengangkat dagunya, memberi isyarat padanya untuk pergi dan mengambil bola.

　　 Kotak kardus itu tampak besar, tetapi sebenarnya hanya ada tiga bola. Gu Yusheng mengeluarkan bola kecil dan menulis di atasnya dengan pena hitam: “Bertanggung jawab atas perlengkapan: makan malam, empat hidangan, dan satu sup yang dibutuhkan. Tugas kecil tambahan adalah mencoba mesin lompat bungee sekali untuk dua orang, dengan hadiah yang melimpah.”

　　 Ia bergumam dengan suara rendah, dan pintu sudah terbuka. Xie Wenyu berkata dengan tenang: “Ayo, masuk ke mobil.”

　　 [Empat hidangan dan satu sup seharga 50 yuan?]

　　 Vila pegunungan itu berada agak jauh dari kota. Gu Yusheng mengenakan masker dan topi saat keluar, menutupi seluruh tubuhnya dengan erat. Xie Wenyu tidak banyak bicara dan sudah duduk di kursi pengemudi.

　　 Peralatan di tubuhnya memberi Gu Yusheng rasa aman yang luar biasa. Punggungnya sedikit rileks. Matanya yang berair berbentuk almond menatap pemandangan di depannya sebentar, lalu tanpa sadar bergerak ke tubuh pria itu, dari jari-jarinya yang kurus, ke lengan bawahnya, tulang rahang, lalu ke jakunnya yang menggulung ke atas dan ke bawah.

　　 Saat tatapannya beralih dari bibir pria itu yang mengerucut ke dadanya, sepasang mata gelap itu tiba-tiba menoleh, hanya sekilas sebelum mengalihkan pandangan.

　　 Detak jantung Gu Yusheng melambat sesaat. Ia pikir ia ketahuan. Ia dengan gugup meraih jari-jarinya lalu bertanya dengan datar, “Ada apa?”

　　 “Apakah kamu takut ketinggian?” Xie Wenyu terdiam sejenak dan dengan santai mengangkat topik itu.

　　 “Tidak.” Gu Yusheng menggelengkan kepalanya.

　　 Melihat topik itu akan segera berakhir, ia terdiam cukup lama sebelum bertanya: “…Apakah kamu akan menaiki mesin bungee jump?”

　　 “Kamu mau duduk?”

　　 “Um.”

　　 Pria itu mendengus dengan nada ambigu dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

　　 Dia tidak mengatakan apa-apa, dan Gu Yusheng pikir ia tidak bisa pergi.

　　 Siapa yang tahu bahwa ketika mobil berhenti dan pintunya dibuka, ia akan melihat bianglala besar yang berputar. Matahari bersinar cerah dan sekelilingnya dipenuhi dengan suara-suara kehidupan yang bising. Gu Yusheng berkedip.

　　 “Ayo pergi.” Xie Wenyu berjalan keluar terlebih dahulu.

　　 Gu Yusheng segera menyusul, “Bisakah kita masuk tanpa tiket?”

　　 Mereka sedang berada di lokasi syuting kali ini, dan ada seorang fotografer yang mengikuti mereka. Hal ini membuat orang-orang di sekitar mereka sesekali menoleh.

　　 Gu Yusheng diam-diam menarik topengnya lebih tinggi.

　　 “Ada logo kru program di jendela. Kita akan menggunakan bola itu untuk masuk langsung nanti.” Xie Wenyu berdiri di belakangnya, sedikit mencondongkan tubuh ke depan. Suaranya yang rendah terdengar sangat dekat. Gu Yusheng menggoyangkan jari-jarinya. Pipinya memerah, tetapi untungnya ia ditutupi masker dan tidak ada yang terlihat.