1 week before.
Hari ini Jaehyun sedang ingin pergi menuju supermarket yang tak jauh dari tempat kerja nya, ia bekerja sebagai pegawai toko roti tua yang legendaris. Sudah lama ia menyukai dunia memasak, terutama dalam membuat roti.
Ia di perintahkan untuk membeli bahan bahan untuk pembuatan roti, mengingat stock bahan membuat roti tinggal sedikit.
Dengan hati yang riang diri nya berjalan menyusuri trotoar dengan senyuman yang merekah, senyuman nya terus mengembang sebelum diri nya melihat siluet kekasih nya.
Jaehyun mengernyitkan alis nya, ia lihat jam tangan. “Ini kan jadwal syuting nya, mengapa ia di sekitar sini?” Gumam nya, akhirnya Jaehyun memutuskan untuk mengikuti kekasih nya.
Ia terus mengikuti dari jauh agar tidak ketahuan, hingga langkah nya terhenti ketika Taesan berhenti di sebuah cafe yang sedikit jauh dari banyak nya orang yang lewat.
Jaehyun melihat dari seberang cafe, itu benar kekasih nya. Mata nya membulat apa yang di lihat nya barusan.
Kekasih nya mencium bibir seorang wanita dan merangkul pinggang nya mesra, dada nya terasa sesak. Air mata nya mulai berjatuhan dengan deras.
Ia tak ingin berlama-lama di sana, Jaehyun pergi meninggalkan kawasan itu lari secepat mungkin untuk sampai ke supermarket. Tak peduli jika orang-orang melihat nya dengan pandangan aneh.
.
.
.Jaehyun tak menyangka, kekasih nya sebegitu cepat nya membuka hati untuk orang lain. Bertindak sesuatu? Tidak. Jaehyun tak berani melakukan nya, dan ia masih sangat mencintai kekasih nya.
Han Taesan adalah seorang aktor yang terkenal di negara ini ia juga selalu mendapat penghargaan sebagai aktor terbaik, ia mempunyai banyak sekali penggemar. Bahkan orang-orang tak tahu jika aktor tampan itu sudah memiliki kekasih, jika diri nya mengaku di hadapan publik kalau ia adalah kekasihnya. Mungkin ia sudah di anggap gila oleh semua orang, karena mengaku sebagai kekasih dari aktor tampan itu.
“Astaga, Jaehyun! Gosong!!”
Teriakan itu membuat diri nya tersadar dari lamunan nya, dan segera mematikan oven yang sedang memanggang roti.
Jaehyun membuka oven itu, seketika asap hitam mengepul membuat semua orang yang berada di dapur terbatuk-batuk.
“Uhuk uhuk.. oh astaga, bagaimana ini bisa terjadi?” Ucap seorang nenek tua yang baru saja datang, karena mendengar keributan dari arah dapur.
Jaehyun menolehkan kepala nya, ia bungkukkan tubuh nya berkali-kali. “Halmeoni, aku benar benar minta maaf ini salah ku. Maafkan aku, aku lalai.”
Nenek itu mendekat dan melihat ke arah oven yang terlihat roti roti yang sudah terbentuk sempurna itu gosong.
“Tidak apa Jaehyunie, kau tidak sengaja. Kita buat yang baru ya?” Ucap nenek yang menepuk bahu Jaehyun.
*****
Pukul 11 malam
Taesan memasuki rumah yang ia tinggali bersama Jaehyun dengan lesu, jadwal nya lumayan padat hari ini ia merasa sangat lelah.
Rumah ini.. terasa begitu sepi saat ia memasuki nya, biasa nya akan ada yang menyambutnya saat ia pulang. Namun, ia yang meminta kalau Jaehyun tak perlu menunggu nya sampai pulang.
Biasanya Jaehyun tetap akan menunggu sampai ketiduran di sofa ruang tamu, kini.. Jaehyun benar-benar menuruti nya.
Segera ia langkahkan kaki nya menuju kamar nya dan Jaehyun tempati, ia buka perlahan pintu itu takut jika Jaehyun yang tertidur malah terbangun.
Ia meletakkan barang-barang nya di meja, dan mendudukkan diri nya di tepi ranjang. Taesan menatap Jaehyun yang tertidur memunggungi nya, ia usap bahu itu.
Mata nya menyendu melihat tubuh kekasih nya semakin mengurus. “Mimpi indah, aku mencintaimu.” Satu bisikan ia ucapkan di telinga Jaehyun sebelum menuju ke kamar mandi.
Taesan tak menyadari jika Jaehyun tak sepenuhnya tertidur, kekasih nya pembohong. Ia tak yakin kalau kekasihnya masih mencintai nya, air mata nya kembali mengalir di pipi nya dengan susah payah ia sembunyikan isak tangis nya.
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear. My darling | ddingdongz
FanfictionAttention ❗ It's bxb! ts : dom myungj : sub if you don't like this story, just go away! and it's my first story.