7. Larangan

28 20 15
                                    

Hai REPEWAN☁️
Assalamu'alaikum 🙌🏻

Jangan lupa vote dan komennya
Dan juga follow sebelum membaca 🤗

~HAPPY READING~

"Ngerosting Thania, seru juga yaa," ujar Lestari.

Ayudia terkekeh. "Baru sadar mbak? emang seseru itu ngerosting Thania Si Najis."

"Eh udah-udah kaya ada yang dateng tau," lerai Oka.

"Siapa sih." Ayudia langsung mengintip di jendela lewat kasur Thania.

"Eh mbak pengurus woy!" Benar, pengurus santriwati itu masuk, membuat jantung mereka berdebar kencang.

Ayudia langsung berangsur turun dari ranjang Thania, ia langsung naik ke ranjangnya.

Tanpa mengetuk pintu, pengurus itu langsung membuka pintu asrama sembari mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum," sapanya.

"Wassalamu'alaikum."

Ayudia langsung berbisik pada Lestari. "Ih kok kaya ada hawa-hawa mau di hukum ya?"

"Iya ih, apa jangan-jangan Si Najis itu ngadu sama pengurus?" Ayudia tidak menjawab, ia hanya mengangkat bahunya.

"Mbak, tadi lihat Thania." Pengurus itu bola matanya bergerak memperhatikan mereka ber-lima.

"Dia bawa jajanan banyak, nggak mungkin kan kalo buat dia sendiri?"

"Kalian nggak nyuruh kan?" Ayudia, Lestari, Latifa, Fina, Oka, mereka semua menggeleng sembari menunduk.

"Yakin?" tanya pengurus itu memastikan, lalu ia berjalan ke arah banner yang bertuliskan tata tertib pesantren dan larangan yang di lakukan para santri.

"Larangan nomer 7 yaitu sesama santri di larang memerintah untuk membelikan atau mengambilkan sesuatu. Jadi, jangan sampai kalian langgar oke? mungkin kali ini lolos dan ya mungkin itu memang punya Thania," jelas pengurus itu dengan nama tag Qurota Ayunda Xaqiyyatha, jabatannya sebagai ketua pengurus santriwati.

Memang jika sang pengurus itu memiliki nama tag, di pasangkan bagian hijabnya.

Ia adalah pengurus yang sangat disukai para santri, memiliki sifat ramah itu membuat para santri menyukainya.

Tak hanya sifatnya yang dikagumi, ia juga memiliki prestasi tinggi yang membuat semua orang insecure. Bagiamana tidak insecure, ia menyelesaikan 30 juz waktu umur 10 tahun.

Sering mendapatkan piala dan piagam karena membaca Al-Qur'an dengan suara merdunya. Golongannya dulu berasal dari keluarga tak mampu, tapi berkat suara emasnya dan sering di undang-undang jadilah ekonomi keluarganya membaik.

🜲ArzethaThania🜲

"SIAPA YANG BERANTEM?" Suara tegas nan besar tersebut menggelegar, saat pintu terbuka.

Mereka semua terdiam sembari menunduk. "Kenapa diam? coba liat larangan nomer 1 yaitu sesama santri tidak boleh berantem. Jangan di langgar, ayo saling minta maaf, saya nggak akan beri hukuman kali ini tapi jika terulang kembali akan saya beri hukuman antara menghafal atau berdiri di depan jama'ah."

Mendengar itu mereka semua langsung saling meminta maaf. Pengurus dengan nama tag Muhammad Zahir Yaqinnala, dia adalah ketua pengurus santriwan.

Matanya menyapu, memperhatikan mereka semua.

"Tulus nggak? Ingat jangan berantem sampai 3 hari, nggak boleh. Ya udah saya permisi dulu karena dipanggil Pak Yai, assalamu'alaikum," ujarnya, lalu menghela pergi ke ndalem karena tadi saat berjalan menuju ndalem dan kebetulan melewati asrama Evan ia menemukan sebuah keributan.

ARTHA- ArzethaThania Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang