2.

105 19 0
                                    

Disclaimer ©Masashi Kishimoto

*Novenanagisha/ooc

***

Buku yang dimaksud adalah Novel percintaan, novel percintaan sedang dan tidak termasuk ketahap yang lebih intim. Hizashi bukan lah orang yang seperti itu dan sangat berkebalikan dengan sahabat Hendri yaitu Hiroshi.

Dia masih belum menyadari bahwa ada dua orang yang sedang memperhatikan nya sampai pada akhirnya ada seorang anak kecil yang datang menghampirinya. Anak kecil itu menatap mereka berdua.

"Kakak sedang apa?" Tanya anak itu, mengerjap matanya dengan polos.

"Sedang memperhatikan sesuatu" jawab Hendri tanpa ragu, ia berjongkok dan menyamakan tinggi badan anak itu, "kalau kau sendiri mau kemana?"

"Mau menghampiri kakak Hizashi"

"Ini namanya Hizashi" tunjuk Hiroshi yang dibalas plototan tajam dari Hendri.

"Nama kakak Hizashi juga, kau mau menemui Hizashi yang mana?"

"Kakak Hizashi yang tampan!"

Hah?! Hiroshi berusaha menahan tawanya yang terbahak bahak sedangkan Hendri memasang senyum menatap anak kecil itu, Hizashi yang mana?? Dia kan juga tampan, setidaknya dibandingkan dengan dia untuk wajah bisa dibilang Hendri tampan kalau perbandingan nya yaitu hanyalah Hiroshi.

"Kakak Hizashi yang ini juga tampan kok"

Anak itu menggeleng-geleng yang membuat Hizashi Hendri ini begitu dibuat sangat dongkol olehnya, "nggak"

"Dasar anak sialan" hina Hendri, "tuh kak Hizashi yang kau minta ada di dalam silahkan masuk"

"Terimakasih kakak"

Anak itu masuk dan kemudian Hendri meninggalkan ruangan itu bersama dengan Hiroshi juga tapi itu tidak bisa terlaksana kala Hizashi memanggil mereka berdua untuk masuk ke dalam.

Pria dewasa bertubuh tinggi dari mereka menyuruh untuk duduk, Hizashi sembari memangku anak itu dan kalanya mengusap ngusap rambutnya yang selembut kapas.

Penggambaran nya yang membayangkan antara seorang kakak dan adik dan juga ayah dan anak. Meski umur 20 tahun awal sudah cocok untuk laki laki dewasa dan perempuan untuk menikah.

Terkadang Hendri suka berpikir, orang seperti dia yang memang kalau diperhatikan tampan dan juga seperti jejeran si kilat kuning itu belum ada satupun mata dan telinga ia mengetahui. Mengetahui Hizashi menggandeng seseorang.

Perbedaan Hizashi dan Hizashi Hendri memang tidak terlalu jauh, sama sama dari klan Hyuga dan mungkin juga pada wajahnya. Wajahnya seperti rata rata klan Hyuga memiliki wajah sedikit mirip terlebih dia juga memiliki rambut yang panjang.

Kalau Hizashi rambutnya yang panjang itu menyisir kebelakang tanpa menyisakan anak rambut didepan maupun di samping sedangkan Hizashi Hendri dari segi penampilan dia sepertinya mirip dengan putra nya di masa depan.

Untuk sifat Hendri lebih kearah agak cuek tapi peduli, bukan orang yang gampang berbaur dengan cepat lalu bermulut tajam jika dirinya merasa tersinggung.

Berbeda dengan Hizashi, perbedaan ia dengan kakak kembarnya bagaikan bumi dan langit. Hizashi orang yang ramah dan pandai berbaur kepada siapa saja berbeda dengan kakaknya yang cuek dan selalu sendiri.

Dia menjadi primadona pertama setelah kakaknya baik di Souke maupun Bunke, itu sudah membuktikan bahwa Hendri sendiri bukanlah siapa-siapa.

Hanya tokoh figuran yang kelahiran dan kematian nya tidak diketahui yang memiliki keberuntungan bahwa dia bisa berdekatan dengan anak ketua klan.

Dia duduk bersama dengan Hiroshi berhadapan dengan nya, membolak balikan halaman buku yang Hizashi persilahkan kepada mereka berdua.

"Barangkali kalian tertarik" ucap Hizashi pada mereka berdua.

Hendri Pov.

Dia itu sudah saya anggap sebagai kakak sendiri.

Dan tentang dia yang tidak diketahui siapa perempuan yang ia gandeng sekarang kini semuanya telah tahu. Hizashi sedang menggandeng seorang gadis Bunke yang bernama Harumi.

Di usianya yang masih 20 tahun dan usia saya yang kini masih 17 tahun saya harus menerima kenyataan pahit bahwa saya menyukai perempuan yang sama dengan nya, dari dulu malah.

Tapi saya bukan perempuan yang tiba tiba saja langsung membenci, saya rasa jika perempuan itu memang mencintainya maka tak ada salahnya jika saya pun membiarkan mereka untuk bahagia.

Lagipula jodoh itu kan tidak kemana, Tuhan maha mengatur dan saya tidak masalah dengan itu.

Tapi perempuan itu seumuran dengan saya yang mana itu membuat timbul pertanyaan, dia memacari gadis yang tiga tahun lebih muda darinya. Oke seharusnya itu tidak masalah dan saya tidak akan memikirkan nya.

Hanya tiga tahun, mereka hanya pacaran kan bukan langsung tiba tiba akan menikah. Itu kan tidak masuk akal.

Memang benar mereka hanya berpacaran saja, saya dan si Hiroshi itu saja yang belum mendapatkan gandengan. Tapi itu tidak membuat saya merasa pesimis dan termasuknya saya tidak terlalu jelek kan sampai perempuan tidak mau mendekati saya.

Menikah itu harus membutuhkan persiapan yang panjang, tidak sembarangan untuk menyatakan mereka menikah dan janji suci, pernikahan yang bersifat sakral dan bertanggung jawab besar.

Hingga dengan memiliki anak, saya ragu apakah saya akan menjadi ayah yang baik atau tidak.

Di usia saya yang ke dua puluh dua tahun yang dimana saya menemukan wanita pertama yang berhasil untuk di gandeng, wanita itu memang terlihat bukan wanita spesial sama sekali tapi ada sesuatu spesial yang terselipkan pada dirinya dan hanya saya yang mengetahuinya.

Dia berasal dari Bunke dan dua tahun saya menjalani hubungan dengan nya, hubungan kami tentunya di restui oleh ayah hingga kami berani untuk melanjutkan hubungan sampai pernikahan ini.

Hanya beberapa tamu yang saya undang dan pernikahan saya ini pun dianggap sebagai pernikahan biasa biasa saja. Tidak ada spesialnya sampai pada akhirnya adik kembar primadona Hyuga itu datang keacara pernikahan ini.

Dia tersenyum dan mengucapkan selamat pada kami berdua. Hizashi membawa perempuan yang digandengnya selama enam tahun lamanya. Belum ada kejelasan secara pasti kapan mereka akan mengonfirmasi untuk menikah.

Padahal sudah selama itu, mengapa mereka belum menikah sampai saat ini juga.

Kami, saya dengan nya, kami berada di posisi yang sama dan sama sama bukan orang yang dikenali oleh seluruh Hyuga. Kami berciuman di hadapan hadirin di saksikan langsung oleh mereka bahkan Tuhan. Kami berdua resmi menjadi pasangan suami dan istri.

Dan Januari, dengan pernikahan yang digelar mewah di sebuah kuil. Hanya beberapa golongan Souke yang datang dan banyaknya adalah golongan Bunke, Primadona Bunke itu berhasil menikah dan melaksanakan hidup baru bersama dengan pasangan lainnya.

Mereka bahagia, sebagaimana kami juga terlebih ada janin yang tumbuh di perut istri saya. Bayi itu tumbuh menjadi sumber dari kebahagiaan kami begitupula dengan mereka berdua, benih Hizashi begitu subur bahkan genap satu minggu sudah ada tanda tanda kehidupan di perut istrinya.

Tapi sayang... kami dengan nama yang sama harus mendapatkan cobaan yang sama pula.

Hizashi (Hendri) [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang