Chapter05 - TSO: AATUW

134 21 0
                                    

•Rules•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•Rules•

- Lapaknya Harem gak suka? Skip!
- Vote + komen biar di sayang pia;)
- alur bisa kapan saja berubah sesuai isi fantasi saya.
- Call me pia 🤙

***


Aubrey termenung didalam kamarnya, iyapp
Kamar yang ditempatinya kini berada di Castle Milik Alaric, lelaki itu mengurungnya disini selama seminggu atau entahlah, beberapa percobaan melarikan diri telah Aubrey lakukan tetapi semua hanya mendapatkan hasil yang gagal.

Lelaki penghisap darah itu selalu saja dapat menemukan, Aubrey bersyukur dia tidak di apa-apa kan oleh nya.

Aubrey ingin tau keadaan Alisher, bagaimana keadaan nya apakah dia baik-baik saja? Dan apa dia akan menolong nya?

Tiba-tiba lengan besar memeluk pinggang ramping Aubrey dia Alaric ia cukup nyaman di posisi nya yang memeluk Aubrey dari belakang serta menaruh dagunya di bahu gadis itu.

Matanya terpejam menghirup dalam-dalam bau manis yang menguar dari tubuh Aubrey.

"Reyla, mengapa kau sangat berbeda dengan yang dulu? Kau seperti orang yang berbeda " ucap Alaric dengan mata yang senantiasa terpejam.

Aubrey tidak mengatakan apapun, sedang seminggu ini juga sifat Alaric begini padanya dan mengatakan hal yang sama, Aubrey sudah bosan.

Alaric menggeram, ia menggigit bahu Aubrey tapi tidak sampai berdarah, karena lelaki itu tau jika ia melakukan hal itu akan berdampak buruk, ia akan mencoba sabar untuk mendapatkan jawaban yang dia ingin kan.

Aubrey bergeming, ia hanya memandang kosong kearah jendela besar yang mengarah langsung ketaman castle.

Sungguh! Stok kesabaran Alaric mulai terkikis, Alaric mendorong tubuh Aubrey ke ranjang ia menindih tubuh kurus Aubrey dengan tubuh besarnya itu, Aubrey nampak terkejut ia ingin memberontak tapi apa daya Alaric langsung mencekal tangan nya di atas kepala dan lutut Alaric berada di antara dua pahanya.

"Aku sudah tidak memliki stok kesabaran lagi Reyla, aku tidak mau menyakiti tubuh cantikmu jadi katakan lah kebenaran nya, jangan membuatku emosi dengan sikap diam mu itu! " Ucap Alaric matanya mulai memerah layaknya darah itu bercahaya karena pantulan cahaya matahari yang samar, taringnya mulai nampak di antara bibirnya yang sedikit terbuka.

Aubrey meneguk ludah kasar, ia tidak tau inti dari pembahasan ini, Reyla, Reyla yang ia tau adalah sosok penguasa dunia ini yang telah hilang 1000 tahun yang lalu, lalu apa?

"Aku bukan Reyla! Sudah kukatakan namaku Aubrey! " Wajah Alaric menggelap diiringi dengan decakan kesal, Alaric bosan dengan penuturan itu, berkali-kali Aubrey juga mengatakan itu selama seminggu ini.

"Lalau bagaimana kau menjelaskan aura, bau, serta ciri fisikmu ini, hmm? Kau tidak bisa membohongi ku! " Raut kesal, marah dan kebencian menjadi satu dalam satu ekspresi yang ada di wajah Alaric.

Aubrey And the UnderWorld Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang