Chapter 1 | 21+

465 79 3
                                    

Jangan lupa tekan tanda bintang yaa ⭐️

---
notes: 🔞 This scene contains adult elements, readers are requested to be wise when reading

---

Malam itu, seorang pria berjas hitam berjalan sempoyongan dan bersimpuh ditengah jalan, sebelum pada akhirnya dia menyandarkan tubuh besarnya disisi dinding penthouse miliknya.

Lingkaran dibawah mata pria itu hitam dan wajahnya memucat seperti dilapisi tepung, jiwanya tidak sadarkan diri usai meneguk dua botol wine sekaligus disebuah bar usai dirinya bekerja.

Kaki lunglainya membawa masuk tubuhnya yang berjalan tidak beraturan itu kedalam rumah, tapi begitu ia tiba diruang tamu dirinya harus dibuat kesal saat sang istri menegurnya cukup sarkastik. Sementara perasaan pria itu tentu dalam kondisi tidak baik-baik saja.

"Dari mana saja kau hingga dini hari seperti ini? Apa kau menghabiskan waktumu lagi untuk pergi ke-bar? Sudah kukatakan bukan ka-"

Belum sempat melanjutkan kalimatnya, gadis itu tertegun saat pria dihadapannya yang menjabat sebagai suaminya itu membentaknya dengan kasar.

"Apa baru sekarang kau mengkhawatirkanku? Aku juga harus bertanya demikian padamu. Kapan kau akan meluangkan waktumu untukku? Seharusnya kau tidak mempedulikan apa yang aku mau jika kau sendiri tidak pernah menganggapku hadir disini, dasar gadis egois!"

Elletra yang merupakan sang istri dari pria yang menjabat sebagai CEO Tech dihadapannya saat ini menatapnya penuh rasa kesal yang tertahan.

"Apa kau fikir aku pergi bermain-main? Kau juga tahu aku bekerja! Kau tahu menjadi dokter bukanlah pekerjaan yang mudah..."

"Lalu? Apa itu semua berkaitan denganku? Tidak cukupkah seluruh uang yang aku berikan untukmu? Harta, mobil, semua yang kamu inginkan aku bisa mewujudkannya saat ini juga. Aku hanya meminta perhatianmu, apa itu sulit?" Pria dengan nametag Rey Grayson itu melotot tajam pada sang istri yang kini tertunduk cemas.

Tak urung, Elletra yang tidak ingin kalah bicara mengangkat kembali perkataannya dan membantah pernyataan Rey.

"Apa kau lupa kesepatan kita sebelum menikah? Aku seorang dokter bedah, dan artinya aku melayani seluruh pasien yang hendak menjalani operasi, tidak ada waktu berhenti untuk itu. Aku harus berjaga satu hari penuh, dan saat itu kau bersepakat bahwa apapun masalah yang aku hadapi, kau akan selalu ada untuk mendukung langkahku. Mengapa kau mengungkit hal itu setelah dua tahun kita menikah?" Netra coklat milik elletra menyipit menatap rey, kerutan dialisnya terbentuk tak nyaman dan gigi gerahamnya terkatup rapat saat melihat perubahan ekspresi sang suami.

"Kau egois."

"Kau benar-benar egois. Bahkan hanya untuk melayaniku saja, kau tidak akan mau menyempatkan waktu luangmu setelah bekerja. Bagaimana bisa kau begitu peduli dengan orang lain sementara kau mengabaikanku?"

"Aku lelah.."

Nafas Elletra tercekat, dia berkata dengan suara yang paling kecil, hampir tidak terdengar, dan suasana mendadak hening. Ketegangan yang tadinya mengisi atmosfer kini berubah menjadi sunyi.

"Aku sudah berusaha menyisihkan waktu untuk bersamamu, tapi jadwal pekerjaanku selalu padat...apa kau fikir aku tidak juga ingin melakukan banyak hal denganmu? Aku tak pernah urung untuk menghabiskan waktu denganmu, tapi pekerjaanku selalu menuntutku. Aku ingin, tapi aku tidak bisa."

Elletra kini menunduk lesu, wajahnya tidak sedikitpun terangkat untuk menatap Rey yang masih setia berdiri dihadapannya sembari menggenggam jas hitamnya yang berantakan.

Don't Worry Darling 21+ [On-Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang