Selamat datang.
Selamat membaca.
03.
Setelah mengetuk pintu, Ares bersandar di balik pintu. Wajah nya penuh lebam, biru, dan ada luka di beberapa bagian, darah begitu segar mengalir membanjiri wajah Ares.
Pintu itu terbuka, kaget, Flo segera menangkup tubuh Ares ke dalam pelukan nya. Dengan cekatan Flo membantu Ares untuk berjalan, Flo bawa Ares ke dalan kamar nya, kemudian membantu Ares untuk merebahkan diri.
Baru saja Flo akan beranjak dari duduk nya, namun tangan nya lebih dulu di tahan oleh Ares, meski hati Flo masih kecewa dengan Ares, tapi Flo pasti akan membantu Ares untuk mengobati nya.
Flo tepis tangan Ares, tapi, lagi-lagi Flo terhenti. "Flo, maaf..." Entah hanya bohong, atau sekadar kalimat penenang, tapi Flo selalu percaya, walau berakhir kembali terluka.
"Aku ambil kotak p3k, buat kamu,"
"Flo, jangan tinggalin gue," Flo kembali menarik nafas nya dalam-dalam, menangkis segala fikiran yang membuat nya lebih kecewa, setelah nya Flo segera mengambil kotak p3k.
Ares dan Flo adalah sepasang kekasih sejak mereka duduk di bangku SMP kelas 1. Bersekolah di satu sekolah yang sama membuat keduanya saling menaruh perasaan dan sama-sama berkomitment, namun Ares tidak pernah memberikan sebuah kepastian, hanya pernyataan cinta saja, sebenar nya untuk Flo itu bukan masalah besar, tapi semenjak masuk kelas 1 SMA Ares berubah, Ares menjadi cowok yang paling menyakitit, mengecewakan, dan banyak berubah bagi Flo, bahkan Ares sangat buruk untuk nya, Ares selalu melukai hati Flo tanpa kata maaf, dan selalu di ulang, Flo ingin meninggalkan Ares, tapi hati nya tidak sanggup, entah sampai kapan Flo akan bersama Ares dan bersabar, intinya sampai Flo sendiri merasa capek dengan sikap Ares, terlebih setelah pengakuan cinta nya selama 4 tahun, sau tahun belakangan ini Ares Denail dengan perasaan nya kepada Flo, entan hanya sahabat atau pacar Ares pun bingung.
Ares berusaha untuk duduk, ia sandarkan kepala nya dengan beberapa kali ringisan. Ares menatap Flo yang sedaritadi menyiapkan air hangat untuk mengompres luka nya, juga menaruh kotak p3k di nakas.
"Sayang... Sini," rengek Ares menepuk-nepuk space kasur di sebelah nya.
Flo hanya bersikap biasa saja, Flo tahu dia gadis bodoh yang selalu memaafkan tindakan brengsek Ares, tapi Flo tidak bodoh jika hati nya sakit, Flo juga tidak bodoh sikap Ares yang menyakiti, membaiki, menyakiti lagi, dan membaiki lagi, terus begitu, sampai Flo sendiri merasa bodoh diri dengan sikap Ares.
Flo duduk di samping Ares, ia mulai mengompres luka-luka Ares, tidak ada obrolan sampai Ares membuka obrolan. Ares cekal tangan Flo, guna menghentikan apa yang Flo lakukan.
"maafin aku ya, aku brengsek," lagi, Ares meminta maaf.
"lupain, lagian maaf kamu gapernah bisa aku percaya," Ares mendengus, tapi tidak ada hal yang ingin Ares lakukan, Flo memang akan marah padanya, dan Ares tahu itu.
"Lepas tangan aku res, aku mau obatin luka kamu," Flo masih berusaha menepis tangan Ares yang masih terus mencekal tangan nya.
"Kamu gamau maafin aku?"
Flo terkekeh kecil, membayangkan meng kasihan nya dirinya ini. "aku maafin atau engga, kamu terus giniin aku, ga ada guna nya," tandas Flo, lalu melepas paksa cekalan Ares.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENIGMA
RomanceTidak sedikitpun berfikir bodoh untuk rela kalah demi cinta. Pertarungan akan terus berjalan sesuai garis, Entah menciptakan permainan atau mengikuti permainan, kita sama-sama melangkah untuk kemenangan. Entah darah siapa yang akan mengalir dan men...