Chapter 1.

233 29 0
                                    

*****

Jaehyun duduk termenung di kursi balkon kamar nya, memandang langit malam yang gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun duduk termenung di kursi balkon kamar nya, memandang langit malam yang gelap. Bulan tak terlihat seperti biasa nya, hanya ada sedikit bintang yang membantu menerangi.

Mata nya terlihat sembab dan kantung mata nya sedikit terlihat menghitam, tubuh nya mulai mengecil hari demi hari.

Di tangan nya terdapat sehelai foto yang menampilkan 2 orang laki-laki yang salah satu nya adalah diri nya, ia menggunakan jas berwarna putih dengan bunga Aster di genggaman nya.

Wajah nya terlihat seperti manusia paling bahagia di dunia ini, dia saat itu memang merasa bahagia, sangat. Namun, kebahagiaan nya memudar setelah kekasih nya mencampakkan nya.

Sebulir air mata turun membasahi pipi tirus nya, tak ada isakan. Mata nya masih menatap kosong langit malam yang gelap.

2 years ago.

"Taesan." Panggil Jaehyun kepada kekasih nya yang menatap nya.

"Apa arti rumah bagi mu?" Tanya Jaehyun.

Taesan tampak berpikir sejenak. "Rumah adalah tempat ternyaman untuk aku tinggali, tempat yang melindungi ku dari terik nya matahari dan deras nya hujan. Rumah yang paling hangat dan ternyaman yang pernah aku miliki adalah.. diri mu. Hanya Myung Jaehyun sebuah rumah yang paling nyaman di hidup ku." Ucap Taesan. Ia menatap lekat kekasih nya dengan penuh cinta.

Jaehyun tertegun mendengar nya, ia merasa terharu dan tersentuh. Ia menghamburkan tubuh nya memeluk sang kekasih. "Terima kasih, semoga aku memang rumah yang paling nyaman untuk mu, selamanya."

Taesan membalas pelukan itu tak kalah erat.

Jaehyun menghembuskan nafas nya, ia usap air mata yang masih berjatuhan. "Apa aku masih menjadi rumah ternyaman mu?" Gumam nya sambil menatap nanar foto di genggaman nya.

********

Pagi yang indah dan cerah, burung-burung yang berterbangan dengan bebas mulai mengeluarkan suara mereka yang merdu dari atas pohon. Matahari mulai datang menempati posisi nya menggantikan tugas bulan yang menyinari malam.

"Jaehyun-ah."

Jaehyun merasa seperti seseorang mengguncang tubuh nya, ia mengerjapkan mata nya. Matanya menyipit melihat siapa yang membangunkan nya yang sedang tertidur nyenyak.

"Ayo bangun, kau ini tak seperti biasa nya."

Mata nya sudah terbuka sempurna, di hadapannya adalah kekasih nya yang sudah rapi dengan pakaian kasual nya.

"Hari ini aku ada jadwal pemotretan, kemungkinan aku pulang larut lagi, jadi jangan menunggu ku." Ucap Taesan yang sibuk mempersiapkan apa yang di butuhkan nanti.

Jaehyun bangkit dari tidur nya, menyandarkan punggungnya di headboard. "Mau ku buatkan sarapan?"

"Tak perlu, aku terburu-buru. Baiklah, aku berangkat." Taesan mendekat ke arah Jaehyun dan mengecup pipi tirus nya.

Jaehyun menatap kosong kepergian punggung yang terlihat kokoh itu, lagi-lagi hati nya terasa hampa ketika orang itu pergi.




























to be continue.

Dear. My darling | ddingdongz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang