All Out Of Fight

197 24 4
                                    

Tak lama terdengar suara ketukan pintu, Jiang Cheng menghela nafas lega, Wei Wuxian membuka pintu, ternyata salah satu shidinya, murid junior sekte yunmengjiang.

"Kalian sedang apa disini? Kenapa tidak segera bergegas? Nyonya Yu akan melatih kita semua" Murid Junior tersebut memperhatikan wajah Jiang Cheng yang memerah seperti kepiting rebus.

"Baiklah ayo kita segera ke aula untuk latihan" Wei Wuxian lalu pergi mengikuti murid junior dan setelah beberapa saat Jiang Cheng sempat kehilangan fokusnya, akhirnya setelah fokusnya kembali, mengikuti Wei Wuxian dan shidinya.

Nyonya Yu Ziyuan tampak garang melihat keterlambatan Jiang Cheng dan Wei Wuxian, cambuk zidiannya langsung melayang mengenai kaki Jiang Cheng dan Wei Wuxian.

"Ampuuun bibi!" Wei Wuxian berseru kesakitan.

"A niang!" Jiang Cheng juga berteriak kesakitan.

"Kemana saja kalian telat begini sedangkan acara beberapa hari lagi akan dimulai dan kalian malah bersantai bukannya lebih giat berlatih!" Bentak Nyonya Yu Ziyuan.

"Itu A Xian yang telat" Jiang Cheng menunjuk Wei Wuxian.

"Kalau bukan karena A Cheng yang mengganggu duluan di kamar juga tidak akan telat" Wei Wuxian mengelak.

Cambuk zidian melayang lagi mengenai tangan Jiang Cheng dan Wei Wuxian sehingga pada akhirnya mereka diam dan tidak berani lagi membantah sedangkan Nyonya Yu Ziyuan melotot garang kemudian sesi latihan pun dimulai dengan diajarkan dan diawasi langsung oleh Nyonya Yu Ziyuan.

*****

Hari yang ditunggu tiba, sekte Yunmengjiang tampak meriah mempersiapkan acara festival perlombaan seluruhnya berpartisipasi dalam menyambut acara tahunan yang diselenggarakan untuk menentukan tahun ini tuan muda atau nona muda dari sekte mana yang akan menjadi juara.

Wei Wuxian dan Jiang Cheng sebagai tuan rumah berdiri di gerbang untuk menyambut kedatangan para kultivator berbagai sekte tersebut.

Yang pertama datang adalah sekte Qinghenie dengan Nie Mingjue sebagai pemimpin sekte dengan adiknya Nie Huaisang si tuan muda pesolek yang selalu menyembunyikan wajahnya dari balik kipas dan pedangnya hanya dijadikan hiasan menggantung di pinggangnya.

Wei Wuxian tidak bisa menahan tawanya melihat Nie Huaisang, bagaimana bisa kakaknya seperti Nie Mingjue sangat garang sedangkan adiknya lembut dan feminin, menyadari sikap saudara seperguruannya yang akan menyinggung sekte Qinghenie tersebut membuat Jiang Cheng menyikut perut Wei Wuxian hingga membuatnya berhenti tertawa.

Kedatangan selanjutnya sekte Qishanwen dan para rombongannya, melihat sikap Wen Chao dan Wen Xu yang sombong membuat Wei Wuxian mendengus, namun begitu melihat kakak beradik Wen Qing dan Wen Qionglin membuat Wei Wuxian tampak tertarik melihatnya, Wei Wuxian mendengar Wen Qing wanita yang paling cerdas, jenius, kultivator medis sedangkan adiknya pemuda pemalu.

Mata Wei Wuxian berbinar-binar akhirnya bisa bertemu sosok Wen Qing yang hebat yang selama ini hanya bisa didengar dari rumornya, melihat sikap Wei Wuxian yang begitu antusias menatap wanita cantik tersebut, membuat Jiang Cheng mendengus kesal.

"Perhatikan sekelilingmu!" Tegur Jiang Cheng.

"Itu Wen Qing, lihatlah bukankah dia sangat mengagumkan?" Seru Wei Wuxian.

"Diamlah jangan menggoda wanita, dia bukan seperti wanita yang kau goda di pasar dan jangan cari masalah dengan sekte Qishanwen!" Jiang Cheng menatap tajam Wei Wuxian.

"Ah iya aku tau" Wei Wuxian mendesah pelan.

Setelah rombongan sekte Qishanwen selanjutnya rombongan sekte Lanlingjin yang sangat meriah tampak Jin Zixuan dan sepupunya Jin Zixun.

"Cih! Si merak sombong!" Wei Wuxian mendengus.

"Diamlah!" Tegur Jiang Cheng.

Lalu terakhir adalah sekte Gusulan dengan jubah hanfu putih dan pita dahi dikeningnya, saat menyambut Lan Xichen dan Lan Wangji, dua giok Lan yang terkenal, Wei Wuxian tampak kagum, mereka berdua bagaikan keindahan musim semi.

Lan Wangji giok kedua sekte gusulan itu menatap Wei Wuxian dengan penuh minat dengan mata emasnya, sedangkan Lan Xichen tersenyum ramah melihat Wei Wuxian dan Jiang Cheng, hal ini membuat Jiang Cheng kesal, untuk menunjukkan bukti kepemilikannya, Jiang Cheng melingkarkan tangannya di bahu Wei Wuxian sehingga akhirnya Lan Xichen dan Lan Wangji segera memasuki sekte yunmengjiang.

*****

Setelah seharian menyambut tamu, Wei Wuxian pun ke hutan di bukit yunmengjiang untuk mencari sahabatnya, Xue Yang seperti biasanya.

"Hai! Sudah lama menunggu?" Xue Yang menyapa Wei Wuxian.

"Baru saja" Jawab Wei Wuxian.

"Kenapa kau disini, bukankah harusnya kau mempersiapkan lomba itu?" Xue Yang bertanya.

"Sudah selesai menyambut para tamu sekarang waktunya aku bisa bersantai" Jawab Wei Wuxian.

"Apakah ada hal yang membuatmu tertarik?" Xue Yang bertanya.

"Belum tau ya karena aku belum melihat kemampuan masing-masing peserta" Jawab Wei Wuxian.

"Sudahlah kita bermain disini saja berburu" Ajak Xue Yang langsung disetujui Wei Wuxian.

*****

Di kamar tamu tempat dua giok Lan berada, tampak Lan Xichen sedang melukis dan adiknya Lan Wangji sedang membaca.

"Wangji"

"Mn?"

"Bagainana menurutmu tentang Wei gongzi?"

"....." Pupil mata Lan Wangji melebar.

"Dia sangat menawan kan?" Lan Xichen tersenyum lembut.

"Mn"

"Aku tertarik padanya" Lan Xichen tersenyum lembut.

Lan Wangji menoleh ke arah Lan Xichen, keningnya berkerut, Lan Xichen tersenyum.

Uke LiarkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang