Awal(2)

12 5 4
                                    

Happy reading dear..

2 tahun berlalu, hubungan mereka semakin dekat dan seakan tak terpisahkan.

Walaupun banyak drama yang terjadi karena tingkah usil Candra yang membuat Anya kesal dan membuat mereka bertengkar, pasti selalu ada cara dan alasan untuk membuat mereka berbaikan.

Sekarang Anya berumur 7 tahun, sedangkan Candra berumur 9 tahun.

Mereka selalu bertemu setelah pulang sekolah di bawah pohon besar yang terletak tak jauh dari rumah mereka.

Mereka bisa menghabiskan waktu hingga sore tiba lalu kembali ke rumahnya masing masing dengan berjalan bersama.

Ibu mereka bersahabat dan membuat mereka menjadi teman sejak kecil, tepatnya sudah 5 tahun mereka bersama.

Sejak Anya lahir, Candra dan ibunya sering berkunjung ke rumah Anya setiap harinya, hingga saat ini menjadi kebiasaan bagi Candra untuk selalu menemui Anya.

Namun, hal itu sepertinya akan sulit terjadi karena hari ini, Candra dan keluarganya akan pindah ke Swedia untuk beberapa tahun.

Dan sekarang, kedua bocah itu sedang berpelukan sebagai salam perpisahan.

Anya menangis tersedu sedu karena Candra akan meninggalkannya, sedangkan Candra hanya diam dan menepuk nepuk kepala Anya.

"Sudahlah, jangan menangis~" ucap Candra pelan dan lembut.

"Huwaaa, kalau Candra pergi, Anya tidak punya teman bermain! Hiks" ucap Anya sedih.

Candra mendekatkan kedua tangannya pada wajah Anya untuk menghapus air matanya.

"Kau tahu? Kau terlihat jelek saat menangis, sungguh!" Ucap Candra terkekeh.

Anya seketika berhenti menangis dan menendang kaki Candra karena kesal.

"Hmpph, Candra selalu saja berkata Anya jelek, Anya tidak jelek! Hiks," ucap Anya kesal.

Candra tertawa terbahak bahak dan menyentil kening Anya dengan pelan

'ctak!'

"Kau memang jelek, dasar tikus kecil!" Ucapnya sombong.

"Huwaa, kalau begitu Candra juga jelek! Hiks, pergi sana! Anya tidak mau berteman dengan orang jelek! Hiks," ucap Anya kesal.

Candra tersenyum manis sebagai salam perpisahan.

"Baiklah, baik baik di sini ya! Tunggu aku pulang, little mouse~" ucap Candra sambil terkekeh kecil.

Anya menatap Candra dengan aura permusuhan dan berkata,

"Cepat pergi, jelek! Hiks," ucap Anya sambil menggigit bibir bagian bawahnya.

"Bye, little mouse~" ucap Candra sambil melambaikan tangannya dan segera menuju kepada kedua orang tuanya yang sudah menunggu di samping mobilnya.

"Cepatlah kembali! Hiks" ucap Anya pelan.

Walaupun pelan, tapi Candra mampu mendengarnya dengan baik, tetapi ia memilih untuk tetap diam seakan akan tidak mendengarnya.

Ibu Anya menggeleng-nggelengkan kepalanya melihat Anya yang menangis sesenggukan.

"Sayang, mereka pasti akan kembali, jadi tenang saja," ucap ibu Anya dengan lembut.

"Hiks, kapan mereka kembali?" Ucap Anya sambil menghapus air matanya.

........

17 tahun kemudian.

Seorang gadis cantik berjas putih dengan stetoskop yang menggantung di lehernya, baru saja keluar dari pintu rumah sakit, ia menghela napas kasar karena lelah.

"Akhirnya aku pulang!" Ucapnya sambil menatap layar ponselnya yang menunjukkan jam 00.25 am.

Ia bergegas menuju mobilnya yang ada di parkiran dan melaju dengan cepat ke rumahnya.

Ya, benar benar rumahnya karena ia telah berhasil menjadi dokter dan telah berhasil memiliki rumahnya sendiri dari hasil kerja kerasnya selama ini.

Tidak hanya menjadi seorang dokter bedah di rumah sakit, ia juga mempunyai beberapa pekerjaan lain, di antaranya adalah owner Nyc's Cafe, selebgram, dan youtuber.

Hal itu membuatnya super sibuk sepanjang hari dan membuatnya kekurangan istirahat.

Hari ini ia sangat mengantuk karena telah melakukan operasi untuk pasiennya dan alhasil pulang telat.

Ia mengendara dengan kelajuan di atas rata rata dan karena mengantuk, ia tak melihat sebuah mobil yang juga sedang melaju ke arahnya, dan...

Tinn!

BRAKK!!

Anya kaget setengah mati, mobilnya bertubrukan dengan mobil di depannya, untungnya pemilik mobil tersebut berhasil mengerem dengan cepat walaupun akhirnya tetap terjadi tabrakan, tetapi tabrakan tersebut termasuk ringan dan tidak membuat mereka terluka, tapi mampu membuat mobil Anya penuh lecet di bagian depan, bahkan kacanya hampir retak dan pecah.

Anya segera keluar dan turun dari mobilnya untuk menemui sang pemilik mobil yang di tabraknya.

"Tuan, maafkan saya! Saya mengantuk jadi-- eh?" Ucap Anya panik tetapi ia terdiam seribu bahasa ketika melihat sang pemilik mobil yang ditabraknya.

'Tidak mungkin! Itu bukan dia' batinnya.

Sang pria mengernyitkan keningnya bingung.

"Apakah kita pernah bertemu?" Ucap sang pria pemilik mobil dengan heran.

"Ya?"



Kira kira siapa ya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

And then... i'll be with you, little mouse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang