"BANGKAI APAPUN ITU YANG DITUTUPI PASTI AKAN TERCIUM BAUNYA, SEBERUSAHA MUNGKIN. KEBOHONGAN TIDAK AKAN MENANG!" -Arzetha Evandra Giovanni
FOLLOW IG @nona_skytha
🎀 HAPPY READING 🎀
"Gimana ini? kenapa aku selalu seperti ini? kenapa aku
di perlakukan seperti ini?" tanya Thania, entah ke siapa.Lalu Thania menatap langit-langit asrama dan tersenyum. "Oke nggak papa, semuanya akan baik-baik saja. Ada Allah Than, ingat itu," ujar Thania menguatkan diri.
"Hm, heran aku ada salah apa ya sama mereka? kenapa sedari sekolah dasar mereka seperti itu?" tanyanya, lalu ia melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan setengah 11.
"Aku, takut untuk hari besok..." Lalu bola matanya tiba-tiba melihat ada sebuah CCTV tersembunyi di pojok ruangan yang ditutup hiasan.
"Baru bisa tidur tenang," ujar Thania, lalu ia memejamkan matanya dan mulai memasuki alam mimpinya.
🜲ArzethaThania🜲
Ke esokan harinya....
Kini seluruh santri sedang berkumpul di masjid sesudah sholat subuh. Sebenarnya hanya Asrama Thania saja yang dikumpulkan tapi karena telah ada bukti karena mereka memasang CCTV jadilah diadakannya di masjid.
Suasana menegang, keringat dingin mengucur dari pelipis Thania, badannya juga bergetar hebat.
Nantinya seluruh pesantren putra dan putri akan melihat dirinya ke depan umum.
Sungguh, ini masalah besar. Kyai, Nyai, Gus, dan Ning pun juga datang, santri putra juga di undang untuk melihat siapa pelaku pencuri uang.
Nyai tersebut langsung melirik ke arah ketua pengurus putri, mengisyaratkan untuk memulai saja.
Pengurus itu mengangguk. "Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh," salam pengurus.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh."
"Kemarin siapa yang kehilangan uang maju dan yang menjadi tersangka juga maju." Mendengar suara tegas itu, Thania dan Lestari berjalan ke depan.
Hal itu membuat Lestari ketakutan karena Sang Nyai yang memiliki tatapan lembut kini menajam, menatap dirinya.
Lestari terus menunduk, ia takut kebohongannya terbongkar.
Apalagi yang ia takut nanti, seluruh santri putra dan putri akan melihat dirinya.
Dari tempat santri putra, Evan yang sedang bercanda dengan temannya kini memaku melihat ternyata Thania menjadi tersangka di depan yang tertunduk.
"Heh itu crush kamu," ujar Zaki memegang pundak Evan.
"Iya ih, kok iso jadi tersangka?" tanya Evan heran.
"Ya mungkin, Si Najis itu butuh duit kan dia orang miskin," celetuk Gadang.
"Heh, jaga cangkemu. Nang masjid iki Ang! lagian dia itu gak begitu!"
"Sok tau, kamu kan baru kenal," jawabnya lagi.
"Halah, tau lah. Liat tuh deketnya dia, kek takut juga. Takut engga ngelakuin itu beda sama takut terbongkar kebohongannya!"
"Yang Akhwat bisa diam?!" Mereka semua langsung terdiam. Evan pun juga tak kalah diam, ia juga dalam hatinya terus berdoa agar Thania tidak bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHA- ArzethaThania
Teen FictionCerita ini akan menceritakan, laki-laki dengan senyum manisnya yang bernama Arzetha Evandra Giovanni dengan rasa gengsinya atas perasaan cinta, bukan hanya rasa gengsi tapi juga karena mereka mengenal dosa berpacaran. Arzetha Evandra Giovanni, laki...