01. RES

1 0 0
                                    


Selamat membaca.

01.

"teh tawar satu." Pesan Ares lalu melenggang begitu saja, menabrak siswa dan siswi yang berlalu lalang di kantin.

Ares Colden Atmadewa laki-laki berparas tampan namun kejam, sorot mata yang seringkali menunjukan permusuhan membuat Ares memiliki banyak musuh, tak lepas dari itu Ares juga tidak kehilangan banyak orang tulus seperti sahabat-sahabat nya. Bukan ketua geng, tapi Ares memiliki 3 sahabat pria dengan sebutan GALATICOS.

Santai Ares berjalan menuju meja nya kemudian duduk. "Soda satu," ujar nya lalu mengambil satu soda yang telah Cosbra sandybara bawa.

"Sehat-sehat ginjal Ares," Daren Dirgodingrat mengusap dadanya pelan bagaimana seharian ini Ares telah menghabiskan berkaleng-kaleng soda.

"Santai aja, dokter banyak, nyawa Ares kan ada 9 kaya kocenggg!" Heboh skay Dilan Dikara lalu menepuk pundak Daren pelan.

"Eh iya Res, katanya ada kakel cakep pindahan dari Rusia," Ares mengangkat halis nya satu, ia tatap Cosbra serius.

"Buat lo aja," sahut Ares setelah memberikan ekspresi penasaran.

"Lo gamau?" Tawar Cosbra dengan nada menggoda.

"modelan dia kaga mau? hahaha!" gelak tawa memenuhi kantin pojok.

"bukan gitu, masalah nya cewe yang kemarin aja masih spam chat gue, tai." desis Ares dengan delikan tajam yang membuat tiga sahabat nya tertawa.

"I'm badboy, anjayy!" Heboh Daren.

Ares diam jari-jari nya meorogoh saku lalu mengambil satu kotak berisi batang-batang kecil, Ares hempit di unjung sudut bibir kemudian membakar nya di ujung, hisapan lalu asap mengepul di udara.

"Di sekolah bego!" Sentak Cosbra melihat aksi merokok Ares.

"Apa masalah, cuma ngerokok," jawab Ares santai, lalu kembali menghisap rokok nya.

"Res," panggilan itu tidak Ares gubris, ujung sudut mata nya menilik ke tubuh kecil manis gadis di samping.

"Hm?" dehem Ares, sekarang rokok nya di hempit jari-jari sembari meneguk sisa soda di kaleng.

"Aku mau ngomong," Ares menarik nafas nya panjang ia matikan rokok yang menyalah di meja.

"Nanti, lo ga liat gue lagi apa?" Jari Ares lalu bergerak-gerak memberi isyarat untuk sahabat-sahabag nya mengurus gadis ini.

"Urus, males gue." Desis Ares lalu pergi begitu saja tanpa menoleh kembali ke arah gadis itu.

Gadis yang baru saja meminta waktu Ares itu adalah, Flora Fadres gadis satu angkatan yang selalu Ares buat jatuh se jatuh-jatuh nya dalam cinta, lalu Ares jatuhkan se jatuh-jatuh nya ke dalam ke pahitan. Flora selalu mengalah demi tetap bersama Ares, selalu mengalah, demi Ares.

ENIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang