6.

104 19 0
                                    

Diclaimer ©Masashi Kishimoto

***

Tiba tiba saja ada ujian Chunin, Neji memberitahu saya ketika saya selesai melaksanakan misi. Dia memberikan selembar kertas untuk saya baca tentang hal hal ujian chunin yang akan diikuti oleh nya.

Saya tidak melarangnya dan ujian chunin sebagai kenaikan pangkat mereka yang dari awalnya hanya menjadi genin kemudian menjadi chuunin. Tapi saya paham betul ketika saya mengikuti ujian itu.

Banyak korban jiwa yang berjatuhan akibat mengikuti ujian Chuunin dan saya harapkan agar Neji berlatih sebisa mungkin, saya tidak mau dia kenapa-napa, sebagai bentuk peduli saya pada anak itu adalah saya harus merasa was was dengan situasi menanti.

Perasaan orang tua pada anak dan saya yang merawatnya ketika anak itu kehilangan ayahnya, perlahan lahan sifat cinta mulai tumbuh dan sadar atau tidak saya sudah terlanjur menyayangi anak itu.

Kami sama sama diam sehingga tidak tahu ketika kami memiliki rasa masing-masing, saya peduli dengan anak itu dan mencoba memberi petunjuk yang saya bisa dengan harapan bisa membantu Neji pada saat ujian chuunin berlangsung.

Neji sudah berusia 13 tahun yang berarti dia mungkin sudah di perbolehkan untuk ikut melaksanakan ujian chuunin tetapi yang saya dengar dari para Jonin pembimbing yang berkumpul bahwa anak dibawah seangkatan Neji itu ikut dalam ujian chuunin juga.

Anak anak baru lulus akademi dan baru saja menjalani misi genin lima bulan, saya terkejut. Tentang Neji dan teman satu tim nya yang ikut juga bukankah termasuknya adalah belum pantas, mengapa ada yang lebih muda juga.

Walau memang dulu tentang kasus anak 10 tahun atau 7 tahun mengikuti ujian Chuunin yang mematikan tapi sekarang bukankah ada yang namanya kebijakan baru?

Berhari hari disana, saya terus berdoa. Saya berdoa agar anak itu selamat, pada malam hari saya tidak bisa merasakan tidur ketika harus memikirkan keadaan Neji. Jantung memompa dengan cepat, saya terus memikirkan nya.

"Tuhan, tolong lindungi dia"

Saya tahu, ujian chuunin yang penuh jebakan dengan para peserta yang selalu curang demi mendapatkan apa yang harus di cari untuk bisa sampai ke babak berikutnya.

Neji dan teman teman nya merupakan anak yang hebat, dia bisa sampai dengan selamat dan bisa ikut ke pertandingan berikutnya.

Pertandingan berikutnya yang merupakan pertandingan antar tim yang berbeda. Bisa dari anak anak dalam satu desa beda tim atau beda desa menunjukkan kekuatan mereka siapa yang paling hebat diantara Shinobi lainnya. Entah itu Konoha atau desa lain.

Dia berhasil ke babak berikutnya, babak berikutnya yang berarti pertarungan Final yang akan diadakan 1 bulan lagi. 1 bulan digunakan untuk beristirahat atau proses mengembangkan diri.

Tapi yang harus di ketahui juga, faktanya dia melawan sepupunya sendiri saat itu secara brutal. Tuan Hiashi yang memberitahu saya, anak itu menyimpan dendam pada keluarga Souke melampiaskan nya pada Hinata.

Hinata tidak tahu apa-apa, kondisinya parah sampai harus di larikan kerumah sakit. Tuan Hiashi memberitahu bahkan sedikit memarahi saya walau mungkin dia tidak bermaksud untuk memarahi saya tapi tetap saja.

Saya mencoba memberitahu dan menesehatinya tapi anak itu tidak mau tahu sama sekali, saya pusing. Kebencian nya yang menutup hati nurani nya, dia hanya melengos dan memilih untuk masuk kedalam kamar.

Hizashi Hendri Pov End.

Kabar itu menyebar dan seluruh isi Hyuga mengetahuinya. Hizashi tak tahu harus bagaimana ketika dia mendengar kabar bahwa anak angkatnya itu sudah melakukan macam macam pada putri ketua klan.

Saat ini pertarungan final yang diadakan pada area yang lebih luas di sana Hizashi Hendri turut hadir dan menyaksikan langsung pertarungan final Chuunin yang di selenggarakan.

Semua penduduk desa juga turut menyaksikan termasuk keluarga pemimpin pun hadir di sana. Jarak Hizashi Hendri dengan mereka tentu saja jauh dan ia duduk bersebelahan dengan orang lain.

Pertarungan Neji dan Naruto yang dijuluki sebagai siluman rubah.

Neji memang jenius dan berbeda dengan Naruto yang lemah bahkan selalu gagal, atas pertarungan ini bukan dia berarti menganggap bahwa Neji pasti menang. Melihat bagaimana akhir berikutnya yang dimana benar saja.

Takdir bisa diubah dengan kerja keras, Hizashi Hendri menyetujui perkataan Naruto, takdir bisa diubah melalui dengan usaha keras. Usaha tidak mengkhianati hasil ketika Neji yang dikenal jenius pun harus kalah di tangan anak itu.

Bukan berarti dia membela Naruto juga, tapi dia memikirkan tentang Neji dengan pemikiran takdir dan usaha. Melihat Neji dibawa ketempat perawatan oleh ninja medis pun yang dimana ia diam diam mengikutinya sebelum dia berhasil masuk dan bersembunyi ketika ketua klan pun ikut masuk juga.

Menyimak seksama perkataan ketua klan yang Hizashi pun berharap untuk bisa mengubah pikiran anak itu.

Disini, anak itu berubah. Setelah insiden itu terjadi yang dimana kemudian Hizashi memergoki Neji sedang berlatih bersama dengan Hinata.

"Puji Tuhan, anak itu sudah berubah"

Hal yang paling mengejutkan nya adalah anak itu memanggilnya dengan sebutan ayah. Dia mau menerima dirinya sebagai ayah bahkan belajar hal baru darinya.

"Aku ingin bisa masak"

Dia ingin diajari masak seperti ayah tirinya.

"Aku ingin.. bermain Piano"

Dia juga ingin bermain Piano, Hizashi Hendri mengangkat satu alisnya, perubahan anak itu yang menjadi drastis sekarang dengan memainkan Piano dilatih oleh Hendri. 

Karena anak tirinya sudah tertarik dengan yang namanya musik maka dengan begitu insiatif mana kemudian Hendri mengajak kesebuah kota terpencil Konoha yang ia juluki kota musik.

Pemusik, dia suka dengan musik. Ada Piano besar atau tokoh tokoh komposer musik walau memang tampak membosankan bagi Neji tapi tidak dengan mendiang putranya yang merasa begitu antusias.

Piano, Biola. Neji melihat sekeliling, melihat anak anak kecil yang bermain Piano dan Biola di sebuah ruangan Okestra besar. Bagus sekali, lagu lagu yang dimainkan hingga sadar itu mungkin membuat Neji merasa bosan.

Sebaliknya, Hizashi berusaha untuk memahami dan menyesuaikan Neji. Neji bilang dia tidak perlu untuk melatihnya lagi dirasa ia bisa latihan sendiri. Hizashi Hendri tentu tidak memaksa kehendak Neji.

Anak itu bahkan beberapakali mengajak teman tim nya untuk bermain kerumahnya, memakan masakan Hendri atau melihat benda besar baik Piano maupun Biola terpajang diatas.

Senyumnya mengembang, Hizashi bahkan memamerkan bakat pada mereka termasuk Neji pun walau dia mengatakan dia tidak sehebat itu.

Percakapan yang membuat Hizashi merasa terharu adalah dimana mendengar percakapan teman dari Neji.

"Ku dengar kau memanggilnya dengan sebutan ayah?" Tanya Tenten pada Neji dengan begitu penasaran nya.

"Iya, dia mirip seperti mendiang ayah ku"

Hizashi (Hendri) [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang