kelakuan si imut Valencia Caramel

16 3 0
                                    

"Mommy! Daddy! Cepat buka pintunya!!" teriak Valencia sambil menggedor pintu kamar orang tuanya, Vanter pun membuka pintu ia menguap masih mengantuk.
"Apa?" tanya Vanter.
"Ada paket buat Mommy Daddy jangan cembulu, " jawab Valencia.
"Kamu bangunin Daddy cuma buat ini?! Tapi itu paket dari siapa?" kepo Vanter.
"Mungkin dali olang yang suka sama Mommy wah Daddy kulang lomantis sih makanya jadi ada olang yang suka sama Mommy, " kompor Valencia.
"Cepetan kamu mandi sana," suruh Vanter mengalihkan pembicaraan.
"Dih tapi dad! Cia mau mandi di kolam sama bang Vil bang Shilo sama kak Shella!" tunjuk Valencia sedikit merengek.
"Terserah kamu deh lepaskan tangan sudah daddy, " pasrah Vanter.

Valencia memekik senang gadis kecil itu pergi ke kolam di mansion keluarga.

Sedangkan di sisi kolam...

Terlihat Virzha dengan kacamata hitamnya sedang mengawasi Shiro & Shella bermain di atas air tanpa pelampung.

Catatan kecil:geng squad nya Vanter & Shera ini punya panggilan khusus masing-masing dari panjang nama mereka seperti Virzha(Arsana) Shiro(Louis) Shella(Megan) & terakhir Valencia(Caramel)

"Mana si Caramel? Kok belum datang?" gelisah Shiro.
"Sabar Louis tuh Caramel!" celetuk Shella.
"Bang bang kak!" panggil Valencia.
"Nona kecil sudah minta izin?" tanya Virzha sembari melepaskan kacamata nya.
"Sudah bang Alsana! Cia dapat banyak kata kata lho dali laja galau kalian semua halus dengelin ya!" jawab Valencia.
"Sok atuh! Kakak mau dengar," kekeh Shella.
"Yeay makasih kak Shella! Peltama Sefflot effolt nya kamu akan kalah sama olang yang udah di hatinya yang kedua! Love itu velb kata kelja kalna dalam mencintai itu halus ada action, effolt yah walaupun ada effolt tapi kalau dia mau sama yang lain bisa apa?! Telima kasih!" oceh Valencia.
"Kata kamu banyak tadi tapi kok cuma dua?" bingung Shiro.
"Tidak banyak kata kata Cia kalau belum di kasih gaji, " jelas Valencia, Shella & Shiro melongo sementara Virzha yang notabene kutub bahkan terkekeh geli ia menyuruh sang adik bungsu duduk di pangkuan nya, gadis kecil itu menurut.
"Hebat kan Cia?!" tanya Valencia.
"Hebat tapi Valencia gak boleh dengerin kata kata dari raja galau lagi ya?!" jawab Virzha, Valencia mengerucutkan bibirnya.
"Ih nda selu!" seru Valencia cemberut.
"Ayo berangkat!" alih Shiro.
"Lah belangkat ke mana?" tanya Valencia terheran-heran.
"Ke sekolah lah Cia ini hari selesa tau," jawab Shella.
"Kilain hali minggu kak," sungut Valencia.
"Emang nya kamu mikir setelah hari senin langsung hari minggu?" delik Shiro harus banyak bersabar.
"Bang shilo lo jangan malah malah nanti cepat tua," nasihat Valencia, mereka bertiga terkejut karena baru pertama kali ini Valencia mengucapkan kata lo pada mereka.
"Cia kamu kakak aduin Daddy sama Mommy ya!" ancam Shella.
"Ih jangan dong kak!" larang Valencia.
"Makanya jangan terpengaruh sama hal yang buruk!" sungut Shiro.
"Telpengaluh yang buluk?" beo Valencia.
"Cia tidak paham? Arti dari pengaruh buruk adalah kayak setan yang sesatin kita ke jalan yang salah," beritahu Virzha ngelantur.
"Bang Shilo ya setan nya?" tanya Valencia, Shiro mendelik tidak terima.
"Ya bukan lah! Aku manusia bukan setan!" jawab Shiro ngegas.
"Hihihi setan nya ke sindir Cia," tawa Shella cekikikan.
"Udah udah Cia gak boleh gitu sama bang Shiro walaupun dia nyebelin ayo kita ganti baju," ajak Virzha lemah lembut.
"Okey bang!" balas Valencia.

Mereka berempat segera keluar dari kolam renang setelah itu mengganti baju.

Shera sudah bangun ia langsung menanyakan anak anak pada sang suami.

"Anak anak mana?" tanya Shera.
"Lagi mandi di kolam sayang gak mau di tegur," jawab Vanter.
"Oh kalau begitu biarin aja," kata Shera.
"Mereka lama mandinya," kata Vanter bergumam pelan.
"What?! Kok kamu ga nyuruh mereka berhenti?! Nanti mereka sakit bagaimana?! Gak becus banget! Dah aku aja hentiin!" dumel Shera.
"Sayang!!" teriak Vanter merenggut.
"Dah selesai! Sekarang princess Shella Megan akan turun! Tolong tepuk tangan yang meriah adik kecil," suruh Shella, Valencia bertepuk tangan dengan heboh.
"Hadeh berasa Princess banget," sindir Shiro.
"Berisik! Setan tidak boleh iri!" judes Shella.
"Enak aja! Aku bukan setan! Beberapa kali aku harus bilang?!" rutuk Shiro.
"Empat kali!" balas Valencia polos.
"Bocil jangan ikutan kalian berdua sama aja! Nyebelin!" sebut Shiro.
"Lah kok nyalahin Cia? Bang Vil! Cia salah ya?" polos Valencia bertanya.
"Enggak kok Valencia gak salah yang salah setan nya," jawab Virzha menyindir Shiro.
"Kan sekarang bang Virzha ngatain aku setan! Akh aku aduin kalian ke Mommy dan Daddy!" ancam Shiro dan panjang umur baru di bicarakan Shera & Vanter sudah muncul.
"Kalian sudah siap siap?" tanya Vanter.
"Sudah dong Dad! Mom Shella udah lapar banget sarapan sudah siap kan? Ayo makan!" jawab Shella semangat gadis kecil itu ke meja makan lebih dulu.
"Shella!" panggil Vanter namun tidak dengar oleh putrinya.
"Dia sangat lapar sepertinya mana mungkin mendengar kamu," cetus Shera.
"Daddy! Mommy! Cia hali ini tidak usah sekolah ya?! Kepala Cia pusing tiba-tiba belgoyang-goyang," drama Valencia.
"Jangan berbohong Cia agar tidak bisa sekolah," tegur Shera.
"Ish Mom ini benelan Cia tidak bohong! Kalau bohong kan kata Daddy hidung Cia bakal panjang sepelti Pinokio," balas Valencia.
"Daddy kamu yang bohong," sela Shera melirik tajam ke arah suaminya.
"Hehehe tapi emang benar kok kalau bohong hidungnya jadi Pinokio," cengir Vanter.
"Daddy benal! Cia setuju sama Daddy!" setuju Valencia.
"Cia pintar banget sih! Putri kesayangan Daddy setelah Shella!" gemas Vanter alay.

"Aku lapar Mom!!" rengek Shiro.
"Iya iya ayo sarapan si Shella udah duluan tuh," balas Shera mengajak.
"Buset habis?!" kaget Shiro.
"Gapapa! Gapapa! Mommy masak lagi," tenang Shera.
"Aku kenyang mom," kata Shella.
"Ya siapa suruh ngabisin semuanya?!" gak ada akhlak kamu Shel," kata Shiro menggerutu.
"Kalau telat gak bisa belangkat ke sekolah kan Dad?" tanya Valencia berharap.
"Tetap sekolah!" jawab Vanter tegas.
"Yah kok gitu Dad?!" cemberut Valencia protes.
"Gak usah protes kalian berempat harus sekolah Daddy juga harus kerja gak ngeladenin kalian mulu," ujar Vanter.
"Kok kita yang kena Dad?!" tanya Shella & Shiro tidak terima, sedangkan Virzha malah menyuapi adik bungsunya.
"Makan," suruh Virzha, Valencia membuka mulutnya menerima suapan dari sang abang pertama.
"Ya karena kalian juga sama aja," jawab Vanter santai.
"Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya Dad Daddy juga sering gak ke kantor ya kan?!" tebak Shiro.
"Enak aja! Sembarangan banget kalo ngomong!" omel Vanter, Shiro tertawa ia mengambil tasnya setelah itu langsung pergi.
"Bang Shiro!! Gak nunggu kita?!" tanya Shella.
"Ah kalian lama!" jawab Shiro sebelum menjauh.

Valencia pun selesai makan gadis kecil itu menarik tangan Shella & Virzha.

"Mau kemana kalian?" tanya Vanter.
"Sekolah lah Dad! Kok masih nanya hadeh!" jawab Valencia, Vanter mendelik.
"Kalau begitu ayo kami berangkat dulu Assalamu'alaikum!" gegas Virzha.
"Walaikumsalam hati hati!" peringat Shera.

Sesampainya di sekolah..

Valencia melihat anak kucing ia langsung menghampiri anak kucing tersebut.

"Bang Vil! Kak Shella! Kita pelihala kucing ini ya?!" melas Valencia.
"Enggak bisa! Kita harus memberitahu Mommy dan Daddy dulu!" celetuk Shella.
"Mommy pasti setuju karena Mommy suka kucing lagipula kita sudah punya lima ekor Wishes Momo dan ketiga anaknya masa nambah lagi," keluh Shiro.
"Ish! Bang Shilo sok tau! Cuma nambah satu ekol lho padahal," renggut Valencia.
"Bukan aku sok tau tapi cuma mau memberitahu," balas Shiro.
"Sama aja!" debat Valencia tidak mau kalah.
"Terserah!!" teriak Shiro pasrah.

TBC

Kasian Shiro sabar ya

Shiro bi like:punya dua adik perempuan dan satu abang gak ada yang waras!
Virzha bi like: lapor Mom and Dad /menelpon
Shiro bi like:canda bang!
Shella bi like:rasain tuh! Mamam! Makanya jangan mengatai kami
Shiro bi like:awas kamu Shel

Oke sampai jumpa bay bay 👋👋

Valencia bi like:butuh cowok effolt sekalang ada yang minat? Butuh spek milip sepelti Zhang Guiyuan olang Cina
Udah Cia udah masih kecil
Valencia bi like: 😆😆

-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't worry, I'm still with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang