Chapter 31

3K 427 51
                                    

Milson, Hema dan Yevany tidak tau menahu perihal
Apa yang membuat Jimmy dan Roxy belum juga masuk kedalam mobil. Posisi duduk mereka di dalam mobil, Yevany berada di samping pengemudi  sedangkan Milson dan Hema di belakang, Milson mengerutkan dahinya dan beberapa kali mengecek jam di handphone miliknya sambil melirik kearah Jimmy dan Roxy yang sejak tadi masih berdiri di luar.

Meanhwile di luar mobil

"Jim ini bukan mobil kecil, muat kok kalo cuman ber 5" Butuh waktu 4 detik untuk Renjun membalas pernyataan Jimmy yang mengatakan jika mobil ini hanya muat untuk ber-4 saja.

"Bakal sempit banget, gue pesenin taxi" Renjun mengecek jam tangan yang terpasang di lengan miliknya, 10 menit lagi acara penutupan ospek akan dimulai dan jarak tempuh dari apartemen Roxy menuju  kampus membutuhkan waktu setidaknya 15 menit.

(BELUM DI EDIT )

"lu kenapa sih? Space di belakang itu masih lega buat gue duduk, gue pangku sama Hema juga gak nolak dia" Balas Renjun tidak terima, Belum sempat Jimmy membalas perkataan Roxy, Milson keluar dari mobil dengan wajah tertekuk.

"Lagi pada ngapain sih? Ayok ini udah telat" Milson berkata dengan nada membentak karena dia tau jika saat ini mereka sudah pasti telat saat tiba disana, Milson merupakan orang yang disiplin dia tidak suka datang terlambat kecuali jika ada urusan yang mendesak.

"Lu bilang sama jim-" - Roxy

"Ayok" belum sempat Roxy mengajukan protes, Jimmy lebih dulu masuk kedalam mobil,  Milson juga menyusul Jimmy untuk masuk kedalam mobil.

Tanpa menunggu Roxy, Jimmy langsung menjalankan mobil dan benar benar meninggalkan Renjun sendirian, Renjun dibuat binggung sebenarnya apa yang terjadi pada Jimmy. Sejak pagi tadi Renjun merasa tidak memiliki masalah atau membuat Jimmy marah sampai Jimmy tega meninggalkan dirinya.

Baru membuka handphone milik Roxy untuk  memesan taxi, tiba-tiba tubuh Renjun membeku karena teringat tentang salah satu scene dimana Jerry menjemput Yevany Tanpa menawarkan tumpangan untuk Roxy yang berada  disebelah Yevany, terasa seperti Dejavu namun bukan Jerry yang meninggalkan Roxy melainkan Jimmy dengan situasi yang berbeda namun Roxy sama sama ditinggalkan.

"Mau gimanapun gue coba buat ngubah alur cerita, ternyata bakal sama aja tapi dengan cara yang beda" Renjun dibuat merinding, apakah di akhir cerita Renjun juga akan mengakhiri hidupnya tapi dengan cara yang berbeda (?)

-----------------------------

Meanhwile in another side

"Jim, itu Roxy belum masuk" Milson terkejut ketika Jimmy yang menjalankan mobil Tanpa menunggu Roxy masuk kedalam mobil, padahal Hema sudah menggeser duduknya ketengah.

"Katanya mau naik taksi" Jawaban singkat Jimmy tentunya mengundang tanda tanya besar bagi Yevany, kakaknya sama sekali tidak mengatakan apapun padanya.

"Mana ada Roxy bilang gitu, balik kasian woy" Hema yang sejak tadi diam karena masih memproses langsung membuka suara, meskipun Roxy berada di depan apartemen miliknya tetap saja Hema merasa khawatir meninggalkan Roxy sendirian.

"DIA SENDIRI ANJING YANG BILANG MAU NAIK TAKSI" Jimmy membentak kearah Hema, Milson reflek menyentuh bahu Hema dan menggelengkan kepalanya seolah memberi tanda untuk  tidak meladeni Jimmy.

"Lu ada masalah apa sama Roxy?"  Milson sejujurnya sudah murka dengan tingkah Jimmy yang meninggalkan Roxy begitu saja bahkan alasannya sama sekali tidak masuk akal.

"Kak, kalo ada masalah sama kak Roxy gak gini caranya" Yevany berkata dengan suara gemetar menahan tangis, bukan karena dia takut pada Jimmy tapi Yevany takut jika terjadi sesuatu pada kakaknya.

My Brother Is Protagonis [noren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang