🍖 Storm 🍊

141 15 0
                                    

Disclaimer:One Piece belongs to Eiichiro Oda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disclaimer:
One Piece belongs to Eiichiro Oda.
Author: ruzenaroux
Editor: StrawhatQueen

⁽⁽ଘ( ˊᵕˋ )ଓ⁾⁾

Nami tiba-tiba terbangun dari tidurnya membuat Luffy terkejut dan ikut terbangun juga. Dia langsung menatap keluar jendela dan melihat hari masih gelap, wajahnya terlihat agak panik dan keringat keluar dari tubuhnya.

"Nami, ada apa?" tanya Luffy yang kelihatan begitu khawatir.

"Kita harus cepat menghindar dari sini!" pintanya, lalu dia langsung melompat dari tempat tidur mereka dan berlari keluar dari kamar tanpa memberi dirinya kesempatan untuk mengambil jaket dari lemari.

Luffy yang masih telanjang dada segera mengikutinya di belakangnya. Mereka berdua berlari menuju rerumputan Sunny Go, melewati kamar laki-laki dan kamar Robin serta Tama.

"Robin!" panggilnya seketika setelah dia keluar dari pintu dengan nada yang begitu panik.

Robin yang sedang berada di tower pengawasan langsung keluar dan melihat Luffy dan Nami yang berada di bawah.

"Nami? Ada apa?" tanyanya yang ikut panik.

"Kita harus cepat berlayar menjauh dari sini!" teriaknya pada Robin. "Hubungi Akito yang sedang berjaga di kapal Sheilla-san!" pintanya.

Robin segera mengambil Den Den Mushi di atas meja di ruangan tersebut dan menghubungi Akito.

Di depan pintu kamar lelaki, terlihat Zoro sedang berdiri di sana sambil mengusap-usap matanya dan menguap. "Apa tugasku?" tanyanya yang segera mengetahui keadaan genting saat itu.

Sebelum Nami berbicara, Franky, Jinbe dan yang lainnya ikut keluar, berjalan di belakang Zoro.

"Luffy, Zoro! Kalian gulung layar kapal!" Nami memberi tugas kepada setiap orang di antara mereka.

"OU!" Luffy dan Zoro melompat ke atas untuk menggulung layar kapal Sunny Go.

"Jinbe, pastikan Sunny Go tetap menghadap seperti ini!"

"OU!" Jinbe berlari menuju tempat pengendalian kapal.

Sebelum memberi tugas kepada yang lain, kru Sheilla mulai berlarian keluar. Sheilla terlihat sedang memegang Den Den Mushi yang tadi Akito gunakan saat Robin menghubunginya.

"Ada apa ini?" tanyanya kebingungan.

Robin yang sedang memegang Den Den Mushi tadi, sekarang berdiri di samping Nami dan Tama di atas rerumputan.

"Sheilla-san, badai akan segera datang. Kita harus cepat menjauh dari area ini!" jelas Nami.

"Badai? Tapi langitnya sangat cerah begini," balasnya sambil menatap ke atas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Love Is EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang