Bab 1: Takdir yang Tersembunyi
Korn POV
Korndanai (32)
September 2022,
Hidupku di Walawa selalu penuh dengan ketenangan yang seimbang antara tanggung jawab dan harapan. Walawa, sebuah pulau tersembunyi dari dunia luar, adalah tempat yang melindungi kedamaian dengan kesunyian. Walawa bukanlah tempat yang mudah dijangkau, hanya mereka yang terpilih bisa menapaki tanahnya. Kami di sini hidup dengan keyakinan kuat tentang takdir, tentang bagaimana segala sesuatu telah ditentukan sejak lahir—termasuk siapa pasangan hidup kita, atau yang disebut "mate."
Namun, di usiaku yang kini menginjak 32 tahun, aku masih belum menemukan mate-ku. Ini adalah kenyataan yang terus menghantui pikiranku meski aku mencoba mengabaikannya. Sebagian besar teman seusiaku sudah memiliki pasangan, seperti kakakku yang sudah menikah dua tahun lalu. Namanya, Porsche dan suaminya, Kak Kinn. Mereka menemukan pasangan mereka seolah-olah takdir mempermudah perjalanan mereka. Sedangkan aku... aku merasa seperti tertinggal, seakan waktu bermain dengan rasa sepi ini.
Aku menghela napas panjang sambil menatap langit senja dari jendela kamar di rumahku yang sederhana. Walawa, dengan segala keindahan dan misterinya, terasa semakin sunyi tanpa kehadiran seseorang di sampingku. Padahal, aku adalah orang yang biasa tegar dan kuat, apalagi dengan kekuatan yang kumiliki—tubuhku hampir tak bisa terluka. Pisau, peluru, semua itu tak ada artinya bagiku. Tapi, di balik kekuatan fisik ini, ada sesuatu yang tak bisa kuperbaiki: kehampaan karena tak menemukan mate-ku.
Hari ini adalah hari yang panjang. Sebagai bagian dari kesepakatan antara Walawa dan dunia luar, beberapa dari kami—termasuk aku—diutus untuk membantu mereka. Sebagai seorang petugas kepolisian yang beroperasi di luar Walawa, tugasku sederhana namun berat: melindungi warga luar dengan kekuatan yang kumiliki, meski aku tahu aku harus tetap menjaga identitasku sebagai bagian dari Walawa.
"Tahun ini, aku akan ditempatkan di luar lagi," gumamku pelan sambil menatap lencana yang tergeletak di atas meja. Pekerjaan di luar Walawa bukanlah sesuatu yang mudah, tapi aku menyambutnya dengan lapang dada. Setidaknya, dengan sibuk bekerja, aku bisa melupakan sejenak tentang mate yang tak kunjung kutemukan.
***
Esoknya, aku sudah bersiap. Seragamku rapi, jaket kulit hitam menutupi badanku yang tegap. Langit di luar mendung, seperti mencerminkan hatiku yang kelam. Hari itu, aku ditugaskan mengejar seorang pelaku kejahatan yang dicari-cari karena kasus pemerkosaan. Ia telah melarikan diri ke kota kecil di pinggiran, dan aku dikirim untuk menangkapnya.
Malam itu, hujan turun deras ketika aku berhasil menemukan jejak pelaku. Tubuhku bergerak lincah menyusuri lorong-lorong sempit, mengabaikan dinginnya hujan yang menusuk kulit. Aku merasakan adrenalin mengalir saat mendengar suara-suara dari kejauhan—jeritan seorang wanita. Hati ini berdegup kencang, aku berlari lebih cepat lagi, hingga akhirnya tiba di sebuah gang gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate!
FanfictionKorn, seorang Alpha dengan kekuatan penyembuhan luar biasa, belum menemukan mate-nya. Saat bertugas di luar Walawa, ia bertemu Tonkla, seorang Omega lembut, dan mereka segera merasakan ikatan mendalam. Setelah menyelamatkan Tonkla dari situasi berba...