🍖 My Pirate Queen 🍊

180 14 4
                                    

Disclaimer:One Piece belongs to Eiichiro Oda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disclaimer:
One Piece belongs to Eiichiro Oda.
Author: ruzenaroux
Editor: StrawhatQueen

⁽⁽ଘ( ˊᵕˋ )ଓ⁾⁾

Warn: 🔞

Setelah pertemuan Jinbe dan Sheilla, mereka pun bersiap untuk segera pergi dari pulau tersebut menuju ke Pulau Dorai.

"Yoshhh! Ayo, Semuanya! Kita mulai berlayar!" teriak Luffy, mengangkat kedua tangannya ke udara dengan semangat.

"OUUU!" balas mereka dengan serempak.

Kedua kapal Bajak Laut itu akhirnya mulai berlayar menuju Pulau Dorai. Kedua kapal diikat dengan tambang yang besar agar tidak terpisah. Luffy dan yang lainnya begitu semangat untuk memulai petualangan baru mereka.

"Oh ya! Berapa lama perjalanan ke sana?" Luffy yang sedang duduk di atas kepala figur Sunny Go bertanya kepada Nami yang sedang berdiri tepat di tangga di belakangnya.

"Ummm... Sheilla-san bilang sekitar 3 sampai 4 hari," balas Nami sambil mengecek log pose di tangan kirinya.

Luffy menatap Nami yang sedang berdiri di belakangnya sambil mendengarkan perkataannya.

"Kemungkinan kita akan sampai di sana lebih cepat," lanjutnya.

"Baguslah," jawab Luffy masih menatap Nami.

Mereka terdiam sekitar beberapa menit sebelum Luffy kembali bicara.

"Apa kau mau melihat pemandangan dari sini?" tanyanya pada Nami.

"Hah? Ya, aku akan segera ke sana," balas Nami, namun Luffy langsung melilitkan tangannya ke pinggang wanita itu dan mengangkatnya naik ke atas kepala Sunny Go.

Nami sedikit berteriak sampai Luffy menurunkan tubuhnya perlahan di pangkuannya.

Luffy meletakkan kedua tangannya di pangkuan Nami dengan kepalanya yang dia sandarkan di pundak kanan sang istri. Nami menatap ke lautan yang luas dan indah di depannya. Sedangkan Luffy hanya menatap wajah Nami yang tidak kalah cantik dengan pemandangan di depan mereka.

"Nami?" Luffy memanggilnya dengan lembut.

"Hmmm?"

"Aku mencintaimu," bisiknya lembut, membuat tubuh Nami sedikit bergidik.

Nami menghela nafasnya, berbalik untuk melihat ekspresi wajah Luffy yang ternyata sejak tadi memperhatikan setiap inci wajahnya yang saat ini mulai memerah.

Nami memegang pipinya dengan satu tangannya, dia tidak memberikan sedikit jarak pun di antara wajahnya dengan wajah Luffy, lalu dia mencium bibirnya yang dari tadi sudah menggodanya itu dengan lembut seraya menutup kedua matanya.

Our Love Is EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang