01 : Bertemu

17 0 0
                                    

Aku tidak tau ini memang jalan takdir atau bagaimana? Tapi bukankah ini terlalu mendadak untukku tuhan, aku belum siap menerimanya tuhan.

_Chrysania Ilyana Rosalind_

Seperti biasa gadis yang biasa dipanggil Sania, kini melangkahkan kakinya ke gedung yang menjulang tinggi, sudah hampir tiga bulan lebih gadis tersebut menyandang statusnya sebagai karyawan di perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi tersebut.

Perusahaan yang sudah dikenal banyak orang dengan segudang prestasi dan teknologi canggih yang diciptakannya. Perusahaan yang menjadi impiannya sejak dulu, dan kini ia akhirnya mewujudkan impian itu, Saat ini Ia hendak melangkahkan kakinya memasuki perusahaan panggilan seseorang dibelakang tubuhnya membuat dia menghentikan langkahnya.

"Sania!." Panggil seorang perempuan dari belakang tubuh Sania.

Sania memutar tubuhnya dengan senyuman tipis ke arah perempuan yang ada dibelakangnya, "Dhea." Sapanya.

"Tungguin gue!" Ucap Dhea dengan berlari ke arahnya.

Dhea merangkul lengan gadis yang begitu dekat dengannya selama sebulan ini, "Kau tidak lupa untuk mencetak laporan meeting nanti kan?." Tanya Dhea dengan berjalan memasuki perusahaan bersama Sania.

"Mana mungkin aku lupa hal yang sangat penting itu, selama aku bawa flashdisk nya aku akan cetak di perusahaan nanti." Saut Sania.

"Bagus deh, untung kau tidak lupa flashdisk nya, kau kan sering lupa kalau sudah lembur di kos." Ucap Dhea.

Sania tiba-tiba menghentikan langkahnya dengan sedikit berfikir, membuat Dhea ikut berhenti, "Gue udah masukin belum ya?." Tanya Sania dengan menatap Dhea.

"Jangan ngawur kau San, bisa kena marah kita semua kalau kau beneran kelupaan!!." Sentak Dhea menatap Sania yang membongkar tasnya.

"Dhe, gue lupa, Ada dimeja belajar gue!! Sial!!." Sania berlari keluar perusahaan tanpa memperdulikan tatapan orang-orang sekitarnya yang memandangnya aneh.

Dhea menghembuskan nafasnya kasar, "Kebiasaan tuh anak." Gumamnya dengan memijit pelipisnya.

Sania menatap jam yang bertengger di pergelangan tangannya, kurang 30 menit lagi sebelum jam kerja, ia menatap jalanan menunggu ojek yang ia pesan.

"Ck!! Bisa telat gue kalau gini!." Decaknya kesal.

Karena tidak segera datang akhirnya ia memilih untuk berlari dari kantornya ke kos.Walaupun jaraknya terbilang tidak jauh hanya sekitar 15 menit tapi tetap saja, itu tidak cukup untuk dirinya sampai di perusahaan tepat waktu, baiklah ia akan memasrahkan diri jika gajinya di potong, paling tidak meeting nanti tidak ada masalah itu lah yang sekarang ia pikirkan.


Sebelum sampai kos, ia berniat memesan ojek, setidaknya dari kos ke perusahaan ia bisa memotong waktu agar ia tetap bisa sampai di perusahaan tanpa telat.

Dan sekarang disinilah ia, di atas motor ojek dengan nafas yang masih naik turun, ia menatap jam di pergelangan tangannya, menunjukkan pukul 08.20 sepuluh menit lagi, Bisa!! Pasti bisa!! Yakinnya.

Sampai akhirnya ia sampai di perusahaan tanpa membuang waktu Ia segera turun dari motor ojek, "Ini ya pak, terimakasih banyak ya pak." Ucap Sania memberikan uang lembar ke tukang ojek tersebut.

MY HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang