bab 8

321 24 11
                                    

kini aidan dan marco memasuki gerbang sekolah, tampak sudah banyak murid yang yang berdatangan.

'itu marcoo'

'masss sini mas, sama aku mass'

'sayang kenapa sekolah, anak kita di rumah loh'

'mas nikahi aku, mas'

'enak aja lo!, marco yang itu punya gua'

'dihh mana ada punya gua ya'

'punya gua'

'sial cakep banget cok'

terdengar banyak pujian buat marco, namun marco hanya acuh dan fokus ke aidan, semua murid baru sadar dengan keberadaan aidan, langsung penasaran siapa aidan, dan saat aidan buka helm...

'heh! bocil smp ngapain ke sini'

'lucu banget'

'dek sini ama aa'

'dih emang mau dia ama lu'

'ya mau lah, secara kan aku ganteng'

'dihh pede amat lu'

banyak yang bicarakan aidan tapi, aidan hanya acuh pada orang orang itu, aidan pergi ke kelasnya, sambil acuh dengan kebisingan.

saat sampai di kelasnya, kelasnya sangat berantakan kayak kelas hancur, di ingatan yang di beri oleh aidan, kelas ini berisi 7 murid itu termasuk dia, dan tak pernah guru masuk ke kelas itu, alias kelas buangan.

aidan memutuskan untuk membersihkan kelasnya, saat sudah selesai di memutuskan duduk di belakang dekat jendela, selang beberapa lama murid kelas itu mulai berdatangan.

"ini kelas kita" tanya salah satu dari 6 murid itu.

"kayaknya salah deh" ucap kevin aditama sambil melihat seluruh isi kelas.

"wanjirr gua bisa ngaca cok di keramik ini" ucap rafael alopesio sambil melihat ke lantai.

"bdw nio belum masuk lagi ya" tanya dion alveon, mereka belum sadar dengan ke beradaan aidan.

"kyaknya belum sih" ucap daren tio abram, sambil duduk dekat bangku paling depan.

"siapa tu" tanya rakano akbar raeleio, tentu saja membuat ke 6 murid itu liat ke arah yang di tunjuk oleh raka.

"woi siapa lu" tanya rasyano alombeo, membuat aidan menoleh ke arah mereka.

"hah? gua?" tanya aidan memastikan, membuat ke enam murid itu hanya mengangguk kepala mereka.

"emang kalian gak kenal gua" tanya aidan memastikan pada enam orang itu.

"iya kami gak tau" jawab rasya, dan di anggukan oleh yang lain.

"umm oke, kenalin gua aidanio selopiron, yang kalian kenal sebagai nio" ucap aidan sedikit senyum membuat satu kelas kaget.

"nio... itu benaran lu" tanya raka memastikan.

"ya, kano" ucap aidan sambil tersenyum, membuat semuanya memeluk aidan dengan pelukan hangat.

"tapi nio, kok pakai baju cowok, bukannya nio cewek" tanya rasya polos membuat yang lain mengangguk, dengan terpaksa.

setelah menjelaskan, kini mereka asik dengan kegiatan masing masing, memang sudah jam masuk, akan tetapi tak ada guru yang mengajar, karen di 11.f ini memang tak mau, guru guru ngajar.

'bosan jir' batin aidan yang tampak pasrah.

"wwee pengen belajar kayak murid lain" ucap rafael tiba tiba, membuat aidan mikir agar bisa belajar tampa guru yang ngajar (dia lupa kalau jiwanya anak kuliah).

im the antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang