🍖 The Encounter 🍊

171 18 0
                                    

Disclaimer:One Piece belongs to Eiichiro Oda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disclaimer:
One Piece belongs to Eiichiro Oda.
Author: ruzenaroux
Editor: StrawhatQueen

⁽⁽ଘ( ˊᵕˋ )ଓ⁾⁾

Mereka berjalan menyusuri daun-daun semak yang lebat dan hijau yang di atasnya tumbuh bunga-bunga yang berwarna-warni dan wanginya yang semerbak. Mereka berjalan sudah sekitar 10 menit dari tempat mereka bertemu Sheilla tadi.

Hanya suara daun-daun kering yang terinjak di setiap langkah kaki mereka yang dapat terdengar di tengah keheningan ini.

Hari pun mulai semakin gelap, dan jarak penglihatan mulai semakin berkurang seiring dengan bayang-bayang pohon-pohon yang lebat dan menjulang tinggi.

Perjalanannya lumayan jauh. Apakah ini sebuah ilusi? Aku pikir pulau ini tidak sebesar yang aku kira, ucap Nami dalam hati.

"Apakah gunungnya masih jauh?" tanya Luffy sungguh-sungguh.

"Sebentar lagi kita sampai," jawab Sheilla dengan tenang.

"Gua itu gelap sekali ya?" tanya Tama tiba-tiba. "Aku jadi teringat saat OShinobu-chan melatihku di salah satu gua di Negeri Wano," lanjutnya.

Luffy, Nami, Zoro, dan Sheilla tersenyum mendengarnya. Sedangkan yang lain yang sedang berjalan di belakang mereka sepertinya tidak mendengar ucapan Tama.

"Aku dulu sangat ingin menjadi seorang Kunoichi. Tetapi pamanku melarangku, karena memang saat itu tidak ada yang tahu siapa yang bisa melatihku untuk menjadi seorang Kunoichi," ucap Sheilla, menceritakan sedikit masa lalunya.

"Sheilla-san memang sudah kuat," balas Tama.

"Tama juga sudah menjadi Kunoichi yang kuat, seperti yang sudah dijanjikan kepadaku," ucap Luffy dengan bangganya.

Setelah berbincang sedikit, selang beberapa menit kemudian.

Pedep! Pedep! Pedep!

Den Den Mushi tiba-tiba berbunyi. Bunyinya memecahkan keheningan di sekitar mereka.

"Ara? Tunggu sebentar!" ucap Robin yang menghentikan langkahnya sambil mengambil Den Den Mushi yang masih berbunyi di antara belahan dadanya.

Yang lain juga ikut menghentikan langkah mereka.

"Aku rasa ini Franky," lanjutnya sambil mengangkat panggilan yang masuk ke Den Den Mushi itu.

Gactha!

"Moshi-moshi! Franky?" ucap Robin.

"Awww! Robin!" jawab Franky yang suaranya berasal dari Den Den Mushi tadi.

"Ada apa? Apakah ada sesuatu?" tanya Robin dengan memegang Den Den Mushi tadi di tangan kanannya.

"Ohh ya! Bagaimana ini? Hari sudah semakin gelap. Apakah kalian akan bermalam di sana?" tanya Franky.

Our Love Is EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang