INFORMASI

40 35 3
                                    

Kalok typo tandai📌Vote+spam komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalok typo tandai📌
Vote+spam komen

~•~

Queen sudah di bawa ke salah satu tempat duduk yang berada di koridor sekolah, banyak sekali pertanyaan yang di keluarkan oleh ke 4 sepupunya Qala. Rasanya mulut Queen sekarang sudah sangat capek untuk menjawab. Tetapi apalah daya ia harus menjawab demi sosok Ara kakaknya sendiri yang harus bisa ia temukan jasadnya.

Tidak terlalu banyak informasi yang di keluarkan Queen tetapi sedikit membantu mereka, untuk Kenan mereka sudah tau dimana letak dan dimana ia duduk.

Sekarang Algi mencoba mengajak mereka untuk menemuin Kenan ke dalam kelasnya, ya walaupun mereka tidak tau apalah Kenan ada di sekolah ataupun tidak.

"Berarti lo tau kapan aja si Kenan datang kesekolah?." Tanya Bang Bio dengan wajah yang serius

"Kalok untuk itu maaf kak aku gak tau sama sekali, 2 hari yang lalu aku sempat ngeliat Kenan keluar dari gudang belakang, gudang kosong yang udah buruk banget. Dia keluar dari sana bareng teman-temanya tapi-." Hentikan Queen ucapannya membuat mereka ber lima mendadak berhenti.

"Why?." Ucap Shaka

"Jejaknya ilang gitu aja, jalannya kak Kenan cepet banget kak aku gak bisa ngejar dia." Jawabnya dengan nada kesal.

"Tapi gudang itu...gudang dimana kita datangin bukan? Gudang besar yang penuh dengan segala hal apa mungkin jasadnya Ara di situ?." Selidih Algi dengan menerka-nerka.

Mereka semua mendadak diam dan berfikir sejenak, tidak mungkin sosok Kenan mendatangin gudang kosong, usang, jorok dan berdebu seperti itu, apalagi Gudang itu cukup tidak etis untuk di katakan sebagai gudang, melainkan seperti tempat terbengkalai yang sudah beberapa tahun silam.

Bang Bio ia sedikit bingung harus bilang bahwa tempat itu ada jasadnya Ara atau tidak. Sementara Bagas ia hanya diam, dia manusia paling aneh dan paling brengsek ketika hal semacam ini susah untuk ia bantu. Rasanya mereka ingin menonjok mukaknya Bagas, kapan ia akan berbicara dan mengeluarkan kata kata bahwa ia tau dimana jasadnya Ara.

Sedangkan Shaka terus saja memutar mutar isi fikirannya dan penglihatannya, ia dan ke 4 sepupunya juga harus memecahkan misteri wanita turis itu. Mereka juga harus mencari keberadaan ayahnya wanita itu, yaitu albert.

Algi, rasanya Gudang yang di katakan mereka sangat kuat auranya. Rasanya Aura aura itu terus memanggil Algi untuk balik ke sana.

"Aku tau." Ucap Queen secara spontan.

"Kenapa?." Tanya Qala dengan sigap

"Pak aji, dia satpam sekolah ini. Aku yakin dia juga tau semua cerita soal kak Ara, aku denger juga dari kak cindy kalok pak Aji itu pernah ngeliat Kenan masuk ke gudang." Ucap Queen memberi tau.

"Kalok gitu mari kita temuin pak Aji." Ucap Bang Bio dengan kesigapannya.

Mereka ber 6 belari ke pos satpamnya pak Aji. Satpam yang sudah sejak lama menjaga sekolah ini, bahkan tubuhnya pak aji ada sudah di katakan sudah tua keriput tetapi masih tetap kuat dan pemberani.

Dengan langkah yang cepat mereka buru-buru menjumpai pak Aji, sekitar 1 jam lagi sekolah akan bubar dan kelas sudah habis. Mereka tidak akan bisa lagi mencari informasi lebih lama di sekolah ini, kecuali dengan hari esoknya. Hari dimana mereka harus masuk sekolah kembali.

Brak...

"Astagfirullah..." terkejut pak Aji yang lagi menyeruput kopi.

"Ma-maaf pak." Ucap mereka yang sudah mati ngos ngosan.

"Pelan-pelan den...neng." ucap pak Aji yang menengkan mereka

Dengan 3 kali tarikan nafas akhirnya mereka sudah bisa menstabilkan pernafasan mereka dengan baik, dan detakan jantung mereka.

"Pak bisa saya bicara sebentar sama bapak?." Ucap Bagas yang meminta Izin

"Bicara soal apa ya den? Serius banget kayaknya." Tanya pak Aji yang sedikit bingung.

"Boleh duduk pak?." Tanya Algi yang melihat keberadaan mereka yang berdiri rasanya kurang pas.

"Silahkan den..neng." balas pak Aji.

"Oh iya tadi mau bicara apa den?." Tanya pak Aji ulang

"Gini pak-." Berbenti Bang Bio membuat semuanya diam tanpa suara.

"Soal Ara pak?."

"HAH NENG ARA!." terkejut pak Aji dengan kencang.

SSSSTTTTT....

"Pelan-pelan pak." Balas Shaka yang sedikit gemas melihat tingkahnya pak Aji.

"Iya pak soal Ara, bapak tau kan soal itu?." Tanya Bang Bio balik

Pak Aji malah diam dan menundukkan kepalanya, setelahnya ia berdiri yang mengambil kotak kecil panjang, yang ntah apa isinya.

Pak Aji dengan tangan yang sedikit gemetar pun membuka kotak itu, ia memperlihatkan banyaknya uang di dalam serta surat yang ia keluarkan bertulisan.

'DIAM ATAU MATI!!'

Mereka mengerutkan keningnya dan mengangkat sebelah alisnya dengan wajah yang mati kebingungan. Pak Aji masih tetap diam dan menutup kembali kotak itu, setelahnya ia mengambil gelang tangan berwarna hijau putih dan memberikannya kepada Queen.

"Ini kan gelangnya kak Ara." Ucap Queen yang menahan air matanya.

"Pak tolong bantu kami." Ucap Qala pak Aji masih tetap diam

"Jadi di saat itu-."

Next chapter berikutnya....

MISTERI KELAS UJUNG [TEKA TEKI SEKOLAH ANGKER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang