•
•
•
•
Setelah perjalanan 40 menit dari rumah ke gedung perusahaan pekah memarkirkan mobilnya lalu masuk ke dalam gedung yang sudah pasti di sambut oleh karyawan di sana.
"Selamat pagi tuan pk!" Ucap beberapa karyawan di sana yang hanya di angguki pekah.
Pekah berjalan menyusuri koridor menunju lift untuk pergi ke ruangan ya dan disini lah dia bertemu dengan orang yang tak ingin dia temui.
"Hm? Pekah?" Ucap Soviet dengan tatapan yang sulit di artikan. Sementara pekah menghiraukan asisten pribadi nya itu dan masuk ke lift itu.
"Jangan cuek cuek lah tuan pekah~" ucap Soviet dengan jahil
"Ck- apa?" Tanya pekah dan menatap Soviet dengan tatapan tidak suka.
"Hei....aku ini pacar mu jangan seperti ini" ucap Soviet mulai kesal
"Sejak kapan aku menjadi pacar mu?!" Elak pekah
"Seperti perjanjian kita...jika aku bisa setara dengan mu...aku bisa jadi pacar mu" bisik Soviet di telinga pekah
"Cih, aku tidak mau" tolak pekah yang membuat Soviet semakin kesal.
"Janji adalah janji....aku sudah setara dengan mu...mungkin aku lebih jauh darimu..."ucap Soviet dengan tatapan tajam
"Aku tidak suka orang yang tidak menepati janji nya" Soviet mendekati pekah dan membuat pekah terjebak di antara dirinya dan dinding lift.
"A-apa yang- menj-!" Ucapan pekah terpotong karena di cium Soviet
Soviet yang kesal karena pekah menolak nya dan memberontak mencengkram bokong pekah yang membuat sang empu melenguh, ada kesempatan Soviet memasukan lidahnya ke dalam mulut pekah dan melumat bibir plum milik pekah.
"Ugh...umhh.." lenguh pekah karna Soviet semakin gencar melumat nya.
Setelah pintu lift terbuka Soviet menyudahi lumatan panas itu. Saat kedua bibir itu terpisah benang Saliva menjadi bukti bahwa Soviet memang melumat nya dengan ganas di tambah wajah pekah yang memerah dan bibir yang sedikit berkilau akibat Soviet.
"Ck- ka-" kata kata pekah terhenti mendapati jari telunjuk Soviet menyentuh nya.
"Diam atau ku hukum kau" ucap nya dengan tatapan lapar yang membuat pekah akhirnya diam.
"Sialan! Siapa bosnya di sini" umpat pekah dalam hati lalu keluar dari lift dan pergi ke ruangan nya.
Saat masuk ada gadis cantik di sana yang sedang mengurus beberapa berkas karena pekah dan Soviet terlambat.
"Oh tuan pekah selamat datang" ucap salah satu gadis bernama Lily
"Apa yang kau lakukan disini Lily?" Tanya pekah
"Tadinya aku mau mengambil draft di sini tapi ternyata anda belum masuk tadi jadi aku membantu anda membereskan beberapa berkas" ucap lily dengan wajah malu malu.