PROLOG

31.5K 100 1
                                    

Bina  tidak tau kapan terakhir kali dirinya dapat tertidur nyenyak. Setelah malam mencekam waktu itu hingga menewaskan Ibunya, rasanya Bina tidak pernah tidur dengan benar. Mimpi buruk selalu mengusik dan santuhan di tubuhnya semakin menjadi.

Bina takut, dia takut jikalau sosok yang menyentuhnya itu adalah sosok yang menewaskan Ibunya. Dia takutt, jikalau target selanjutnya sosok tersebut adalah dirinya.

Tubuh Bina merinding. Sentuhan itu membuatnya ketakutan tapi gilanya dia juga merasakan nikmat.

Kenapa? Kenapa tubuhnya justru berkhianat dan mendamba?

Tapi, tetap saja. Ketakutannya juga tak kalah besar, karena terbukti sekarang gadis itu berkeringat dingin dengan tidur yang gelisah. Tubuhnya di sentuh oleh jemari besar, mengelus lembut seringan kapas, menyusuri kulit putih nan lembut milik Bina.

"Hnghh!'

Tanpa sadar pun Bina melenguh, sentuhan itu pun semakin menggila. Menyentuh sesuatu yang ada di tubuh Bina. Meremas pelan dan sesekali mencubit sesuatu yang ada di puncak dada Bina. 

Ingin sakali Bina membuka mata, memastikan bahwa sentuhan ini hanya mimpi seperti yang dia rasakan pada mimpi buruknya. Tapi rasanya matanya memberat, tidak ingin di kompromi sehingga terus terpejam.  

"Ughh!"

Lagi, satu desahan meluncur dari bibir semerah cerry itu. Tapi rasa takut dalam diri Bina juga semakin menjadi saat tangan nakal itu menyentuh inti tubuhnya. Tangan besar itu masuk ke dalam celana dalamnya dan menyentuh secara langsung vaginanya.

Jantung Bina menggila. Ketakutan sekali tapi untuk sekedar teriak pun dia juga tidak mampu. Tubuhnya seolah lumpuh dan menikmati semua sentuhan yang di berikan di tubuhnya oleh sosok itu. Sosok yang entah manusia atau bukan. Bina tidak dapat memastikan.

Jika memang manusia, bagaimana sosok ini bisa masuk? Bagaimana bisa sampai di dalam kamarnya karena setau Bina sang Daddy sudah memperketat keamanan rumah setelah kejadian mengerikan itu. 

Dan sekarang, dimana Daddynya yang cuek itu? Bina butuh perlindungan sekarang. Sebelum jemari besar dan nakal itu semakin menjadi, membelah labianya dan menggosokan jarinya disana. Tepat, bermain-main pada miliknya yang ternyata sudah basah.

Saat itu juga Bina berakhir tidak merasakan apapun lagi. Mimpinya pun ikut lenyap. Jika berada di keadaan yang sadar, mungkin apa yang terjadi pada Bina bisa dikatakan sebagai pingsan.

***

Jangan lupa vote dan komen!

DADDY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang